Baca Edisi Cetak Tribun Medan

Mengerikan, Teroris Mengincar Markas Militer Bukit Barisan dan Kompleks Asia Mega Mas

Rinciannya adalah Markas Polda Sumatera Utara, Markas Komando Brimob Polda Sumut, Markas Polsek Tanjungmorawa, Markas Kodam Bukit Barisan, Yon Zipur

(HO/Polda Sumut/Mustaqim Indra Jaya)
Terduga terois menyerang pos II penjagaan Markas Polda Sumatera Utara di Jalan Sisingamangaraja, Medan, Minggu (25/6/2017) dinihari. Penyerangan beberapa jam menjelang salat Id di Medan dan sekitarnya. Seorang pelaku, duga Ardi, tewas ditembak polisi. (HO/Polda Sumut/Mustaqim Indra Jaya) 

Setelah sekitar sembilan tahun mengenal aliran radikal, SP mendapatkan motivasi yang kuat untuk hijrah dan berjihad di Suriah.

Menurut Rikwanto, ketika hendak berangkat ke Suriah, SP meminjam uang ke bank.

Bahkan, dia menjadikan istrinya sebagai jaminan.

"Dia pinjam uang ke bank sebanyak Rp 20 juta untuk pergi ke Suriah," katanya.

Setelah enam bulan berada di negara yang tengah diamuk perang tersebut, SP pulang ke Indonesia. "Dia lalu menularkan paham radikal kepada kelompoknya yang beranggotakan AR, FP, dan HP," ujar Rikwanto.

SP dan dua rekannya FP dan HP adalah terduga teroris pelaku penyerangan Markas Polda Sumut, Minggu lalu.

Penyerangan itu menewaskan Ipda (Anumerta) Martua Sigalingging, yang tengah istirahat di dalam pos.

Martua diserang AR (Ardial Ramadhana) yang akhirnya dilumpuhkan menggunakan peluru tajam. AR pun tewas.

Sedangkan SP yang berusaha menyerang Brigadir Erbi Ginting, juga dilumpuhkan menggunakan peluru tajam.

SP mengalami luka tembak pada kaki. Berdasar petunjuk yang didapat di lapangan, polisi kemudian menangkap FP dan HP.

SP beserta FP dan HP kemudian diterbangkan ke Jakarta untuk diperiksa secara mendalam di Markas Brimob di Depok, Jawa Barat.

Rikwanto menyatakan, polisi masih mendalami siapa saja orang-orang yang berhubungan dengan SP selama dia berada di Suriah.

Dua orang terduga terotis menyerang pos II penjagaan Markas Polda Sumatera Utara di Jalan Sisingamangaraja, Medan, Minggu (25/6/2017) dinihari. Penyerangan beberapa jam menjelang salat Id di Medan dan sekitarnya. Syawaluddin Pakpahan (kanan) mengalami luka tembak, dan Ardi, terduga lainnya (kiri) tewas ditembak polisi. (HO/Polda Sumut/Mustaqim Indra Jaya)
Dua terduga teroris menyerang pos II penjagaan Markas Polda Sumatera Utara di Jalan Sisingamangaraja, Medan, Minggu (25/6/2017) dinihari. Penyerangan beberapa jam menjelang salat Id di Medan dan sekitarnya. Syawaluddin Pakpahan (kanan) mengalami luka tembak, dan Ardi, terduga lainnya (kiri) tewas ditembak polisi. (HO/Polda Sumut/Mustaqim Indra Jaya) (HO/Polda Sumut/Mustaqim Indra Jaya)

"Dari sisi ideologi, SP sudah sangat kental warna ISIS-nya, dan dia mencoba menjadikan Indonesia sebagai daerah operaisnya. Dia mencoba menyerang pos penjagaan dan mencari senjata," kata Rikwanto.

Atas perbuatannya, tiga pelaku yang masih hidup, yakni SP, FPY, dan HP dijerat dengan Pasal 6 dan 7 Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang No 1 tahun 2002 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Terorisme atau Pasal 340 KUHP Pidana.

Baca: Jenderal Tito Karnavian Langsung Terjun Mengecek Dua Personel Brimob yang Ditikam

Sumber: Tribunnews
Halaman 2/4
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved