Breaking News
MENCEKAM, Bentrok Massa Pro dan Kontra Jokowi Meluas, Polisi Mulai Tangkapi Demonstran
Kedua massa adalah Kelompok Masyarakat Pecinta NKRI dan Aliansi Pergerakan Mahasiswa se-Kota Medan
Penulis: M.Andimaz Kahfi | Editor: Hendrik Naipospos
Laporan Wartawan Tribun Medan / M Andimaz Kahfi
TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN - Dua massa pro dan kontra Jokowi datang secara bersamaan ke Gedung DPRD Sumut untuk melakukan unjuk rasa, Kamis (20/9/2018).
Kedua massa adalah Kelompok Masyarakat Pecinta NKRI dan Aliansi Pergerakan Mahasiswa se-Kota Medan.
"Kita minta Jokowi- JK bertanggung jawab atas pelemahan rupiah saat ini," kata Hendro Boang Manalu dari Aliansi Pergerakan Mahasiswa.
"Jokowi- JK jika tidak mampu menerbitkan kebijakan yang pro terhadap ekonomi rakyat. Untuk itu segera turun sebelum 2019," tambahnya lagi.
Tak lama setelahnya, massa dari Kelompok Masyarakat Pencinta NKRI yang ingin pulang tidak mendapat jalan lantaran jalan diblokade oleh massa dari Aliansi Pergerakan Mahasiswa se-Kota Medan.
Massa kemudian menghidupkan sepeda motornya dan berulang kali mengegas tinggi sepeda motor hingga menimbulkan kebisingan.
Hingga akhirnya kericuhan tidak terelakkan dan kedua massa saling melakukan aksi lempar batu.
Baca: Simak 7 Fakta Kronologis Terjadinya Bentrok Dua Massa Pro dan Kontra Pemerintahan Jokowi di Medan
Video kericuhan dari massa pro dan kontra Jokowi;
Ayo subscribe channel YouTube Tribun MedanTV
Baca: RUSUH, Dua Massa Pro dan Kontra Jokowi Saling Lempar Batu di DPRD Sumut, Tonton Videonya. .
Baca: HMI Berunjukrasa, Berikan Nilai Merah untuk Kinerja Presiden Jokowi
Orang-orang yang dianggap provokator dalam aksi ini langsung ditangkap dan digiring oleh petugas kepolisian.
Akibat kejadian ini, puluhan sepeda motor yang berada dilokasi rusak terkena lemparan batu
Sementara itu, dari keterangan Koordinator Aliansi Pergerakan Mahasiswa se-Kota Medan, Wira, kepada jurnalis, kejadian berawal dari lemparan batu dan kayu dari arah massa Pro Jokowi.
"Kita lihat siapa yang melempar kita duluan, siapa yang membawa kayu, dan siapa yang memancing kita marah kawan-kawan," ucap Wira sembari memegang alat pengeras suara.
Sempat terjadi aksi saling dorong antara polisi dan mahasiswa.