Wanti-wanti KSAD: Kolonel Saja Saya Pecat, Apalagi Prajurit, Ada Apa Gerangan?
"Kalau terbukti kami pecat. Kalonel saja saya pecat apalagi prajurit. Kalau tentara enggak bisa main-main," kata KSAD.
TRIBUN-MEDAN.com - Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad) Jenderal TNI Mulyono masih belum menerima laporan adanya keterlibatan oknum TNI dalam penyelundupan narkotika dari China. Meski demikian, Mulyono menegaskan tidak akan segan memecat anak buahnya itu.
"Kalau terbukti kami pecat. Kalonel saja saya pecat apalagi prajurit. Kalau tentara enggak bisa main-main. Rehabilitasi enggak perlu tentara," kata Mulyono Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta, Jumat (10/3/2017).
Baca: Digugat Cerai Suaminya yang Baru Keluar dari Penjara, Begini Curhatan Istri Siri Sandy Tumiwa
Baca: 14 Kader Partai Politik Masuk Daftar Kasus Korupsi E-KTP, Siapa Saja?
Menurut Mulyono, anggota TNI yang terlibat dengan narkotika telah melalaikan sumpah prajurit dan Sapta Marga. U
ntuk itu, tidak ada kompromi bagi anggota TNI yang terlibat.
"Saya enggak main-main soal narkoba karena kita tahu dampaknya seperti apa," ujar Mulyono.
Baca: Menyasar Korupsi e-KTP, Marzuki Alie: Kehormatan Saya Betul-betul Terhina
Baca: Ahmad Dhani Dipolisikan, Farhat Abbas Turut Ambil Peran, Sebagai Apa?
Untuk menghindari masuknya narkotika ke dalam kalangan prajurit, Mulyono menuturkan sering melakukan inspeksi di asrama TNI.
Tes urine juga dilakukan dalam sidak tersebut.
"Kami sekarang sedang pembersihan ke dalam. Sidak terus ke asrama. Urin kami sidak," ucap Mulyono.
Baca: Soal Korupsi e-KTP, Ahok: Mereka Enggak Mungkin Ajak Saya dalam Proyek E-KTP
Dugaan keterlibatan oknum TNI didadat saat Badan Narkotika Nasional (BNN) menggagalkan penyelundupan narkotika dari China yang akan dipasarkan di Medan, Sumatera Utara.
Bersama dengan Direktorat Jenderal Bea dan Cukai, BNN menggagalkan penyelundupan ribuan narkotika.