Wow! LRT dan BRT Akan Terintegrasi dengan Trans Mebidang, Commuter Line, dan Angkutan Umum

Laporan Wartawan Tribun Medan, Hendrik Naipospos

TRIBUN-MEDAN.COM, MEDAN - Belum ada informasi pasti kapan Light Rail Transit (LRT) dan Bus Rapid Transit (BRT) beroperasi.

Namun Wakil Wali Kota Medan Akhyar Nasution berharap proyek tersebut dapat rampung pada 2020. Mengingat lalu lintas Kota Medan diprediksi stagnan pada 2024.

Pengoperasian LRT dan BRT sebut Kepala Dinas Perhubungan Medan Renward Parapat akan dikelola oleh pihak ketiga. Namun turut serta didampingi Kementerian Perhubungan maupun Dinas Perhubungan Kota Medan.

"Belum tahu siapa yang ngelola, yang pasti bukan kami. Kami hanya mendampingi bersama tim dari pusat," kata Renward saat dihubungi Tribun-medan.com, Kamis (11/5/2017).

Hadirnya kedua transportasi massal ini akan terintegrasi dengan angkutan Trans Mebidang (Medan-Binjai-Deliserdang), commuter line dari PT KAI, serta angkutan kota yang sudah ada.

Baca: Hore! Proyek LRT dan BRT di Medan Akan di-Running Tahun 2020

Baca: Medan Akan Bangun LRT dan BRT untuk Kurangi Kemacetan, Ini Taksasi Biayanya

Baca: Proyek LRT dan BRT Segera Cari Investor

Renward menyebut tak menutup kemungkinan akan ada pengkajian ulang jalur Mebidang.

"Apabila hasil FBC (Final Business Case) mengharuskan dikaji, saya pikir tak ada masalah. Harus saling berintegrasi," sambungnya.

Sembari menunggu proyek LRT dan BRT rampung, Renward mengklaim telah berdiskusi dengan Organda (Organisasi Perusahaan Angkutan Darat). Ia meminta pihak Organda memperbaiki fisik kendaraan serta pelayanan.

Hal ini sebutnya, untuk mengembalikan niat masyarakat mempergunakan angkutan kota (angkot) di tengah semaraknya transportasi berbasis online.

"Mengurai kemacetan sebelum LRT dan BRT rampung hanya sekadar penataan lalu lintas. Organda juga sudah didorong meningkatkan pelayanan," ucapnya mengakhiri.(*)