Bunda, Waspadalah. Jangan Sembarangan Unggah Foto Anak ke Media Sosial
Foto yang diunggah ke internet juga bisa diduplikasi, disimpan, bahkan dipakai oleh orang lain tanpa kita ketahui.
TRIBUN-MEDAN.com - Meski Anda merasa si kecil sangat menggemaskan, namun pikir ulang sebelum memamerkan foto-fotonya di media sosial (medsos).
Rata-rata anak memiliki 1.500 foto dirinya di internet ketika ia berusia lima tahun. Ini tak mengherankan karena begitu bayi lahir biasanya orangtuanya akan sibuk memotret dan mengunggahnya ke akun media sosial.
Menurut laporan terbaru, satu dari lima orangtua mengunggah foto anaknya paling tidak sekali sebulan. Selebriti merupakan kelompok yang paling rajin memamerkan foto buah hatinya.
Baca: Heboh Foto Ngangkang Wakil Ketua DPRD di Media Sosial, Netizen: Aduh Kenapa Ini Si Mamah
Baca: Inilah 4 Selebriti Indonesia yang Berani Posting Foto Menyusui di Media Sosial
Sudah banyak ahli psikologi yang tidak merekomendasikan kebiasaan tersebut. Menurut para ahli dari NSPCC, organisasi terkemuda dari Inggris yang bergerak di bidang pencegahan kekerasan pada anak, orangtua semestinya berpikir dua kali sebelum mengunggah foto anaknya di internet.
"Untuk anak yang masih sangat kecil, pikirkan apakah mereka akan bahagia jika Anda mengunggah fotonya atau justru akan mempermalukan mereka. Jika Anda tidak yakin, sebaiknya jangan diunggah," kata Juru Bicara NSPCC seperti dikutip BBC.
Lebih dari separuh orangtua yang disurvei oleh YouGov mengklaim mereka menghindari mengunggah foto atau video anak-anaknya yang masih kecil karena ingin menjaga privasi.
Dari sekitar 1.000 orangtua yang disurvei, sebanyak 38 persen mengatakan mereka sadar kemungkinan anak-anaknya tidak akan suka jika ditampilkan di media sosial orangtuanya.
Di antara orangtua yang memilih untuk mengunggah foto anaknya, sebanyak 80 persen mengatakan mereka sangat membatasi orang yang bisa melihat foto tersebut.
Baca: Lagi Tren Permen Ekstasi Minion, Bentuknya Lucu, Dikhawatirkan Sasar Anak-anak, Ini Kata Polri
Baca: NEWS VIDEO: Rumah Digusur, Anak-anak Di Tanah Ulayat Tak Bisa Sekolah
"Saat kita mengunggah foto anak-anak, kita sedang membuat jejak digital. Setiap hal yang diunggah online berarti orang lain juga bisa mengakses dan material itu tidak lagi punya pribadi," kata komisioner kemanan internet untuk anak, Alastair MacGibbon.
Foto yang diunggah ke internet juga bisa diduplikasi, disimpan, bahkan dipakai oleh orang lain tanpa kita ketahui.
"Foto yang tampak lugu dan polos pun bisa dibuat keluar dari konteks jika berada di tangan yang salah. Unggahan foto juga bisa mengungkap identitas seperti sekolah, usia, atau alamat rumah," kata MacGibbon.