Infrastruktur Bulog Sudah Tidak Memadai

"Kita punya gudang di jalan-jalan utama. Kan sudah tidak cocok lagi untuk gudang. Artinya sudah mengganggu kota itu," kata Djarot.

Tribunnews

TRIBUN-MEDAN.com, JAKARTA - Direktur Utama Perum Bulog Djarot Kusumayakti mengakui bahwa infrastruktur badan urusan logistik itu, kini sudah tidak ideal lagi dengan perkembangan kota di mana bangunan tersebut berdiri.

Untuk pergudangan misalnya, Djarot mengatakan, banyak gudang yang dibangun 15-20 tahun silam, kini letaknya tepat di jalan-jalan arteri.

Mobilitas barang dari dan menuju gudang tentu sulit di jalan-jalan arteri yang umumnya dipadati kendaraan umum maupun pribadi.

"Kita punya gudang di jalan-jalan utama. Kan sudah tidak cocok lagi untuk gudang. Artinya sudah mengganggu kota itu. Kan harus diubah, apakah menjadi fungsi perkantoran atau pasar modern," kata Djarot di Jakarta, Jumat (3/6/2016).

Tak mau aset Bulog terbengkalai, Djarot mendorong koperasi pegawai dan pensiunan Bulog, Kopelindo, untuk bisa memanfaatkan aset-aset tersebut secara optimal.

"Infrastruktur Bulog dibangun 15-20 tahun yang lalu. Pada saat itu cocok. Tapi dengan berjalannya waktu kan mungkin butuh perubahan, modernisasi maupun jumlahnya," imbuhnya.

Selain pemanfaatan aset secara optimal, Kopelindo juga diminta untuk ikut membangun infrastruktur pangan seperti pergudangan, silo, dan fasilitas pengolahan (processing).

Pasalnya, kata Djarot, sejauh ini Kopelindo baru bermain di infrastruktur bangunan seperti hunian bertingkat (residence).

"Kita juga ingin mereka membangun itu (infrastruktur pangan) untuk dimanfaatkan Bulog secara komersial. Sehingga Bulog tertolong, dan mereka (Kopelindo) juga mendapatkan margin," ujar mantan direktur BRI itu. (Estu Suryowati)

Berita ini sudah tayang di Kompas.com, Jumat (3/6/2016), dengan judul "Infrastruktur Bulog Sudah Tidak Ideal."

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved