Respons Cerdas Mahfud MD Soal Penganiaya Ustaz Buat Semua Narasumber ILC Terdiam

Ustaz Prawoto mengembuskan nafas terakhir pada petang harinya usai dirawat secara intensif di RS

TRIBUNNEWS/HERUDIN
Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK), Mahfud MD menghadiri acara simposium yang diadakan presidium Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI), di Gedung MK, Jakarta Pusat (16/9/2014). Simposium ini bertemakan Cetak Biru Indonesia Masa Depan, dari KAHMI untuk Bangsa. (TRIBUNNEWS/HERUDIN) 

Baca: Duh Ampun Teganya, Organ Vital Kekasih Jadi Sasaran Kebiri karena Cemburu Buta

5. Orang Gila Beneran

Dirinya menyinggung hasil penyedilikan polisi.

"yang satunya gila dari umur 25 tahun, yang satunya gilanya on-off", ujarnya yang dibalas dengan tawa sebagaian hadirin.

"Bahwa orang benar-benar gila membunuh kiai itu kan sudah pernah terjadi. Ada orang yang gila beneran, ada yang pura-pura gila", tegas Mahfud.

6. Perselingkuhan

Mahfud mencontohkan dengan fenomena perselingkuhan yang terjadi di kalangan kiai.

Dirinya memberi contoh peristiwa yang terjadi di Cibinong tahun 2015.

Kala itu seorang kiai dibunuh oleh seorang pria.

Usut punya usut, ternyata pria itu adalah selingkuhan istri kiai yang merasa cemburu.

7. Teori Pengamanan Pilkada

Teori ini disebut Mahfud sebagai teori mutakhir.

"Karena jawa barat ini diperlukan Pltnya Polisi, buat dulu kekacauan. Biar nanti kita punya alasan buat masukkan Plt Gubernur adalah dari polisi. Jawa barat ini yang paling rawan", ujar Mahfud.

Mahfud juga menyarankan untuk masyarakat menghilangkan politik identitas.

Mahfud juga mengajak untuk berbangsa dan berbegara secara lebih beradab.

Baca: Fahri Hamzah Balas Sindiran Yunarto: Pejabat Itu Hidup di Aquarium

Baca: Serasa Dapat Durian Runtuh, 3 Kisah Driver Ojek Online yang Nasib Mujurnya Bikin Iri

Baca: Mengulik 6 Fakta Mencengangkan Gugatan Cerai Ahok pada Veronica, Bermula Rayuan Maut

Baca: Miris, Beredar Video Siswa SMP Buka Baju dan Tantang Kepala Sekolah untuk Berkelahi

Baca: Tak Disangka, Ternyata Begini Perilaku Siswa SMA N 1 yang Aniaya dan Tewaskan Gurunya

Dirinya juga menyarankan untuk menyerahkan sepenuhnya kepada demokrasi yang berjalan.

Mahfud mengatakan demokrasi adalah tatanan yang terbaik.

Polisi juga ia beratkan untuk menegakkan hukum sebenar-benarnya.

"saya rasa belum punya alasan untuk menuding polisi main-main dan terlibat dalam kasus ini. Ini nampaknya masih pidana biasa. Tapi tujuh teori yang lahir dari diskusi ini saya kira harus diwaspadai. Sekian, Wasalamualaikum", ujar Mahfud.

Lihat videonya di bawah ini.

(TribunWow/Dian Naren/ YouTube/ Bangka Pos)

Sumber: Tribun Medan
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved