Baca Edisi Cetak Tribun Medan
Mengerikan, Teroris Mengincar Markas Militer Bukit Barisan dan Kompleks Asia Mega Mas
Rinciannya adalah Markas Polda Sumatera Utara, Markas Komando Brimob Polda Sumut, Markas Polsek Tanjungmorawa, Markas Kodam Bukit Barisan, Yon Zipur
Baca: Polisi Bersenjata Laras Panjang Jaga Ketat RS Pertamina usai Insiden Penusukan 2 Personel Brimob
Baca: Begini Kronologi Penusukan Anggota Brimob Versi Kepolisian
Baca: Anda bakal Tak Menyangka, Begini Hubungan Aktor Tampan Ini dengan Anak Tirinya
Buku ISIS untuk Anak-anak
Polisi menyita 155 buku tulis hasil penggeledahan di kediaman SP. Dari hasil penyitaan diketahui, buku tulis itu dicetak sendiri oleh SP dengan menyertakan pesan-pesan paham radikal untuk disebarkan ke anak-anak.
Buku bersampul gambar pendiri ISIS, lalu di sampul belakang tertulis tulisan, Barang siapa yang mati sedangkan ia belum pernah berjihad atau tidak meniatkan diri untuk berjihat maka ia mati di atas satu cabang kemunafikan.
Di dalam buku tulis, di bagian atas tertulis pesan, Diwajibkan atas kalian berperang.
Di bagian bawah tertulis, Manusia yang berhukum bukan pada hukum Allah SWT adalah kafir.
Buku-buku tulis tersebut, kata Rikwanto, sebagian ada yang sudah digunakan oleh anak-anak untuk menulis beberapa pelajaran.
Lokasi percetakan buku tulis itu sudah diketahui, dan kini beberapa saksi dari pihak pencetakan tengah diperiksa.
"Jelas buku ini memang menggambarkan ada upaya penggiringan pada anak-anak ke paham tertentu. Buku tulis ini beredar ke anak-anak di kalangan mereka," ujar Rikwanto.
Seperti diketahui, komplotan terduga teroris jaringan ISIS menyerang pos piket penjagaan Pintu 3 (pintu keluar) Polda Sumut di Kota Medan pada Minggu (25/6) bertepatan dengan Hari Raya Lebaran.
Dua orang pelaku, masuk ke Polda Sumut melompati tempok dan menyerang anggota jaga, Aiptu Martua Sigalingging Martua yang tengah istirahat di dalam pos hingga mengalami luka tikam dan lehernya digorok.
Penyerangan itu diketahui Brigadir Erbi Ginting yang sedang patroli di sekitar Polda Sumut.
Brigadir Erbi Ginting memergoki dua laki-laki tidak dikenal kemudian menegur kedua orang tersebut.
