Situasi Kondusif, Penyidik Intensif Periksa 17 Orang Terduga Perusak Kantor Panwaslih Taput

Kasubbag Humas Polres Taput Aipda W Barimbing mengatakan saat ini situasi sudah kondusif.

Penulis: M.Andimaz Kahfi |
HO
Brigadir Togu Hutasoit saat dirawat, setelah mendapat lemparan dari massa pendemo yang anarkis di Kantor Panwaslih Taput, Senin (16/7/2018) 

Laporan Wartawan Tribun Medan / M Andimaz Kahfi

TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN - Kisruh terkait Pilkada Tapanuli Utara (Taput) belum juga terselesaikan. Sekelompok massa menggelar unjuk rasa, bahkan diwarnai dengan aksi anarkistis.

Demo berbuntut kerusuhan di depan Kantor Panwaslih Taput di Hutagalung, Tarutung, pada Senin (16/17/2018) kemarin.

Ratusan massa pengunjuk rasa melakukan aksinya dengan membawa peti mati dan membakar ban di tengah jalan.

Mereka memprotes penanganan Panwaslih terhadap dugaan kecurangan pada pelaksanaan Pilkada Taput.

Dua hari berselang setelah kejadian mencekam pengerusakan di Kantor Panwaslih Taput, Kasubbag Humas Polres Taput Aipda W Barimbing mengatakan saat ini situasi sudah kondusif.

"Saat ini kita dari aparat kepolisian sedang berjaga-jaga di sekitar lokasi sasaran demonstrasi," kata Aipda W Barimbing melalui sambungan telepon seluler, Rabu (18/7/2018).

"17 orang terduga pelaku perusakan statusnya masih diperiksa Polres Tobasa.
Namun yang memeriksa penyidik Polres Taput," sambungnya

W Barimbing menjelaskan alasan dilakukan pemeriksaan di Tobasa karena kepolisian khawatir kalau para terduga dibawa ke Polres Taput, takutnya massa bergerak untuk menyerang Polres Taput. Sehingga kita meminjam tempat Polres Tobasa untuk melakukan pemeriksaan disana.

Ditanya apakah sudah ada yang ditetapkan sebagai tersangka, W Barimbing menuturkan bahwa sampai saat ini belum ada yang ditetapkan sebagai tersangka.

"Kita masih melakukan pemeriksaan intensif supaya segera mungkin ditemukan alat bukti, terkait dugaan pengerusakan Kantor Panwaslih Taput dan juga pelemparan terhadap anggota kepolisian," ujar W Barimbing.

Terkait kabar yang beredar bahwa massa yang melakukan aksi pengerusakan di Kantor Panwaslih Taput, diduga dari massa pasangan JTP?, W Barimbing tidak berani menyebutkan dari pihak mana pelakunya.

"Kalau kita dilapangan mengamati, mereka tidak mengatasnamakan massa salah satu paslon. Jadi mereka mengatasnamakan masyarakat Taput peduli keadilan. Kita juga perhatikan dan amati bahwa mereka tidak ada memakai atribut," urai W Barimbing.

"Hingga kini status 17 orang masih terperiksa di Polres Tobasa. Mudah-mudahan dalam waktu dekat penyidik kita sudah bisa mengambil sikap apakah mereka layak ditetapkan jadi tersangka ataupun tidak. Penyidik kita masih bekerja keras untuk itu," pungkas W Barimbing.

Perlu diketahui, sebelumnya para pendemo sempat memblokir Jalinsum (Jalan Lintas Sumatera) Sipoholon–Tarutung. Mereka juga melempari Kantor Panwaslih Taput dengan batu dan bom molotov.

Akibatnya kantor pengawas pemilu itu rusak. Kaca jendelanya berpecahan dan dinding bagian atasnya jebol-jebol. Bahkan satu personel kepolisian terluka di bagian kepala akibat lemparan batu.

(cr9/tribun-medan.com).

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved