Pembunuhan
Siwaji Raja, Dalang Pembunuhan Kuna Diboyong Polda Jambi Pagi Tadi ke Medan dalam Kondisi Diborgol
Siwaji Raja, buron kasus pembunuhan korban Indra Gunawan alias Kuna, Senin (23/1/2017) pagi sekira pukul 08.00 bertolak dari Bandara Sultan Thaha.
Komplotan pembunuh bayaran, merencanakan penembakan Kuna dari jarak dekat di depan Kuna Airsoft gun karena mendapat pesanan dari SJ.
Karena itu, penyidik tengah mengembangkan karena ada indikasi kasus serupa pernah mereka lakukan.
"Syukur alhamdulilah, baru saja lima detik lalu, telah ditangkap otak pelaku pembunuh bayaran ini dengan inisial SJ di Jambi. Jadi pembunuhan ini karena pesanan, motifnya pesanan dan masih terus dikembangkan," kata Irjen Rycko Amelza Dahniel.
Ia mengungkapkan, penyidik tengah melakukan analisis mendalam tentang bukti-bukti pembayaran serta pesanan pihak tertentu.
Sehingga, dapat diketahui beberapa kasus yang bisa dikembangkan dan kasus pembunuhan Kuna dapat dibongkar dalam waktu sekitar tiga hari.
Adapun awal penangkapan,seluruh pembunuh bayaran itu, personel gabungan terlebih dahulu meringkus Wahyudi alias Culun dan M Muslim.
Keduanya berupaya membunuh Kuna pada 5 April 2014, namun salah sasaran. Sehingga, mereka pukul Wiria pekerja di Kuna Airsoft Gun hingga geger otak.
"Wahyudi berpesan membantu Muslim melarikan diri dari kejaran polisi, sedangkan eksekutor atau pemukul kepala Wiria adalah Muslim. Mereka terlebih dahulu kami tangkap. Pada perencanaan pembunuhan tahap kedua, mereka dapat tugas serupa dari Rawi, tapi ditolak," ujarnya.
Kombes Pol Nurfallah mengimbuhkan penyidik masih mendalami dua kasus yang saling berkaitan, kasus upaya pembunuhan pertama pada, Sabtu (5/4/2014) yang salah sasaran.
Rawi menugaskan Muslim dan Wahyudi alias Culun untuk memukul Kuna. Tapi, mereka pukul Wiria.
"Sebelum melakukan pembunuhan mereka mengambar lokasi. Selama satu pekan, mereka mengikuti Kuna mulai dari tempat usaha hingga rumah, dan akhirnya melakukan eksekusi pada Rabu (18/1/2017). Ada dua kasus upaya pembunuhan pertama pada 5 April 2014 yang menyerah Wiria, pekerja di toko Kuna airsoft gun," ujarnya.
Dia menceritakan, upaya pembunuhan pertama dilakukan pada Sabtu (5/4/2014) sekitar pukul 09.45 WIB di depan toko Kuna Airsoft Gun, Jalan Ahmad Yani, Medan Barat.
Kala itu, Kuna bersama istrinya Kawida dan Wiria, pekerja Kuna Airsoft gun turun dari mobil, tiba-tiba dua pemuda memukul pakai balok.
Wiria mengalami gegar otak karena pemukulan tersebut, namun dua pemuda itu sulit dikenali karena menggunakan masker penutup wajah.
Usai melakukan pemukulan, kedua pemuda itu meninggalkan lokasi dengan gunakan sepeda motor.
"Dari pemeriksaan petugas dua upaya pembunuhan itu, Muslim dan Wahyudi ternyata orang suruhan Rawi. Dari sini, polisi melakukan pengembangan sehingga, seluruh pembunuh bayaran itu dapat ditangkap. Ke depan kami terus kembangkan apakah ada kasus lain," katanya.
Baca: Lihat Adegan Pembunuh Kuna yang Berpura-pura Pingsan saat Diturunkan dari Mobil Polisi
Kepala Bidang (Kabid) Humas Polda Sumut, Kombes Pol Rina Ginting menambahkan, personel gabungan mendapat informasi Ju Hendal, joki eksekutor berada di Jalan Karang Sari, Medan Polonia, pada Minggu (22/1) sekitar pukul 01.30 WIB.(*)
