Inilah Jeritan Hati Mahasiswi setelah Tahu Kampusnya Terancam Tutup karena Sanksi

Bibirnya gemetar dan mulai terdengar suara kecil. Ia mengungkapakan betapa sedih mendengar informasi itu

Editor: AbdiTumanggor
Tribun Medan/Royandi Hutasoit
Mahasiswa di Kampus STIKes Sumut. 

Wenita menuturkan, untuk pindah tentu tetap akan menghabiskan banyak uang, dan hal ini adalah hal yang sangat sulit mereka cari.

"Kalaupun kami dipindahkan, pasti butuh banyak uang untuk proses itu. Uang dari mana lagi kami bisa cari. Untuk kuliah yang sekarang saja sangat susah orangtua mencarinya," ujarnya.

Miranti, teman Wenita, yang terlihat lebih ceria di antara teman lainnya merasa terpukul atas realitas yang ada.

Namun dia berusaha tegar, supaya bisa berpikir lebih jernih mencari solusi, andai nantinya STIKes Sumut sudah ditutup.

"Meski saya ini bisa senyum, saya sedih mendengar masalah ini. Selama ini saya tidak pernah dengar begini. Kok bisa lah dulu awak (aku) masuk kampus ini, kalau begini keadaanya," ujar Miranti.

Apalagi orang tuanya yang tinggal di Riau bukanlah orang yang memiliki banyak uang. Sudah begitu, orangtuanya juga harus menguliahkan adik-adiknya yang lain.

Teman Wenita lainnya, Lusi awalnya terlihat girang saat baru bergabung ke tempat teman-temannya.

Ia langsung lemas ketika mendengar kabar itu dan mengingat kedua orangtuanya yang harus banting tulang untuk menguliahkan dia.

Menurutnya, beban yang sangat berat dia tanggung jika orangtuanya tahu permasalahan kampusnya tersebut.

"Saya susah mau ngomong apa. Sesak dada ini mendengarnya. Kek manalah kami ini. Bagaimana nasib kami. Kek mana menyampaikan ini sama orangtua nanti,"ujaranya.

Ia pun mengaku enggak sanggup mau cerita hal ini sama orangtuanya.

"Apalah nanti dibilang orangtuaku, kalau ceritain ini," ucapnya.

Direktorat Jenderal Kelembagaan Iptek dan Dikti memberikan sanksi kepada Sekolah Tinggi Kesehatan Sumatera Utara (STIKes Sumut) sejak 22 Agustus 2017 melalui surat nomor 2721/C.C5./KL/2017.

Surat ini merupakan tindak lanjut setelah STIKes Sumut tidak kunjung menyelesaikan permasalahan di kampusnya meski sudah masuk dalam daftar pengawasan Kopertis Wilayah I Medan, Sumut.

(ryd/tribun-medan.com) 

Sumber: Tribun Medan
Halaman 3/3
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved