Setelah Pembantaian Bandar Narkoba, Duterte Bikin Kebijakan Paling Keras di Asia

"Ini baru perintah eksekutif yang memerlukan semacam aturan teknis bagaimana ini semua akan diterapkan di lapangan," kata Ayun.

Editor: Tariden Turnip
TED ALJIBE / AFP
Presiden Filipina, Rodrigo Duterte. 

Masih figur yang populer
Pajak rokok di negara tersebut termasuk tinggi, yang kesemuanya ditujukan menurunkan konsumi rokok.

"Sama seperti di Indonesia, di Filipina banyak yang membeli rokok secara batangan," kata Ayun.

Ia memperkirakan penerapan larangan merokok di ruangan publik yang tertutup tidak akan menimbulkan kontroversi yang besar. Selain karena figur Duterte yang populer, pemerintah sudah menerapkan kebijakan rokok yang ketat.

"Soal penerapannya kita masih perlu lihat. Ini baru perintah eksekutif yang memerlukan semacam aturan teknis bagaimana ini semua akan diterapkan di lapangan," kata Ayun.

Sebelum menjadi presiden, Duterte dikenal sebagai wali kota Davao di Filipina selatan, yang ia katakan telah berubah dari kota dengan angka kejahatan tinggi menjadi salah satu kota yang paling nyaman dihuni.

Meski demikian, para pengkritiknya mengatakan 'ia mengabaikan tatanan hukum dengan mengizinkan pembunuhan yang tidak didasarkan pada keputusan pengadilan'.

Sumber: bbc
Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved