Baca Edisi Cetak Tribun Medan

Pangkostrad Tak Gentar Ancaman Teroris, Yakin Polisi Bisa Beri Perlindungan

Syawaludin Pakpahan dan kelompoknya mengincar tiga markas polisi dan tiga markas tentara sebagai sasaran aksi teror.

Tribun Medan / Arjuna
Panglima Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Pangkostrad) Letjen TNI Edy Rahmayadi bersalaman dengan Uskup Agung Medan, Mgr Anicetus Bongsu Antonius Sinaga, O.F.M. Cap ketika menghadiri pelantikan DPD VOX Point Sumut-Indonesia di Resto Budaya, Jalan Tanjung Morawa Km 12,5, Sabtu (1/7/2017). (Tribun Medan / Arjuna) 

"Tentunya kehadiran polisi sangat diperlukan, supaya masyarakat merasa aman. Bila perlu tingkatkan razia secara besar-besar," katanya.

Sedangkan Uskup Agung Medan Mgr Anicetus Bongsu Antonius Sinaga OFM Cap menganjurkan, warga Katolik tidak perlu takut terkait aksi teror. Namun, ia meminta warga waspadai segala kemungkinan yang bisa terjadi.

Ia menambahkan, agar umat juga slelau mengantisipasi apapun yang akan terjadi. Namun, untuk pengamanan, ia mempercayayakan kepada aparat negara.

Ia berpesan, agar umat Katolik tetap berpegang pada lima sikap dasar gereja Katolik. Pertama, setiap umat harus memedomani gereja Katolik sebagai pembawa damai. Tidak perduli apapun yang mereka perbuat, tetapi gereja Katolik harus tetap menjadi pembawa damai.

Geraja Katolik tidak boleh menjadi problem, tetapi harus menjadi bagian dari solusi. Gereja Katolik harua menganpuni semua orang berdosa.

Setiap umat harus membawa persaudaraan sejati dan tentu dengan mendukung Bhineka Tunggal Ika.

"Konsensus kebangsaan tidak bisa kita tawar. Kita harus tetap menghargai Bhineka Tunggal Ika. Katolik dan NKRI adalah harga mati," katanya.

Terapkan Buddy System

Pascapenyerangan Markas Kepolisian Daerah (Mapolda) Sumatera Utara, Minggu dini hari lalu, dan insiden penusukkan dua anggota Brimob tak jauh dari Mabes Polri seusai Salat Isya, Jumat (30/6) malam, membuat aparat kepolisian juga meningkatkan kewaspadaan.

Kepala Bidang (Kabid) Humas Polda Sumut Kombes Pol Rina Sari Ginting mengatakan, ketika melaksanakan tugas, setiap personel harus menerapkan buddy system.

"Saat bertugas tidak sendiri-sendiri, minimal dua orang. Setiap anggota yang bertugas diawasi anggota yang tidak berpakaian dinas," kata Rina melalui pesan Whatapps, Sabtu (1/7).

Selain itu, pengamanan seluruh markas kepolisian mulai dari Polda Sumut, polres sejajaran, polsek pos polisi juga tetap ditingkatkan.

"Jangan pernah lengah, tetap waspada," tegasnya. (cr1/cr8)

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved