Kepala Puskemas Sambirejo Blak-blakan Cerita Kondisi Karyawan saat Bekerja di Pabrik Mancis

Pihak puskesmas Desa Sambirejo mengungkapkan bahwa para pekerja pabrik dalam bekerja tidak menggunakan alat pelindung diri (APD)

TRIBUN MEDAN / M FADLI TARADIFA
Kepala Puskemas Sambirejo Blak-blakan Cerita Kondisi Karyawan saat Bekerja di Pabrik Mancis. Kepala Puskesmas Sambirejo Dusun IV, Kecamatan Binjai, Kabupaten Langkat saat memberikan keterangan, Minggu (23/6/2019). 

Kepala Puskemas Sambirejo Blak-blakan Cerita Kondisi Karyawan saat Bekerja di Pabrik Mancis

TRIBUN-MEDAN.com-Pasca kebakaran yang terjadi di pabrik mancis di Jalan Tengku Amir Hamzah Dusun IV Desa Sambirejo Kecamatan Binjai Kabupaten Langkat pada Jumat (21/6/2019) lalu, hingga kini keluarga korban masih menunggu hasil identifikasi jenazah, Minggu (23/6/2019).

Namun ada fakta lain pasca kebakaran yang menewaskan 30 pekerja tersebut.

Pihak puskesmas Desa Sambirejo mengungkapkan bahwa para pekerja pabrik dalam bekerja tidak menggunakan alat pelindung diri (APD) saat bekerja.

Hal tersebut disampaikan langsung oleh kepala puskesmas Sambirejo, Arlina Prihesti, saat ditemui di RS Bhayangkara, Polda Sumatera Utara, Jalan KH Wahid Hasyim, Medan.

Ia mengatakan pihaknya sendiri dua bulan sekali rutin melakukan penyuluhan upaya kesehatan kerja (UKK) dipabrik korek api.

"Jadi dalam kunjungan UKK kami, melaksanakam penyuluhan kepada pekerja di dalam pabrik," ujarnya.

Lebih lanjut dijelaskan Arlina, saat menggelar penyuluhan UKK, pihaknya melaksanakannya di dalam pabrik sendiri.

Baca: Suhu di Dieng Makin Ekstrem, Embun Es Muncul Sejak Malam, Pagi Suhu Capai Minus 9 Derejat Celcius

Baca: Krisdayanti Blak-blakan Ungkap Rahasia Kecantikannya yang Terletak pada DNA Ikan Salmon

Baca: Masuki Tahun Ketiga, Festival 1000 Tenda Kaldera yang Digelar di Desa Meat Balige Usung Konsep Anyar

Baca: Gempa Bumi Bermagnitudo 7,7 pada Skala Richter Mengguncang Laut Banda, Terasa Kuat di NTT

"Kami turut melaksanakan program tersebut di dalam pabrik. Hal ini agar aktivitas para pekerja tidak terganggu.
Namun demikian, dalam menjalankan aktivitas pekerjaan," kata Arlina.

Lebih lanjut dijelaskan Arlina, bahwa pihak pengelola usaha kerap mengabaikan keselamatan kerja.

Salah satunya adalah dengan tidak menggunakan alat pelindung diri (APD).

Baca: Kabupaten Dairi Raih Emas Perdana di Porprov Sumut 2019 Lewat Pebiliar Marlando Sihombing

Baca: Pengantin Baru Perempuan Tewas setelah Berhubungan Intim Maraton 48 Jam, Suami Dituduh Membunuh

"Jadi mereka tidak menggunakan APD seperti masker dan sarung tangan dalam bekerja," ungkap Arlina sembari menerangkan bahwa jarak antar puskesmas dengan pabrik hanya sekitar 20 meter.

Para pekerja sendiri menurut Arlina sendiri merupakan wanita yang rata-rata berasal dari warga sekitar desa Sambirejo.

Baca: Ini Identitas para Korban Pabrik Mancis yang Berhasil Diidentifikasi DIV Polda Sumut

Baca: Bunuh Tamu Cafe Pelakor, Nando Ditangkap Polisi di Rumahnya, Mengaku Kesal Diperlakukan Tak Sopan

Baca: Ular Sanca Peliharaan Berubah Jadi Ganas, Lilit Tuannya Hingga Tewas

"Jumlah terakhir yang ada di kami totalnya 32 pegawai," ungkapnya.

Pekerjaan perakitan batu mancis gas tersebut merupakan jenis borongan.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Medan
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved