TRIBUN WIKI
Tugu Sujono, Saksi Perebutan Lahan Antara PKI dan Perusahaan Perkebunan Negara IX Bandar Betsy
Tugu Sujono adalah sebuah monumen yang didirikan untuk mengenang Letnan Dua (Anumerta) Sujono.
TRIBUN-MEDAN.COM,- Di Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara ada sebuah tugu yang berdiri di antara rimbunnya kawasan perkebunan.
Nama tugu tersebut adalah Tugu Sujono.
Tugu Sujono beada di areal Perusahaan Perkebunan Negara (PPN) IX Bandar Betsy, yang sekarang milik PT Perkebunan Nusantara III.
Baca juga: Masjid Lama Gang Bengkok, Saksi Sejarah Perkembangan Islam di Kota Medan

Tugu Sujono ini tak lepas dari kisah sejarah masa lalu saat Partai Komunis Indonesia (PKI) masih eksis.
Perebutan lahan antara sayap PKI dengan PPN IX Bandar Betsy menewaskan Letda Sudjono.
Ia adalah TNI yang bertugas mengawasi perkebunan di Bandar Betsy.
Baca juga: Sejarah Hamparan Perak, Kampung yang Dibuka Datuk Setia Raja Tahun 1823
Kisah Tragedi Letda Sudjono
Dilansir dari Jurnal Peristiwa G30S/PKI Pada Stabilitas Sosial di Bandar Betsy 1965-1998 dan beberapa sumber lainnya, Tugu Sujono adalah sebuah monumen yang didirikan untuk mengenang Letnan Dua (Anumerta) Sujono.
Letda Sudjono adalah seorang prajurit TNI yang gugur tragis dalam Peristiwa Bandar Betsy pada tanggal 14 Mei 1965.
Pada saat itu, Sujono bertugas menjaga Perusahaan Perkebunan Negara (PPN) Karet IX Bandar Betsy (sekarang PTPN III Bandar Betsy) di Kecamatan Bandar Haluan, Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara.
Baca juga: Sejarah Bangunan Balai Kota Lama Medan yang Kini Jadi Hotel Grand City Hall Medan
Awal mula terjadinya kericuhan ketika sejumlah anggota sayap PKI, seperti Barisan Tani Indonesia (BTI), Pemuda Rakyat (PR), dan Gerakan Wanita Indonesia (Gerwani), berkumpul di tanah perkebunan Bandar Betsy tepatnya di Balai Sumber Sari.
Anggota BTI kala itu berjumlah 200 orang lebih.
Mereka berniat merebut kembali lahan yang dikelola PPN Karet IX Bandar Betsy.
Pada masa itu, sejumlah anggota PKI mulai menanami lahan dengan berbagai tanaman seperti pisang, ubi, dan jagung.
Ketika proses penanaman, Letda Sudjono dan tiga anggotanya datang ke perkebunan untuk mengecek traktornya yang terjebak di kubangan lumpur.
Baca juga: Sejarah Ponpes Al Khoziny Sidoarjo yang Sudah Berdiri Satu Abad yang Dilaporkan Ambruk
Setelah mengecek traktornya, Sudjono kembali berpatroli.
Pada saat bersamaan, anggota BTI yang sedang melakukan penanaman di lahan Bandar Betsy melihat kehadiran Sudjono.
Lalu, Letda Sudjono melarang BTI menanami lahan.
Ketika Letda Sudjono melarang penggarapan lahan, salah satu anggota BTI berupaya merampas helmnya.
Melihat adanya rebutan helm, Letda Sudjono memukul anggota BTI itu dengan menggunakan tongkatnya.
Anggota BTI yang lain tidak terima dengan perlakuan Letda Sudjono.
Baca juga: Sejarah G30S PKI, Kisah Kelam yang Menewaskan Sejumlah Jenderal TNI
Mereka melakukan penyerangan balik dengan memukul belakang tubuh Letda Sudjono yang mengakibatkan ia terjatuh.
Dalam situasi itu, anggota BTI yang lain mencangkul dan menghunjamkan berbagai peralatan tani ke tubuh Letda Sudjono.
Hingga akhirnya Letda Sudjono tewas di massa sekelompok BTI yang berusaha mempertahankan lahan, yang telah ditanami beragam tanaman itu.
Pembangunan Tugu Sujono
Tugu Sujono dibangun pada tahun 1970-an di Kebun Bandar Betsy, Kecamatan Bandar Huluan, Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara.
Pada tugu tersebut, berdiri patung Letda Sudjono dengan latar belakang Burung Garuda berwarna emas.
Di tahun 1997, di areal tugu ditambahi patung tujuh Pahlawan Revolusi.
Baca juga: Sejarah Baru Pegadaian Championship Jadi Kompetisi Kelima yang Menggunakan VAR di Dunia
Model bangunan Tugu Sudjono hampir sama dengan Monumen Tugu Tujuh Pahlawan Revolusi di Komplek Lubang Buaya, Jakarta.
Pada momen tertentu, seperti tanggal 1 Oktober, Tugu Sujono kerap dijadikan sebagai lokasi upacara Hari Kesaktian Pancasila.(mag/tribun-medan.com)
Ditulis oleh mahasiswi magang Komunikasi Penyiaran Islam UIN Sultanah Nahrasiyah Lhokseumawe, Nadiyatul Rahimah Sinaga
Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News
Ikuti juga informasi lainnya di Facebook, Instagram dan Twitter dan WA Channel
Berita viral lainnya di Tribun Medan
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.