Blurkan Anting yang Dipakai Artis Idola, Pemerintah China Dikritik Habis-habisan Fans Jing Boran
Pengaburan telinga laki-laki pertama kali terlihat di platform streaming populer iQivi, yang diduga atas perintah lembaga sensor China.
TRIBUN-MEDAN.com - Dulu anting erat kaitannya dengan kaum wanita, tapi sekarang, para pria banyak menggunakan aksesori satu ini untuk menunjang penampilan.
Namun belakangan penggunaan anting oleh para pria membuat telinga mereka diblur atau sensor. Dan ini menimbulkan perdebatan di tengah masyarakat.
Pengaburan telinga laki-laki pertama kali terlihat di platform streaming populer iQivi, yang diduga atas perintah lembaga sensor China.
Dalam tayangan populer I Actor, bagian telinga bintang China bernama Jing Boran secara digital diburamkan untuk menutupi anting-anting yang dipakai.
Tak hanya sekali ini, tahun lalu, regulator media China melarang stasiun TV untuk menunjukkan tato selebriti serta hal-hal lain untuk meminimalkan dampak budaya luar pada kultur China.
Larangan sensor anting pada pria ini menimbulkan pro dan kontra di tengah masyarakat, karena dianggap menghambat seseorang dalam berekspresi.
Tagar #MaleTVStarsCantWearEarrings baru-baru ini menjadi viral online. Sebanyak puluhan ribu orang mengkritik larangan itu sebagai tindakan diskriminatif.
"Ini stereotip gender ... dan mengabaikan keanekaragaman kelompok yang berbeda," tulis seorang pengguna Weibo.
“Mereka semakin banyak mengontrol,” komentar blogger Chen Sanyi.
"Jika bintang wanita berambut pendek, apakah seluruh kepalanya akan diblur? Bagaimana kalau melarang semua bintang perempuan yang tidak peduli soal gender?” tulis mereka.
Sampai saat ini pihak berwenang belum mengeluarkan pernyataan tentang larangan tersebut. Sementara para ahli mengklaim bahwa itu konsisten dengan kebijakan negara untuk mempertahankan peran gender.
"Ini adalah kebijakan untuk memurnikan kembali budaya pop China dari pengaruh Barat dan memperkuat karakteristik lokal," ucap Grace Leung, seorang profesor di Fakultas Jurnalistik dan Komunikasi China University, mengatakan kepada CNN.
“Tiongkok masih merupakan masyarakat patriarki yang kuat yang memiliki hierarki laki-laki dan perempuan yang khas di banyak komunitas lokal.”
Ia menambahkan, pria mengenakan anting-anting, jika dilihat dalam banyak sudut pandang pria tradisional, merupakan penurunan status sosial dan rasa hormat mereka.
Meskipun sebagian besar komentar tentang masalah ini kritis terhadap sensor pemerintah, ada juga yang mendukung langkah tersebut, mengklaim bahwa pria yang mengenakan anting-anting terlihat "aneh" dan "banci".
"Saya mendukung pemerintah bergerak untuk mengatur hal ini, laki-laki harus terlihat seperti laki-laki," tulis seorang pengguna Weibo.
(cr12/tribun-medan.com)
Artikel ini sudah terbit di Odditycentral dengan judul The Bizarre Reason Why Chinese Television Started Blurring Men’s Ears
