Agaknya Inilah Rumah Manusia Setelah Matahari Jadi Raksasa Merah

Radiasi yang dihasilkan pasti tak sebanyak matahari. Namun tetap saja, radiasi itu berpeluang merugikan kehidupan, bila ada.

Nature
Sistem TRAPPIST-1. (Nature) 

TRIBUN-MEDAN.com - Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat (NASA) mengumumkan penemuan 7 planet ekstrasurya baru.

Planet-planet tersebut mengitari bintang TRAPPIST-1 yang berada pada jarak 9 tahun cahaya atau 300 triliun kilometer dari bumi.

Baca: Tertangkap CCTV, Pria Ini Pakai Kartu Sakti Kuras Mesin ATM hingga Kosong

Baca: Apa Kabar Hubungan Nassar dan Dewi Perssik Kini?

Baca: Settingankah atau Tidak, Dewi Perssik Blak-blakan soal D Academy

Dewi Perssik dan Nassar. (instagram)
Dewi Perssik dan Nassar. (instagram) (Instagram)

NASA Temukan Sejumlah Planet yang Bisa Mendukung Kehidupan

Penemuan 7 planet itu membangkitkan harapan adanya tempat tinggal baru. Lima miliar tahun lagi, matahari akan menjelma jadi bintang raksasa merah dan bumi takkan lagi layak huni. Manusia harus punya tempat tujuan baru jika tak ingin punah.

Ada sejumlah fakta tentang sistem TRAPPIST-1 yang bisa memberi harapan. Pertama, tiga planet di sistem itu terletak di zona yang memungkinkan terciptanya suhu hangat dan air cair.

"Bintangnya kecil dan dingin sehinga ketujuh planet tergolong hangat, yang artinya bisa punya air dalam bentuk cair dan mungkin kehidupan di permukaannya," kata Michael Gillon dari University of Liege, Belgia, yang terlibat riset.

Diantara 7, ada 3 yang diyakini paling berpotensi memiliki air, yaitu TRAPPIST 1-e, 1-f, dan 1-g. Ketiganya berlokasi dekat dengan bintang. Setahun di planet itu masing-masing hanya 6,1 hari, 9,21 hari, dan 12,35 hari.

Kedua, dibanding dengan radius galaksi bimasakti yang mencapai 100.000 tahun cahaya, jarak sistem TRAPPIST-1 tergolong dekat. Ratusan atau ribuan tahun mendatang, manusia mungkin sudah bisa punya teknologi untuk menjangkaunya.

Ketiga, TRAPPIST-1 membakar hidrogen dengan lambat sehingga masih akan "hidup" 10 triliun tahun setelah matahari menjelma jadi raksasa merah. Artinya, manusia bisa bertahan cukup lama di sana.

Namun, ada hal yang harus diperhitungkan sebelum benar-benar menyatakannya layak huni. Keberadaan atmosfer misalnya, belum bisa dipastikan.

Teleskop antariksa Hubble bisa mendeteksi metana dan air di atmosfer planet ekstrasurya. Sejumlah teleskop seperti James Webb dan Giant Magellan yang akan diluncurkan juga bisa diharapkan untuk mendeteksi keberadaan atmosfer.

Meskipun banyak hal yang bisa dilakukan dari jarak jauh, Gillon seperti dikutip The Guardian, Kamis (23/2/2017), mengatakan, "Kita tak bisa yakin 100 persen sebelum ke sana langsung."

Sumber: Kompas.com
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved