Taruna Tewas

Taruna Amirullah Dimakamkan Sore Ini, Berikut Kronologi, Senior Ditangkap hingga Sanksi Menteri

Tindak kekerasan dilakukan empat senior ke juniornya itu, kata Andre, hanya menggunakan tangan kosong, dengan target perut hingga ke ulu hati.

Tribunnews/ Yurike Budiman
Jenazah Amirullah Adityas Putra usai disalatkan, langsung dimakamkan di Budhi Dharma, Semper, Cilincing, Jakarta Utara, Rabu (11/1/2017). (Tribunnews/ Yurike Budiman) 

Amirulloh terjatuh karena perut, dada, serta ulu hatinya mendapat pukulan berkali-kali yang dilakukan bergantian‎. Pukulan terakhir diketahui oleh salah satu pelaku yang bernama Willy," tutur Andre.

Melihat Amirulloh tak sadarkan diri, tambah Andre, Willy mengatakan ke Amirulloh bahwa mereka sama-sama tinggal di Kecamatan Tanjung Priok‎. Saat itu, tubuh korban ambruk di dada Willy dan tak sadarkan diri.

"‎Pada pukulan terakhir, dilakukan oleh pelaku bernama Willy dan sambil berkata 'Sama-sama Anak Priok, kok'. Tapi Amirulloh ketika itu tetap tak sadarkan diri.

Selanjutnya, oleh para pelaku bersama saksi lainnya di lokasi, menggotong tubuh Amirulloh ke tempat tidur. Para pelaku pun panik, dan selanjutnya langsung menghubungi seniornya yang di tingkat IV," beber Andre.

Kapolsek Cilincing Kompol Ali Yuzron menambahkan, korban yang saat itu tak sadarkan diri, langsung dibawa oleh para pembina dan piket medis di STIP. Sekitar pukul 01.45 WIB, maut sudah merenggut nyawa Amirulloh.

"‎Mengetahui kondisi korban ini tidak bernyawa, setelah diperiksa dokter piket STIP, kejadian itu selanjutnya dilaporkan ke Polsek Cilincing.‎

Empat Pelaku Resmi Tersangka

Penyidik Kepolisian Resor Metro Jakarta Utara dan Kepolisian Sektor Cilincing telah menetapkan empat orang sebagai tersangka dalam perkara kematian taruna Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran (STIP) bernama Amirullah Adityas Putra (18).

"Kemarin Kapolres Metro Jakarta Utara telah menetapkan tersangka terhadap pengeroyok korban," kata Kepala Kepolisian Daerah Metropolitan Jakarta Raya Inspektur Jenderal Polisi M Iriawan di Jakarta, Rabu.

Iriawan mengatakan penyidik telah mengantongi cukup bukti untuk menetapkan empat taruna senior yang diduga menganiaya Amirullah itu sebagai tersangka. Keempat siswa tingkat dua STIP yang ditetapkan sebagai tersangka inisialnya SM (19), WH (20), I (21) dan AR (19).

Menurut Iriawan, penyidik kepolisian sudah melakukan olah tempat kejadian perkara dan mengautopsi jasad Amirullah guna memastikan penyebab kematian korban.

Berdasarkan hasil autopsi, korban mengalami luka lebam pada bagian dada, perut dan ulu hati, diduga akibat benturan benda tumpul.

Amirullah Adityas Putra alias Amir (18) pada Rabu (11/1) dini hari meninggal dunia, diduga akibat dianiaya empat taruna seniornya di asrama pada Selasa (10/1/2016) malam.

Amir tidak sadarkan diri usai kena pukulan di dada, perut dan ulu hati dari empat seniornya. Keempat senior Amir sempat membawa dia ke tim medis pada Rabu dini hari, namun nyawanya tidak tertolong.

Petugas medis dan beberapa saksi mata kemudian melaporkan kejadian itu ke Kepolisian Sektor Cilincing Jakarta Utara.

Sumber: Tribunnews
Halaman 3/4
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved