Kapal Tenggelam

Robot Penyelam Temukan Jasad di Dasar Danau, 5 Fakta Terbaru KM Sinar Bangun Tenggelam

Masyarakat dihebohkan dengan tenggelamnya kapal KM Sinar Bangun. Kapal yang berangkat dari Simarindo

Ist
Dadar danau berhasil direkam robot ROV merekam visual korban KM Sinar Bangun di Danau Toba 

Dari jumlah tersebut, 164 orang di antaranya dinyatakan hilang.

Perubahan data ini terjadi setelah sinkronisasi dengan data kepolisian dan Jasa Raharja yang mendatangi langsung keluarga para korban.

Tribunstyle melansir dari Kompas.com, "Sebelumnya disebutkan korban selamat 18, meninggal tiga dan hilang 184 orang. Sekarang jumlah korban yang selamat jadi 21, meninggal tiga, dan hilang 164 orang," kata Budiawan, Selasa (26/6/2018).

"Ada beberapa nama yang sama karena ada yang melaporkan dengan nama lengkap, ada yang nama panggilan. Sementara tambahan tiga korban selamat adalah nahkoda dan ABK-nya. Mereka adalah Poltak Saritua Sagala, Jenapia Aritonang dan Reider Malau," sambungnya.

2. Seluruh Korban Dapat Dana Santunan

(Tribun Medan/Riski Cahyadi)

Seluruh korban bakal mendapat santunan dari Jasa Raharja.

Korban selamat mendapatkan uang sejumlah Rp 20 juta, sementara korban meninggal dunia Rp 50 juta.

Penyaluran dananya langsung ke rekening ahli waris.

3. Basarnas Kerahkan Multibeam Sonar, Helikopter, dan Pukat Harimau

(Tribun Medan/M Adimaz Kahfi)

Pencarian korban hilang KM Sinar Bangun telah memasuki hari ke-11.

Kepala Kantor SAR Pencarian dan Pertolongan Medan, Budiawan mengatakan kini Tim SAR coba untuk menggunakan pukat harimau yang diharapkan mampu menemukan titik cerah dalam pencarian.

Terlebih saat ini posisi bangkai KM Sinar Bangun diduga berada di kedalaman 490 meter.

"Kita sudah berusaha menggunkan segala macam cara. Seperti di permukaan air menggunakan perahu karet untuk penyisiran dan kita harapkan saja mudah-mudahan maksimal alat ini ROV dan pukat harimau mampu menjangkau KM Sinar Bangun," kata Budiawan, Kamis (28/6/2018).

Sekitar 300 personel dikerahkan karena penggunaan alat pukat harimau membutuhkan banyak orang.

Bahkan tiga helikopter sampai diturunkan untuk menyisir dan memantau lokasi pencarian melalyi udara.

Sumber: Tribun Medan
Halaman 2/4
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved