Kasus Ijazah Palsu Bukan Hal yang Baru

TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN - Saya sempat mengajar dibeberapa perguruan tinggi swasta di Kota Medan dan saya melihat jelas apa yang terjadi disana. Bahwa ijazah palsu bukanlah hal yang baru dan tempat saya mengajar juga melakukan hal yang sama sejak lama. Bahkan beberapa perguruan tinggi telah diperiksa Polda Sumut terkait hal itu.

Namun pemeriksaan hingga kini tidak ada penyelesaian. Malahan kopertis yang juga mengetahui hal itu tidak melakukan hal yang rill. Sehingga dugaan pihak kopertis juga turut terlibat bermain dalam jual beli ijazah ini. Yang mengherankan lagi, jual beli ijazah juga terjadi di jenjang strata dua yang menjadi terget pembeli pegawai negeri sipil.

Terkait dengan modusnya, pembeli didaftarkan sebagai mahasiswa dan hadir beberapa kali dalam kelas perkuliahan. Namun ketika pembuatan skripsi langsung dilakukan oleh dosen di perguruan tinggi tersebut. Kemudian pada saat meja hijau akal-akalan  saja, karena pada dasarnya pembeli ijazah tidak mengetahui apapun mengenai perkuliahan.

Anak mantan gubernur juga diduga menggunakan modus ini dalam memperoleh sarjana ekonomi. Ada juga modus lain, mereka mengeluarkan ijazah tanpa perkuliahan. Nomor induk mahasiswanya ada dan terdaftar dikopertis dan pelakunya biasanya pengurus perguruan tinggi tersebut. Sebab diduga jelas memiliki kerjasama yang baik dengan pihak kopertis.

Akhirnya dunia pendidikan di negeri ini sudah tak terarah, hukum kini sudah tidak memiliki fungsi bagi pelanggarnya. Kini hukum hanya berlaku untuk rakyat lemah dan tidak berdaya saja. Oleh demikian melalui media massa diharapkan memiliki peranan besar membantu mengingatkan para penegak hukum yang telah lalai menegakkan keadilan. (rdn/tribun-medan.com)