PSMS Medan

Reyki Fariz Gelandang PSMS Medan Jadi Pemain Paling Banyak Lakukan Pelanggaran, Ini Pesan Pelatih

Gelandang muda PSMS Medan, Reyki Fariz, menjadi pemain dengan koleksi kartu terbanyak di skuad Ayam Kinantan pada kompetisi Pegadaian Championship .

|
DOK/PSMS MEDAN
PSMS MEDAN-Gelandang muda PSMS Medan Reyki Fariz ketika melakukan latihan bersama skuat di Stadion Mini Disporasu, baru-baru ini. Reyki Fariz jadi pemain terbanyak mengoleksi kartu di skuat PSMS Medan di Pegadaian Championship musim 2025/2026. 

TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN – Gelandang muda PSMS Medan, Reyki Fariz, menjadi pemain dengan koleksi kartu terbanyak di skuad Ayam Kinantan pada kompetisi Pegadaian Championship musim 2025/2026.

Hingga pekan ke-10, pemain berusia 20 tahun itu telah mengantongi lima kartu kuning dan satu kartu merah dari sembilan laga yang ia jalani.

Catatan tersebut cukup mengejutkan, mengingat Reyki merupakan salah satu pemain muda yang selalu menjadi pilihan utama pelatih Kas Hartadi.

Ia hampir tidak pernah absen dari daftar starting eleven sejak awal musim dan tampil penuh dalam beberapa pertandingan penting.

Teranyar, Reyki Fariz, menerima kartu merah langsung (straight red card) pada laga melawan Persekat Tegal di Stadion Trisanja, Tegal, Kamis (13/11/2025). 

Pelatih PSMS Medan, Kas Hartadi, mengakui bahwa kemampuan Reyki di atas lapangan sebenarnya cukup menjanjikan. Namun, ia menilai sang pemain harus segera belajar mengendalikan emosinya agar tidak kembali merugikan tim.

“Ya sudah saya beritahu Reyki, kamu bermain bagus dan penuh, tapi kamu harus bisa mengendalikan emosi. Jangan setiap pertandingan selalu kartu, karena dia pemain muda,” ujar Kas Hartadi, Senin (17/11/2025). 

Kas menekankan bahwa seorang pemain sepakbola harus memiliki karakter tenang dan tidak mudah terpancing oleh provokasi lawan.

“Kalau sepakbola itu harus emosi dingin. Harusnya kamu yang pinter mancing lawan, jangan kamu yang terpancing emosinya,” lanjutnya.

Mantan pelatih Sriwijaya FC itu menilai faktor usia menjadi salah satu penyebab Reyki kerap kehilangan kendali dalam situasi tertentu. Karena itu, ia dan staf pelatih terus memberikan arahan agar sang pemain belajar mengontrol diri di tengah tekanan pertandingan.

“Iya, dia kayaknya terlalu muda, sehingga mudah terpancing emosi. Tapi kita harus kasih tahu caranya mengontrol emosi,” kata Kas.

Meski demikian, Kas tetap percaya bahwa Reyki memiliki potensi besar untuk berkembang menjadi bek masa depan PSMS Medan. Menurutnya, kualitas permainan Reyki sudah terlihat jelas dari kepercayaan yang terus ia berikan sebagai starter.

“Dia bisa jadi pemain bagus ke depannya. Terbukti dia selalu starting. Tinggal pintar mengontrol emosinya saja,” tegasnya.

(Cr29/tribun-medan.com)

Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News

Ikuti juga informasi lainnya di FacebookInstagram dan Twitter dan WA Channel

Berita viral lainnya di Tribun Medan 

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved