TRIBUN WIKI

Profil Kanjeng Gusti Pangeran Harya Puruboyo, Pengganti Raja Keraton Solo Pakubuwono XIII

Kanjeng Gusti Pangeran Harya Adipati Anom Hamangkunegoro Sudibyo Rajaputra adalah putra bungsu dari pasangan Pakubuwana XIII.

Penulis: Array A Argus | Editor: Array A Argus
Facebook Intisari
RAJA BARU- Kanjeng Gusti Pangeran Harya Adipati Anom Hamangkunegoro Sudibyo Rajaputra, karib dipanggil Gusti Purbaya atau KGPH Puruboyo adalah Raja Surakarta yang baru. 
Ringkasan Berita:
  • KGPH Purbaya resmi naik tahta menggantikan ayahnya, Sri Susuhunan Pakubuwono XIII, sebagai Raja Keraton Solo.
  • Ikrar kesetiaan dibacakan pada 5 November 2025, bertepatan dengan upacara pelepasan jenazah PB XIII ke Imogiri, Yogyakarta.
  • Purbaya adalah putra Asih Winarni yang diangkat sebagai permaisuri.
  • KGPH Purbaya, putra tunggal permaisuri, telah dinobatkan sebagai putra mahkota sejak 27 Februari 2022 melalui prosesi adat.

 

TRIBUN-MEDAN.COM,- Kanjeng Gusti Pangeran Harya Adipati Anom Hamangkunegoro Sudibyo Rajaputra, yang akrab dipanggil Gusti Purbaya atau KGPH Puruboyo naik tahta.

Ia resmi menggantikan ayahnya Sri Susuhunan Pakubuwono XIII, atau Raja Keraton Solo Pakubuwono XIII.

Gusti Purbaya telah dinobatkan sebagai putra mahkota dan penerus takhta Keraton Kasunanan Surakarta.

Baca juga: Profil Kemal Redindo Syahrul Putra, Putra Syahrul Yasin Limpo Diperiksa KPK

Hamangkunagoro membacakan ikrar kesetiaan dan kesanggupan untuk meneruskan tahta Kasunanan pada Rabu, 5 November 2025, bertepatan dengan upacara pelepasan jenazah PB XIII dari Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat menuju tempat peristirahatan terakhir Imogiri, Bantul, Yogyakarta.

Adik mendiang PB XIII, KGPH Suryo Wicaksono atau yang akrab disapa Gusti Nino pernah menjelaskan, bahwa calon raja biasanya berasal dari anak laki-laki yang lahir dari istri yang telah diangkat secara resmi sebagai permaisuri.

"Secara adat turun-temurun, penggantinya itu mengikuti aturan internal kerajaan atau angger-angger-nya," kata Gusti Nino, dikutip dari Tribun Banyumas.

Baca juga: Profil dan Biodata Andi Azwan, Wakil Ketua Joman Ngotot Bela Jokowi soal Whoosh

Gusti Nino mengungkapkan bahwa PB XIII memiliki empat istri, dan semuanya dikaruniai anak laki-laki.

Namun, hanya satu yang telah diangkat sebagai permaisuri, yakni Kanjeng Ratu Asih atau Kanjeng Ratu PB XIII.

Dengan demikian, anak dari permaisuri tersebut memiliki hak utama sebagai calon penerus tahta.

"Beliau PB XIII memang memiliki empat istri, dan semuanya punya anak laki-laki."

"Tapi, yang diangkat sebagai permaisuri adalah yang sekarang ini sehingga kalau berdasarkan aturan adat, ya anak dari permaisuri itu yang menjadi calon penerus," terangnya.

Baca juga: Profil Gus Muwafiq, Asisten Pribadi Gus Dur, Dai Berpenampilan Nyentrik

Permaisuri Asih Winarni yang bergelar KRAy Pradapaningsih atau GKR Pakubuwana memiliki putra tunggal, KGPH Purbaya.

KGPH Purbaya telah dinobatkan sebagai putra mahkota Keraton Solo dalam upacara adat yang berlangsung, 27 Februari 2022.

Upacara itu digelar bersamaan dengan pengangkatan Asih Winarni sebagai permaisuri.

Profil KGPH Adipati Anom Hamangkunegoro Sudibyo Rajaputra

Kanjeng Gusti Pangeran Harya Adipati Anom Hamangkunegoro Sudibyo Rajaputra, karib dipanggil Gusti Purbaya atau KGPH Puruboyo.

Ia adalah putra bungsu PB XIII dengan GKR Pakubuwana (KRay Pradapaningsih) yang lahir pada tanggal 27 Februari 2003.

