Monumen TB Simatupang, Riwayatmu Kini
Satu di antara pahlawan nasional yang memiliki monumen yakni Letjen TNI (Purn) Tahi Bonar Simatupang atau TB Simatupang.
Penulis: Tommy Simatupang |
Laporan Wartawan Tribun Medan / Tommy Simatupang
TRIBUN-MEDAN.com, SIDIKALANG - Setiap daerah memiliki pahlawan dalam kemerdekaan Indonesia.
Pemerintah daerah atau masyarakat turut menghargai pahlawan tersebut dengan cara mendirikan monumennya.
Satu di antara pahlawan nasional yang memiliki monumen yakni Letjen TNI (Purn) Tahi Bonar Simatupang atau TB Simatupang. TB Simatupang merupakan pahlawan yang lahir di Sidikalang 28 Januari 1920.
TB Simatupang diberi gelar pahlawan nasional pada tahun 2013 oleh Susilo Bambang Yudhoyono. Monumen mantan Kepala Staf Angkatan Perang RI berada di Jalan Sidikalang - Sumbul, Kabupaten Dairi, Sumatera Utara.
Baca: Upara HUT Kemerdekaan di Gereja Unik dan Cantik Ini Libatkan Keberagaman
Baca: Ketua Veteran Menangis Ingat Rekannya, Ada yang Keliling Jual Kalender Demi Sambung Hidup
Baca: Detik-detik Pengibaran Bendera Merah Putih di Lapangan Benteng Medan, Ini Videonya
Namun, hal yang memprihatinkan kondisi tugu TB Simatupang yang didirikan pada tahun 2002 lalu kini tak terawat lagi.
Pantuan Tribun lokasi tugu ini sudah penuh dengan coretan-coretan. Rumput liar juga makin meninggi di area tersebut. Bahkan, tangga menuju tugu sudah ada yang amblas.
Perawat dan pemilik sebagian lahan monumen tersebut, Sihar Wesly Sianturi mengungkapkan selama berdirinya monumen tersebut pemerintah daerah tak memberikan perhatian.
Padahal, monumen yang diresmikan oleh Presiden Megawati Soekarnoputri tak menggunakan dana APBD. Monumen tersebut merupakan swadaya masyarakat.
"Saya sendiri prihatin sekali degan itu. Seharusnya dengan masuknya tanggal 17 Agustus sudah mulai perawatan tapi tidak pernah. Selesai dibangun tak pernah dirawat pemerintah," ujarnya.
Monumen ini berdiri di atas lahan kurang lebih 10 hektar dengan enam pemilik tanah. Panitia pembangunan yang dibentuk oleh bupati Diari 2002 MP Tumanggor menghabiskan anggaran sebanyak Rp 1 miliar.
"Kami semuanya mencari dana secara swadaya hingga terkumpul Rp 1 miliar. Proses pembangunan ini juga rumit, karena kami juga permisi ke tujuh marga Pakpak," ujarnya.
Bapak tiga anak ini mengungkapkan kekagumannya kepada sosok TB Simatupang yakni pahlawan yang selalu membawa ajaran agama dalam hidupnya.
Monumen TB Simatupang menunjukkan kisah perjalanan mulai dari sekolah SMP hingga perannya dalam hubungan internasional. TB Simatupang wafat 1 Januari 1990. Pahlawan ini dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Kalibata.(*)