Jokowi Digoyang Fahri Hamzah Cs lewat Perppu, Reaksinya Bikin Syafii Maarif Kagum
Buya yang merupakan mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah, setuju dengan langkah pemerintah menerbitkan Perppu 2/2017.
TRIBUN-MEDAN.COM - Pemerintahan Joko Widodo dan Jusuf Kalla menjadi sorotan karena sejumlah kebijakannya menuai kontroversi publik.
Salah satu yang paling 'gaduh' adalah diterbitkannya Perppu Nomor 2 Tahun 2017 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2013 tentang Organisasi Kemasyarakatan.
Baca: NEWS VIDEO: Viral, 20 Tahun Pria Ini Berpakaian Perempuan, Alasannya Bikin Terenyuh
Baca: Anies-Sandi Jadi Gubernur DKI, Anak Emas Jokowi Ahok Lakukan Ini
Pemerintah bersikeras bahwa Perppu itu untuk menjaga ideologi Pancasila dan persatuan bangsa.
Sementara, ada yang menilai bahwa Perppu tersebut rentan akan penyalahgunaan kekuasaan.
Bahkan Fahri Hamzah sempat menggalang dukungan di twitter untuk memblokir akun Jokowi dengan tagar BlokirJokowi. Seruan Fahri tak berhasil mendapat simpati, malah follower Jokowi bertambah.
Baca: Ustaz Ini Ceramah soal Pesta Seks dalam Acara Televisi, Gini Reaksi KPI
Tokoh lain adalah Amien Rais, yang memang langganan mengkritik pemerintahan Jokowi Kalla.
Presiden Joko Widodo sendiri menyadari kegaduhan tersebut berpotensi menurunkan popularitasnya.
Hal itu diungkapkan Jokowi saat berbincang dari hati ke hati dengan Buya Syafii Maarif di Istana Merdeka, Jakarta, Senin (17/7/2017) kemarin.
Baca: Mengejutkan, Fahri Hamzah Serukan Blokir Akun Jokowi, tapi Gini yang Terjadi
"Saya tanya (ke Presiden), orang kan bertanya ke Presiden, nanti popularitas Bapak bagaimana? (karena kebijakan Perppu 2/2017). Jokowi menjawab, 'Saya enggak perlu popularitas. Yang penting rakyat, bangsa dan negara'" ujar Buya menirukan pernyataan Jokowi.
"Saya bilang, Bapak berani sekali? Beliau diam saja. Jadi ya, orang kurus begitu berani juga ternyata," lanjut Buya.
Buya yang merupakan mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah, setuju dengan langkah pemerintah menerbitkan Perppu 2/2017.
Baca: Ditendang dari Pesbukers, Ayu Pamerkan Bunga dari Otis Hahijary, Permintaan Maaf Mantan Bos?
Menurut dia, ideologi Pancasila memang tengah terancam oleh kelompok-kelompok yang membawa gagasan primordial. Oleh sebab itu, negara harus turun tangan.
Salah satu contoh kelompok yang mengancam Pancasila, menurut dia, Hizbut Tahrir Indonesia (HTI).
"Meski ada kritik apa perlu Perppu atau cukup pengadilan, ada juga yang bilang nyamuk kok ditembak bazoka, tapi saya tetap dukung (Perppu 2/2017). Anda semua silakan lihat dokumen tertulis HTI. Lihat, baca, apa yang mau mereka lakukan di Indonesia ini. Walaupun omong kosong, utopia, tapi ya itu rencananya," ujar Buya.
Baca: Aktor Tampan Ini Menikah Lagi selepas Istri Meninggal Dunia dan Tinggalkan Anak Berusia 9 Bulan
Politik tidak sehat
Lebih jauh, Buya Syafii berpendapat, kegaduhan sebenarnya bukan berasal dari kepentingan rakyat yang terusik dengan Perppu.
Sadar atau tidak sadar, kegaduhan diciptakan oleh lawan-lawan politik Jokowi.
"Ini sudah saling menggoreng. Suasana politik kita ini tidak beradab. Fitnah, bohong, macam-macam. Syahwat kekuasaan susah dibendung, tapi beban dan nasib bangsa siapa yang mikirin?" ujar Buya.
Baca: Perombakan Kabinet Berembus, Lima Menteri Diisukan Tergusur, Unsur Ormas Islam Masuk Menteri
"Suasana yang tidak sehat, politik yang tuna martabat ini juga membutuhkan para petarung. Bukan saja Presiden, namun juga menteri-menteri, dirjen-dirjen, harus menerjemahkan itu," lanjut dia.
Ia mengapresiasi Jokowi yang tampil tanpa beban, 'nothing to loose'.
"Jokowi enggak peduli itu 2019 segala macam. Kata dia, 'Menurut saya yang penting negara dan bangsa ini, Bapak'. Dia enggak punya beban apa-apa," ujar Buya.
