Yunarto Wijaya Sebut Aksi 22 Mei Bom Waktu yang Dibangun Kubu 02
Ia lantas menyatakan pendapatnya, apakah pertanyaan Prabowo tersebut sebagai narasi yang menenangkan atau sebuah provokasi.
TRIBUN-MEDAN.com - Direktur Eksekutif Charta Politika, Yunarto Wijaya, mengatakan aksi yang dilakukan oleh demonstran di depan Gedung Bawaslu RI, pada Rabu (22/5/2019) sebagai narasi dari kubu 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.
Hal tersebut dikatakanYunarto saat menjadi narasumber dalam program Mata Najwa, dikutip dari saluran Youtube Najwa Shihab,Rabu (22/5/2019).
Yunarto mulanya membahas mengenai pernyataan Prabowo soal aksi kerusuhan 22 Mei, di kediamannya di Kertanegara pada Rabu (22/5/2019) sore.
Ia lantas menyatakan pendapatnya, apakah pertanyaan Prabowo tersebut sebagai narasi yang menenangkan atau sebuah provokasi.
Yunarto lalu menyebut hal tersebut sebagai bom waktu dari imbas yang dilakukan kubu 02.
"Kita harus lihat ini sebagai bom waktu yang terlihat sejak lama, ini hanya bagian dari pembangkangan pihak tertentu terhadap pranata hukum dan pranata sosial yang sudah disediakan oleh negara ini," ujar Yunarto.
Baca: Suap Pejabat PUPR, Satu Keluarga Pengusaha Suami Istri dan Dua Anaknya Divonis 3 Tahun Penjara
Baca: Alasan Gugatan Prabowo di Pilpres 2014 Ditolak Mahkamah Konstitusi (MK), Pengamat Ungkap Penyebabnya
Baca: Aktor Intelektual di Balik Mobil Ambulans Gerindra Berisi Batu Akan Diungkap Polisi Hari Ini

Ia lalu mengatakan hal ini sudah dapat terlihat sejak dulu.
"Dari dulu kita sudah lihat kok, bagaimana KPU dari awal sudah dianggap curang, bagaimana situng KPU yang dibuat untuk bentuk transparansi terhadap masyarakat bahkan dianggap sebagai kecurangan," ungkapnya.
"Ketika KPU dan Bawaslu sama-sama dianggap sebagai berkonspirasi, bahkan pranata sosial secara keilmuan, yang sudah selalu terjadi terhadap pemilu dan pilkada."
"Contoh yang saya alami langsung, dari quick count, itu diharamkan, artinya ini adalah proses yang secara kronologis ini sudah dimulai oleh pihak yang tidak percaya sama sekali dengan sistem pemilu, yang dibangun dengan sistim pranata hukum yang sosial jadi ini sudah sangat bisa diterka hasil KPU akan ditolak," ungkap Yunarto.
Diberitakan sebelumnya, Prabowo Subianto memberikan pernyataan soal aksi kerusuhan 22 Mei, di kediamannya di Kertanegara, pada Rabu (22/5/2019) sore.
Ia tampak didampingi oleh calon wakil presiden (cawapres) 02 Sandiaga Uno, politisi PAN Hanafi Rais, dan Ketua Majelis Syuro PKS Salim Segaf Al Jufri.
Ada pula dari Badan Pemenangan Nasional (BPN) seperti Tedjo Edhy, Dahnil Anzar, dan Fadli Zon.
Dalam kesempatan tersebut, Prabowo tampak membacakan pernyataannya soal aksi 22 Mei melalui kertas yang ia baca, dikutip dari saluran Kompas Tv, Rabu (22/5/2019).
Prabowo menyampaikan empat poin dalam menyampaikan pernyataanya.