Baca juga: Profil Muhammad Baron, Jubir Pertamina yang Baru Lulusan Universitas Katolik Parahyangan

Gusti Purbaya telah dinobatkan sebagai putra mahkota dan penerus calon takhta Keraton Kasunanan Surakarta sejak tahun 2022 melalui prosesi adat resmi. 

Gelar resmi yang disandangnya sebagai putra mahkota adalah Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Anom Hamangkunegoro Sudibyo Rajaputra Narendra Mataram.

Sebagai latar belakang pendidikan, saat dinobatkan ia tercatat sebagai mahasiswa program studi S1 ​​Hukum di Universitas Diponegoro, Semarang. 

Baca juga: Profil Sabrina Alatas, Chef Internasional yang Dihubungkan dengan Hamish Daud

Setelah wafatnya Pakubuwono XIII pada tanggal 2 November 2025, KGPAA Hamangkunegoro mengukuhkan diri sebagai Raja Keraton Solo baru dengan gelar Paku Buwono XIV pada tanggal 5 November 2025.

Biodata KGPH Purbaya (Paku Buwono XIV)

  • Nama Lengkap: Kanjeng Gusti Pangeran Harya Adipati Anom Hamangkunegoro Sudibyo Rajaputra

  • Nama Akrab: Gusti Purbaya / KGPH Puruboyo

  • Tanggal Lahir: 27 Februari 2003

  • Orangtua:

  • Status: Putra bungsu PB XIII

  • Gelar Putra Mahkota: Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Anom Hamangkunegoro Sudibyo Rajaputra Narendra Mataram

  • Penobatan Putra Mahkota: 27 Februari 2022, melalui prosesi adat resmi Keraton Kasunanan Surakarta

  • Pendidikan: Mahasiswa S1 Hukum, Universitas Diponegoro, Semarang

  • Naik Tahta: 5 November 2025, setelah wafatnya PB XIII pada 2 November 2025

  • Gelar Raja: Paku Buwono XIV, Raja Keraton Kasunanan Surakarta

Pernah Diduga Sindir Gibran

Dikutip dari Bangka Pos, sebagai orang muda terdidik, Purbaya ternyata mengikuti perkembangan politik nasional.

Dia pun sering melontarkan kritik terhadap keadaan yang dianggap tak sesuai aturan.

Yang paling mencolok adalah pada bulan Maret 2025, Purbaya memicu polemik karena mengunggah unggahan yang dianggap kontroversial. 

Kala itu Purbaya juga memasang foto dirinya saat duduk bersama Wapres Gibran Rakabuming Raka.

Publik pun langsung sadar, kritik itu sepertinya diarahkan kepada Gibran dan keluarga.

Unggahan Gusti Purbaya sempat mengguncang jagat maya berbunyi:

“Nyesel Gabung Republik.”

“Percuma Republik Kalau Cuma Untuk Membohongi.”

Kata-kata yang menyalakan bara perdebatan, antara idealisme seorang pangeran muda dan realitas tanah air yang dicintainya.

Menanggapi badai tersebut, Pengageng Sasono Wilopo K.P.H. Dani Nur Adiningrat menegaskan bahwa pernyataan sang putra mahkota bukanlah bentuk perpecahan.

“Hubungannya baik sejak Wapres menjadi Wali Kota dan sekarang sebagai RI 2,” ujarnya menenangkan.

Dani menjelaskan, ungkapan Purbaya lahir dari kepedulian — dari luka hati atas berbagai persoalan bangsa: kasus Pertamax oplosan, PHK massal di Sritex, korupsi timah, hingga lemahnya penanganan pagar laut.

“Itu bentuk kritik, bukan amarah. Ia bersuara karena mencintai negeri ini,” tegasnya.

Pernah Terlibat Kasus Tabrak Lari

Purbaya pernah terlibat kasus tabrak lari di Gapura Gladak, Kota Solo, Kamis dini hari, (10/8/2023).

Dari video CCTV yang beredar, Pajero putih yang dikendarainya terlihat melaju dengan kencang dari arah barat yang kemudian berbelok ke selatan.

Korban adalah H, warga Sragen. 

Korban saat itu melaju dari arah berlawanan yakni selatan ke utara, sehingga terjadi adu banteng hingga korban terpental.

Purbaya mengaku kabur dan tidak segera menolong korban karena takut dikeroyok. 

Pasalnya sesaat setelah tabrakan terjadi, banyak warga mulai berkerumun di sekitar TKP.

Kemudian, Purbaya dan kuasa hukumnya mendatangi Polresta Surakarta, Jumat siang, (11/8/2023) siang.

Mereka datang untuk menyelesaikan kasus ini lewat restorative justice alias secara damai dengan pihak korban.(ray/tribun-medan.com)

Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News

Ikuti juga informasi lainnya di FacebookInstagram dan Twitter dan WA Channel

Berita viral lainnya di Tribun Medan 

Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved