Tangan Tidak Diborgol, Napi Gembong Sabu Lapas Tanjunggusta Kabur dari Rumah Sakit

Gembong sabu yang harusnya menjalani hukuman 15 tahun penjara kabur dari rumah sakit. Kalapas akui jika napi bernama Ade tidak diborgol saat dirawat

Editor: Array A Argus
int
ilustrasi 

MEDAN,TRIBUN-Satu diantara gembong sabu yang menghuni Lapas Klas IA Tanjunggusta Medan melarikan diri.

Ia adalah Riswandi alias Ade. Narapidana yang harusnya menjalani hukuman 15 tahun penjara ini kabur, setelah diduga pura-pura sakit, dan menjalani perawatan di Rumah Sakit Royal Prima, Jalan Ayahanda Medan.

"Tahanan narkoba yang kabur itu orang Aceh. Namanya Riswandi alias Ade," ungkap seorang napi, yang menolak identitasnya dipublikasi, Rabu (28/11) sore.

Napi tersebut mengatakan, Ade sudah sepekan dirawat di RS Royal Prima. Tidak diketahui pasti apa penyakitnya.

Apakah benar-benar sakit, atau hanya diduga akal-akalan saja, agar bisa bebas berbuat apa saja di luar lapas.

Baca: Napi Kabur pada Siang Bolong, Kanwil Kemenkumham akan Jatuhkan Sanksi Anggota yang Lalai

"Informasi ini sudah beredar di dalam lapas. Tapi mereka (pihak lapas) bilang, harus ditutupi. Kalau enggak, nanti banyak orang tahu," kata napi tersebut, kembali meminta Tribun Medan agar tidak menuliskan identitasnya.

Ia mengatakan, selama menjalani perawatan di RS Royal Prima, gembong sabu bernama Ade itu disinyalir tidak pernah diborgol.

Bahkan, pengawasan terhadap Ade kendur, karena mencuat kabar indikasi permainan antara petugas dan napi tersebut.

"Sekarang petugas lapas lagi pengejaran," pungkas sang napi.

Kepala Lembaga Permasyarakatan Klas IA Tanjunggusta Medan, Budi Situngkir tak menampik kabar Ade, si gembong sabu melarikan diri dari rumah sakit.

Namun, Budi tak bisa menjelaskan kenapa tahanan dibiarkan menjalani perawatan tanpa pengawasan yang ketat.

Baca: Baru Jabat Kalapas Binjai, Budi Argap Situngkir Mengaku Shock Hadapi Kasus Napi Kabur

"Apalah begitu kalian buat berita. Kita buat orang sakit dirawat, nyatanya kabur.

Kami kena musibah harus dibuat berita? Tolonglah enggak usah begitu," kata Budi, berupaya meredam pemberitaan.

Disinggung mengenai kabar Ade tidak diborgol selama di rumah sakit, Budi juga tak menampiknya.

Ia berdalih, jika terpidana diborgol, nanti dianggap tidak manusiawi.

"Kita mau borgol di rumah sakit, nanti dibilang tidak manusiawi.

Satu orang petugas menjaga 11 narapidana yang dirawat.

Baca: Napi Kabur, 2 Warga Binaan Lapas Kelas II A Binjai Menyerahkan Diri, 1 Ditangkap

Kami sudah berkoordinasi kok sama polisi," katanya, mengamini jika pengawasan agak kendur.

Informasi berkembang, Ade melarikan diri ke kampungnya di Aceh.

Belum bisa dipastikan, apakah kaburnya Ade ada bantuan dari petugas lapas, ataupun kerabat dekatnya.(tio)

Baca: Polisi Sudah Petakan Lokasi Persembunyian Napi Kabur di Binjai

Ada Tawar Menawar
Pengamat hukum Kota Medan, Nuriono angkat bicara sekaitan kaburnya gembong sabu Riswandi alias Ade.

Kata Nuriono, untuk membantarkan tahanan, ada mekanisme panjang yang harus dilakukan petugas lapas.

Satu diantaranya menyangkut rekomendasi dokter tahanan di lapas.

Jika tidak ada rekomendasi ini, sambung Nuriono, bisa dipastikan ada kejanggalan.

Baca: Waltah Bogem Tahanan Kabur Hingga Tersungkur

"Tempat rujukan rumah sakit terdekat untuk napi itu, minimal memiliki keamanan yang ketat," kata Nuriono.

Ia mengatakan, lapas seharusnya bisa merujuk Ade ke Rumah Sakit Bhayangkara Medan.

Sebab di sana, selain ruang perawatan dipasangi teralis besi, penjagaannya pun cukup ketat.

"Kita khawatir ada berganing atau tawar menawar antara tahanan dengan petugas yang ada di lembaga pemasyarakatan.

Dampaknya tahanan jadi kabur seperti ini," kata Nuriono.

Mantan Direktur LBH Medan ini meminta Kantor Wilayah Kementrian Hukum dan HAM Sumatera Utara melakukan investigasi kaburnya napi narkoba bernama Ade.

Jika terbukti ada indikasi permainan, ataupun kelalaian petugas, maka jabatan Kepala Lapas harus dievaluasi.

Sebab, Kalapas dianggap acuh terhadap pengawasan narapidana.(tio)

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved