Tolak Kenaikan BBM
Mahasiswa Rusak Mobil Patroli Satpol PP Simalungun
Mahasiswa yang tergabung dalam Gerakan Mahasiswa Nomensen Siantar usai melakukan aksi di depan kantor DPRD
TRIBUN-MEDAN.com, PEMATANGSIANTAR - Mahasiswa yang tergabung dalam Gerakan Mahasiswa Nomensen Siantar usai melakukan aksi di depan kantor DPRD dan Kantor Wali Kota Pematangsiantar, Sumut, Kamis (22/3/2012), berencana melanjutkan aksinya di depan kampus mereka.
Secara berpawai, mahasiswa Nomensen ini menuju kampusnya untuk melakukan aksi kembali dengan rencana memblokir jalan Sang Na Ualuh. Namun, saat hampir mendekati lokasi depan kampus, massa mengamuk dan melampiaskannya terhadap sebuah mobil Patrol Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) yang sedang parkir.
Sehingga mengakibatkan kerusakan kaca spion dan lampu rotary pecah, serta pintu sebelah kiri penyok. Setelah diketahui, ternyata mobil berplat polisi BK9342T itu adalah milik Pemerintah Kabupaten Simalungun. “Kami akan tunggu pertanggung jawaban 1x24 jam, tadi sudah ada yang mengaku bertanggung jawab. Tapi saya tidak tahu persis siapa orangnya,” kata Tagon M Sihotang seorang Kepala Seksi Satpol PP Simalungun.
Dia menjelaskan, pihaknya sedang makan siang di salah satu warung bersama lima orang anggota lainnya. Selain itu, aksi penolakan rencana kenaikan harga BBM dilakukan oleh Mahasiswa Universitas Simalungun, yang tergabung dalam Eksekutif Kota Liga Mahasiswa Nasional untuk Demokrasi (LMND).
Aksi demo yang dilakukan LMND dipimpin Vivin Sri Wahyuni ini menolak ditemui Sekretaris Daerah, Donver Panggabean, dan saat di kantor DPRD, aksinya dilaksanakan tanpa diterima perwakilan DPRD. Aksi ini mendapat pengawalan ketat dari kepolisian. Sehingga di kedua kantor tersebut berjalan dengan lancar dan damai. (afr/tribun-medan.com)