Edisi Cetak Tribun Medan
PLN Nego Harga Gas dengan PT Pertamina
Ia menyampaikan pembangkit Kapal MVPP dioperasikan menggunakan bahan bakar minyak (BBM). Tapi, MVPP memiliki kemampuan dual fuel yang dapat gunakan BB
TRIBUN-MEDAN.COM, MEDAN - Direktur PLN (Persero) Regional Sumatera Amir Rosidin, mengatakan PLN sedang negosiasi dengan PT Pertamina (Persero) agar dapat menyalurkan gas transmisi Arun, Aceh-Belawan untuk bahan bakar gas (BBG) kapal pembangkit listrik Karadeniz Powership Onur Sultan atau Marine Vessel Power Plant (MVPP) Onur Sultan.
"Sementara ini, Kapal MVPP dioperasikan gunakan bahan bakar minyak dulu. Kalau harga gas dapat turun, kami gunakan gas transmisi dari Arun. Jadi kami masih evaluasi dan nego harga gas dengan Pertamina," kata Amir di atas Kapal MVPP, Belawan, Minggu (4/6/2017).
Ia menyampaikan pembangkit Kapal MVPP dioperasikan menggunakan bahan bakar minyak (BBM). Tapi, MVPP memiliki kemampuan dual fuel yang dapat gunakan BBM jenis heavy fuel oil (HFO) dan BBG.
Baca: Horeee, Setelah Menunggu 33 Tahun, Akhirnya Sumut Bebas Krisis Listrik
Baca: Masjid Agung Akan Jadi Ikon Baru, Punya Menara Futuristik Menjulang 119 Meter, Ini Foto-fotonya
Baca: Sedang Buka Puasa Bersama dan Rayakan Ulang Tahun Anak, Rumah Haslan Dibobol Maling
Baca: Anthony Terdakwa Dugaan Penistaan Agama Sidang Perdana Besok
Belum digunakannya gas untuk pembangkit kapal MVPP karena harga jual gas yang diterima PLN untuk pembangkit cukup tinggi. PLN masih beli gas pembangkit sekitar 10,5 dolar Amerika Serikat//MMBtu.
Adapun MMBtu adalah satuan kalor yaitu million metric british thermal unit. 1 (satu) mmbtu = 28,316 M3 gas alam.
"Kami berharap nego dan evaluasi bisa menurunkan harga gas lebih kecil lagi. Sehingga, penggunaan gas untuk pembangkit listrik dapat maksimal, dan hemat BBM," ujarnya.
Setelah mendapatkan penjelasan tersebut, Tengku Erry langsung meminta Parlindungan Purba, anggota DPD asal Sumut untuk memperjuangkan tingginya harga gas.
"Kita berharap kepada Pak Parlindungan Purba agar memperjuangkan ini bersama pak Menteri ESDM dan Pak Presiden tentunya. Ini harapan kita bersama untuk Sumut," kata Erry merespon Amir Rosidin.
Dari 35 ribu Megawatt proyek nasional, jatah Sumatera Bagian Utara berapa? Erry menjawab Pulau Sumatera mendapat jatah 8.250 Megawatt.
"Beban puncak listrik seluruh Sumatera mencapai 5.500 Megawatt. Jadi jatah yang diberikan hampir double dari beban puncak agar memenuhi kebutuhan listrik," ujarnya.
Ia berharap, bila krisis listrik sudah teratasi maka pelanggan yang masih gunakan ganset beralih ke PLN. Apalagi, tarif listrik PLN masih murah sekitar Rp 960 per Kwh.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/medan/foto/bank/originals/kapal-pembangkit-listrik_20170521_200804.jpg)