Jangan teriak Orba
Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menkopolhukam), Wiranto, mengatakan saat ini terjadi keadaan genting.
Menurutnya kelompok-kelompok yang mengklaim sebagai anti-NKRI, anti-Pancasila dan menolak nasionalisme banyak bermunculan.
Baca: Akbar Tandjung Sebut Setya Novanto Tak Mungkin Lagi Memimpin Partai Golkar
Melalui Perppu tersebutlah kelompok-kelompok tersebut coba diberangus.
"Kalau jaman dulu misalnya, ada gerakan yang mencurigakan, dengan undang-undang subversif (bisa dihapus). Sudah dihapus kan (undang-undang subversif), karena dianggap tidak demokratis," kata Wiranto di kantor Kemenkopolhukam, Jakarta Pusat, Senin (17/72017).
Walaupun mengancam kedaulatan NKRI, tetap pemerintah harus menangani kelompok-kelompok tersebut dengan cara yang sesuai hukum.
Karena itu, pemerintah mengeluarkan Perppu, sebagai payung hukum bagi aparat menindak kelompok-kelompok yang mengancam kedaulatan Indonesia.
Perppu tersebut dikeluarkan atas Undang-Undang (UU) nomor 17 tahun 2013 tentang organisasi kemasyarakatan (ormas).
Melalui Perppu, pemerintah mencoba memangkas mekanisme pembubaran Ormas.
Bermodal Perppu tersebut, kini kementerian terkait bisa mencabut keabsahan ormas tanpa melalui proses persidangan.
Namun kebijakan tersebut justru mendapat kecaman banyak pihak.
Wiranto menyayangkan hal itu, karena niat baik pemerintah melindungi negara dan segenap warganya dibalas dengan kecaman.
Ia juga mengaku tahu bahwa ada yang mengecam kebijakan tersebut, sama seperti kebijakan di era orde baru (orba).
Wiranto menyebut tudingan pemerintah saat ini mirip dengan pemerintah orde baru sangat tidak tepat.
"Jangan kemudian teriak-teriak, pemerintahan seperti orde baru, saya kan pernah di sana juga, saya tahu, ujungnya orde baru kan saya juga di sana, saya tahu, dengan cara-cara yang dulu lebih gampang, (Perppu) ini sangat demokratis," katanya.
Saat Orde Baru berkuasa, Wiranto pernah menjabat sebagai Panglima TNI sekaligus Menteri Pertahanan dan Keamanan (Menhankam).
FABIAN JANUARIUS KUWADO
Berita ini sudah terbit di kompas.com berjudul: Syafii Maarif: Presiden Jokowi Bilang, "Saya Enggak Butuh Popularitas"
*******
BACA BERITA-BERITA POPULER BERIKUT INI
Baca: Jarang Diekspose, Ini Foto-foto Adik Yuni Shara dan Krisdayanti yang Tak Kalah Menawan Rupanya
Baca: Ada Penyebutan Pesta Seks saat Ceramah, Ustaz Syam Panen Protes, KPI Bereaksi
Baca: Ada Penyebutan Pesta Seks saat Ceramah, Ustaz Syam Panen Protes, KPI Bereaksi
Baca: Akhirnya 15 Pelajar Pelaku Bullying Dikeluarkan dari Sekolah, KJP Ikut Dicabut
Baca: Miris dan Sadis, Bullying Siswi SMP dari Rambut yang Dijambak hingga Paksa Cium Kaki
Baca: Pengakuan Perekam Aksi Bullying Mahasiswa Universitas Gunadarma hingga Identitas Pelaku Terbongkar
Baca: Mengejutkan, Fahri Hamzah Serukan Blokir Akun Jokowi, tapi Gini yang Terjadi
Baca: TERUNGKAP! Ternyata Penyebar Rekaman CCTV Kapolres di Tempat Hiburan Malam Adalah
Baca: NEWS VIDEO: Rekaman Lengkap CCTV Kapolres Cecoki Bobby Minuman Keras, Ini Penjelasan Kapolda
Baca: Duh, PNS Paling Cantik Unggah Foto Menggoda, Pesan ke Jokowi: Kerja Juga Harus Makan
Baca: All New Nissan Grand Livina, MPV Idaman Keluarga dengan Desain Mewah dan Elegan
Baca: Ketty Ingin Sembuh dan Sekolah Lagi
Baca: Bikin Menitikkan Air Mata! Bocah Penderita Kanker Tulang Tulis Puisi Ini Agar Ibunya Tak Menyerah
Baca: Pedangdut Ayu Ting Ting Sakit Lantaran Stres Didepak dari Pesbukers?
Baca: Maia Estianty Bakal Dinikahi Pengusaha Kaya, Aneh, Kok Mulan Jameela Fitting Baju Kawin?
Baca: Kala Mulan Jameela Komentari Postingan Maia Estianty Pakai Akun Ini, Warganet: Kasihan