Edisi Cetak Tribun Medan
Gara-gara Bendera ISIS, Kantor Polisi Perketat Penjagaan
Kapolres Jakarta Selatan Kombes Iwan Kurniawan mengatakan, penyidik telah memeriksa enam saksi. Polisi juga memeriksa lima CCTV yang ada di sekitar Ma
TRIBUN-MEDAN.COM, JAKARTA - Pengamanan kantor-kantor polisi di Jakarta diperketat menyusul peristiwa pemasangan bendera ISIS di pagar Mapolsek Kebayoran Lama, Jakarta Selatan. Di sisi lain, polisi masih mencari pelaku pemasangan bendera ISIS tersebut.
Kapolres Jakarta Selatan Kombes Iwan Kurniawan mengatakan, penyidik telah memeriksa enam saksi. Polisi juga memeriksa lima CCTV yang ada di sekitar Mapolsek Kebayoran Baru.
"Kami sudah dapat, ada lima (CCTV)," kata Iwan di kantornya, Rabu (5/7).
Kelima CCTV tersebut merupakan kamera yang dipasang di Mapolsek Kebayoran Lama, kantor Camat serta Puskemas Kebayoran Lama. Ketiga gedung tersebut terletak di jalan yang sama dan bersebelahan,.
Iwan menyatakan, kelima CCTV itu dibawa ke Pusat Laboratorium Forensik yang memiliki teknologi untuk membaca rekaman CCTV secara lebih detail.
Baca: Rumah Korban Perampokan Maut di Pulomas Dibanderol Rp 16,5 Miliar, Berminat?
Baca: Gara-gara Serangan Teror, Polisi Larang Jamaah Bawa Tas dan Bungkusan ke Dalam Masjid
"Saat ini, sedang dilakukan pengecekan di Labfor untuk mengambil secara jelas gambar yang kita dapat dari CCTV," katanya.
Menurut Bripka Billy, saksi mata yang juga anggota Polsek Kebayoran Lama, pada Selasa pagi, seusai Salat Subuh, ada sepeda motor yang berhenti di depan Mapolsek Kebayoran Lama.
"Dia melihat ada motor berhenti, kemudian saksi mengecek ke sana dan motor itu cepat-cepat pergi," papar Iwan.
Ketika memeriksa pagar mapolsek, Billy baru menyadari ada bendera identik bendera ISIS yang terpasang di pagar mapolsek.
Terpisah, Kepala Divisi Humas Polri Irjen Setyo Wasisto mengatakan, polisi juga masih mencari keterkaitan pemasangan bendera ISIS di Mapolsek Kebayoran Lama dengan penusukan anggota Polri di Masjid Falatehan, Blok M.
Menurut Setyo, bisa saja pelakunya juga simpatisan ISIS yang berdiri sendiri, seperti Mulyadi, pelaku penusukan di Masjid Falatehan.
"Kalau kami mempunyai bukti-bukti ada hubungan dengan kelompok lain, tentunya kami akan berani menyatakan kalau itu ada kaitanya. Tetapi kalau tidak ada, kami tidak tidak bisa menyatakan itu," katanya.
Sedangkan Kepala Bagian Penerangan Umum Divisi Humas Polri Kombes Martinus Sitompul menyatakan, ada sejumlah kemungkinan motif pelaku mengibarkan bendera ISIS di pagar Mapolsek Kebayoran Lama.
