Penganiaya Nadya Hanya Dituntut 10 Tahun Penjara, Yasni Histeris dan Pingsan di Pengadilan

Dede Alamsyah alias Dirly, terdakwa penganiaya Nadya (17), siswi SMA Teladan Siantar, terdakwa dituntut 10 tahun penjara.

Penulis: Dedy Kurniawan |
IST
Yasni histeris hingga pingsan mendengar jaksa menuntut terdakwa penganiaya sadis terhadap anaknya hanya dituntut selama 10 tahun penjara pada persidangan di PN Siantar, Kamis (22/2/2018) 

Pengawal tahanan dan Jaksa Heri Santoso yang berada di lokasi langsung berupaya menahan amarah Yasni.

Setelah berhasil dipisahkan, Dirly langsung dilarikan ke ruang tahanan sementara.

Namun, kehebohan belum selesai, karena Yasni mendadak jatuh pingsan.

Petugas yang berada di saja pun langsung menggotong Ny Yasni ke ruang sidang. Pihak keluarga yang mendampingi Yasni sebelumnya berusaha menenangkannya.

"Seharusnya 15 tahun si Dirly itu, gak terima aku! Enak kali dia itu, Kusumpahkan anak kalian seperti anakku ini, yang menghukum si Dirly seperti itu, Hidup ini berputar seperti roda. Lihat saja la nanti," kata-kata yang dilontarkan Yasni sembari menangis hiateris.

Nadya yang menjadi korban penganiayaan sadis Dirly dan nyaris tewas juga tak terima dengan tuntutan JPU.

Bahkan ia memgaku masih trauma mengingat ia dipukuli, wajahnya dipijak-pijak dan nyaris dirudapaksa.

"Traumaku belum hilang-hilang sampai sekarang, masih sering teringat. Aku gak terima. Kakinya aja yang kena tembak sudah bagus (sembuh). Hidungku yang sudah patah ini gak bisa lagi bagus, dan cita-citaku pun sekarang terancam. Gak bisa lagi aku jadi Polwan," ungkap Nadia sambil menitikkan air mata.

Diketahui, Nadya telah menjadi korban penganiayaan dan perampokan Dirly pada bulan Oktober 2017 lalu.

Nadya berhasil dibujuk, Nadya kemudian dibawa ke sebuah rumah kosong dan dianiaya dengan tujuan diperkosa dan dirampok di sana.

Hanya saja karena Dirly tak bisa ereksi, Nadya selamat dari pemerkosaan. Selanjutnya, Dirly terus menganiaya Nadya hingga tak sadarkan diri.

Setelah dikira tewas, Dirly kemudian mengambil barang-barang berharga milik Nadya dan meninggalkannya di rumah kosong itu.

Keesokan harinya, dengan tertatih-tatih, seragam sekolah berlumr darah Nadya berhasil menemui seorang warga dan meminta pertolongan.(*)

Sumber: Tribun Medan
Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved