Pos Manifes Danau Toba Sering Tak Dijaga, Kadishub: Aduh, Kurang Monitor Aku!
Kadishub Simalungun mengaku kurang memantau disiplin petugas di pos manifes Pelabuhan Tigaraja Danau Toba.
Penulis: Tommy Simatupang |
TRIBUN-MEDAN.com - Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Simalungun Ramadani Purba mengaku kurang memantau disiplin petugas di pos manifes Pelabuhan Tigaraja, Danau Toba.
Saat disinggung tentang banyak penumpang yang mengisi sendiri daftar manifes, Ramadani mengatakan segera menghubungi kepala bidang yang mengurusi hal itu.
"Aduh, kurang monitor aku. Seharusnya memang ada terus petugas di sana. Nanti coba saya hubungi petugas di sana," katanya, Jumat (26/4/2019).
Ia mengatakan petugas yang berjaga di pos minimal dua orang. Petugas yang menjaga di pos juga sudah memiliki jadwal penjagaan.
"Minimal dua orang satu pos itu. Sudah diatur mereka siapa-siapa saja yang bertugas di sana. Terima kasih informasinya. Nanti saya hubungilah supaya diperhatikan lagi," katanya.
Baca: Petugas Pelabuhan Tigaras Tak Lagi Rutin Buat Manifes, Kadang Penumpang Menulis Sendiri
Baca: TRIBUNWIKI: 10 Makanan Khas Batak yang Pantang Dilewatkan saat Berkunjung ke Danau Toba
Baca: Pesepeda dari Pulau Jawa Ramai-ramai Ikutan Geobike Kaldera Toba Menikmati Keindahan Danau Toba
Pantauan Tribun Medan, Jumat (26/4/2019), pos petugas yang mengisi daftar manifes tampak diduduki warga. Standar Operasional Prosedur (SOP) hanya berlaku selama setengah tahun.
Namun, setelah sepuluh bulan setelah kejadian itu, peraturan itu tampaknya sudah tidak diperketat lagi. Pantauan tribun-medan.com di Pelabuhan Tigaraja Kabupaten Simalungun Jumat (26/4), pos Dinas Perhubungan yang biasa menulis identitas penumpang tampak sepi. Tidak terlihat lagi petugas yang menjaga.
Buku manifes juga dibiarkan terletak di pos tersebut. Para penumpang yang sadar, mengisi sendiri identitasnya di buku itu. Pos itu pun terlihat diisi oleh warga setempat.
Seorang warga setempat bermarga Sirait mengungkapkan petugas lebih banyak menghabiskan waktu di kantor, bukan di pos lagi. Mereka hanya berada di pos selama 12 jam. Bahkan, petugas sering memberikan tugas mengisi daftar manifes ke anak buah kapal (ABK). Padahal, pemilik kapal tidak pernah mengurusi tentang daftar manifes.
"Petugas Dinas Perhubungan melempar urusan daftar manifes ke ABK, sedangkan ABK ngelempar ke Dishub. Manifest tetap ada pelabuhan Tigaraja bukan tidak ada petugas, tetapi kadang dijaga kadang tidak. Jadi pengawasan manifes sudah melonggar," ujarnya.
Sirait juga menjelaskan sering terjadi jumlah penumpang di kapal berbeda dengan di daftar manifes.
"Kadang ditulis langsung sama penumpang. Petugas cuma datang sebentar melihat sebentar daftar manifesnya,"pungkasnya. (tmy/tribun-medan.com)


 
                 
						
					 
						
					 
						
					 
						
					 
						
					 
				
			 
											 
											 
											 
											