Pembunuhan Mahasiswi

Terungkap Sudah Pembunuh Mahasiswi Farmasi Rafika, Niat Ambil Phablet yang Harganya cuma Segini

Siapa yang bisa menyangka, motif Saleh (38) membunuh Rafika Hasanuddin (21) hanya karena ingin mencuri handphone tablet atau phablet.

Tribun-Timur.com
Almarhumah Rafika Hasanuddin dan Saleh. (Tribun-Timur.com) 

TRIBUN-MEDAN.com, MAKASSAR - Siapa yang bisa menyangka, motif Saleh (38) membunuh Rafika Hasanuddin (21) hanya karena ingin mencuri handphone tablet atau phablet.

Kepala Bidang Humas Polda Sulawesi Selatan, Kombes Pol Dicky Sondani, usai rekonstruksi menjelaskan jika pelaku mengikuti korban ketika pulang ke rumah.

Baca: Di Dahi Kanan Rafika Hasanuddin Terdapat Luka Bekas Hantaman Benda Tumpul

"Jadi sekira pukul 23.00 wita, korban pulang. Ternyata pelaku mengikuti korban sampai masuk ke dalam rumah," ujarnya.

Begitu di dalam rumah, korban tidak menutup pintu sehingga pelaku dengan mudah masuk.

"Korban ini mau ganti baju, tapi tiba-tiba pergoki si Saleh mau ambil handphone yang disimpan di meja. Setelah itu, pelaku hantamkan kepala korban di tembok. Baru dia ambil pisau dapur untuk tusuk lehernya dan gorok," kata Dicky.

Keluarga dan kerabat Rafika Hasanuddin yang diduga korban pembunuhan menunggu otopsi jenazah di Rumah Sakit Bhayangkara Makassar, Jalan Mappaoddang, Makassar, Sulsel, Selasa (17/1/2017). (TRIBUN TIMUR/SANOVRA JR)
Keluarga dan kerabat Rafika Hasanuddin yang diduga korban pembunuhan menunggu otopsi jenazah di Rumah Sakit Bhayangkara Makassar, Jalan Mappaoddang, Makassar, Sulsel, Selasa (17/1/2017). (TRIBUN TIMUR/SANOVRA JR)

"Mungkin pelaku tak mau ketahuan jika mau mencuri. Makanya dibunuh," kata Direktur Reserse dan Kriminal Umum Polda Sulsel, Kombes Edwin Zadma, terpisah.

Baca: Unggahan Status BBM Rafika Hasanuddin sebelum Tewas Mengenaskan di Kamar Kos

Setelah Rafika tewas, Saleh sempat merenung di kamar korban sambil merokok.

Dia seperti menyesali perbuatannya.

Dia lalu mencuci pisau yang digunakan membunuh, lalu menyimpannya di atas jendela belakang kamar korban beserta obeng yang akan ia ambil.

Namun karena ada darah, akhirnya obeng dibuang bersama pisau

Selanjutnya, Saleh menutup jasad Rafika menggunakan sarung, kemudian keluar melalui pintu depan.

Saleh sempat mematikan aliran listrik melalui saklar di samping rumah, lalu kembali ke pos satpam.

Rafika Hasanuddin. (DOK PRIBADI/INSTAGRAM.COM/FYKAAFIKA)
Rafika Hasanuddin. (DOK PRIBADI/INSTAGRAM.COM/FYKAAFIKA)

Merek HP

Saleh rupanya sangat tertarik untuk memiliki phablet milik Rafika.

Phablet itu merek Himax M1 Y13 yang harga pasaranya sekitar senilai Rp 1,5 juta.

Berikut ini spesifikasi phablet yang ingin dimiliki Saleh hingga membuatnya nekat melakukan tindakan bengis.

- OS Version Android 6.0 Marshmallow

- Screen size 5.3″

- screen type IPS 2.5D Dragontail

- Screen resolution HD 1280 x 720 pixel

- Dimensions (LxWxT) 146 mm x 73.25 mm x 8.35 mm

- Weight 156 grams

- Rear camera 8MP + dual LED flash

- front camera 8MP + LED flash

- Processor Quad Core 1.3Ghz

- GPU Model MALI-400-MP2

- RAM 1GB

- ROM 8GB

- Expandable memory 32GB

- Battery capacity 2600 mAh

- Standby time 145 hours

- Voice talk time 6 hours

- Connectivity options GSM/EDGE(DL)/HSPA

Rafika Hasanuddin (21) tewas ditemukan dengan leher tergorok di rumahnya di Perumahan Yusuf Bauti Garde, Jl Manggarupi, Kelurahan Paccinongan, Kecamatan Somba Opu, Gowa, Senin (16/1/2017) petang. (HANDOVER)
Rafika Hasanuddin (21) tewas ditemukan dengan leher tergorok di rumahnya di Perumahan Yusuf Bauti Garde, Jl Manggarupi, Kelurahan Paccinongan, Kecamatan Somba Opu, Gowa, Senin (16/1/2017) petang. (HANDOVER)

Baru Sandang Gelar Sarjana

Sejumlah kerabat dan teman kampus Rafika Hasanuddin (21), yang ditemui di RS Bhayangkara tak kuasa menahan tangis kesedihan mengetahui takdir tragis alumnus UIT yang baru menyandang gelar sarjana 17 Desember lalu itu.

Sepupu korban, Suisrawati menerangkan, Rafika memang tinggal di rumah keluarga sejak masih mahasiswa baru.

Awalnya ia bersama tantenya tinggal di rumah itu namun belakangan  ditinggal sendiri ke Irian.

Meski demikian, orang tua dan keluarga lain tak jarang mampir dan bermalam di rumah tesebut.

"Bahkan baru tiga malam omnya pulang ke Palopo, dia bermalam disitu bersama Ika (sapaan korban)," jelas Wati ditemui di RS Bhayangkara, Senin (16/1/2017) malam

Sebelumnya Rafika Hasanuddin (21) tewas ditemukan dengan leher tergorok di rumahnya di Perumahan Yusuf Bauti Garde, Jl. Manggarupi, Kelurahan Paccinongan, Kecamatan Somba Opu, Gowa, Senin (16/1/2017) petang.

Padahal gadis asal Palopo ini baru sebulan lalu diwisuda di Universitas Indonesia Timur (UIT) . Mayat almarhum ditemukan pertama kali oleh security perumahan tersebut, Saleh.

"Memang sudah dari kemarin saya lihat pintu rumahnya terbuka setengah. Tapi saya juga tidak periksa. Nanti tadi karena masih terbuka saya ketuk. Pas masuk dalam ternyata sudah ada mayat, " katanya.

Posisi korban tergeletak di antara pintu kamar mandi dan kamar tidur. Darah pun bersimbah di bagian kepala korban.

Kapolsek Somba Opu, Kompol Prabowo menjelaskan mayat tersebut diduga korban pembunuhan.

"Dari luka bekas gorokan di leher patut diduga jika mayat itu adalah korban pembunuhan," ujarnya.

Dari keterangan Prabowo juga jika korban memang tinggal sendiri.

Sementara itu tim dari Satreskrim Polres Gowa dan Unit Resmob Polda Sulsel yang dipimpin langsung oleh Kanit Resmob Polda Sulsel, Kompol Moch Yunus Saputra kembali melakukan olah TKP.

Dari keterangan Yunus, kasus ini bukan kasus pencurian. Sebab motor korban masih terparkir di dalam rumah.

"Kita amankan beberapa barang milik korban seperti sepatu dan juga parang yang sudah kita temukan di sekitar rumah korban," katanya.(*)

Sumber: Tribun Timur
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved