Gerhana Bulan
Gerhana Bulan Total 28 Juli, Inilah 6 Mitosnya, Mulai dari Dimakan Naga hingga Bulan yang Diracuni
Fenomena alam berupa gerhana bulan total ini berlangsung pada 28 Juli 2018, dan akan jadi sejarah baru bagi Indonesia.
TRIBUN-MEDAN.com - Tinggal menghitung hari, tepatnya empat hari lagi, Super Blood Moon akan muncul.
Fenomena alam berupa gerhana bulan total ini berlangsung pada 28 Juli 2018, dan akan jadi sejarah baru bagi Indonesia.
Pasalnya, penampakan gerhana bulan 28 Juli 2018 ini akan menjadi yang terlama.
Gerhana bulan 28 Juli 2018 nanti merupakan kali kedua yang terjadi dalam kurun waktu setahun ini.
Gerhana bulan 28 Juli 2018 ini disebut juga gerhana bulan total atau blood moon.
Baca: Kamu Sedang Mencoba Menurunkan Berat Badan? Hindari Mengonsumsi 8 Jenis Buah-buahan Berikut
Baca: Ingin Hilangkan Selulit? Kamu Bisa Coba 4 Cara Berikut
Baca: Ingin Usir Tikus dan Laba-laba dari Rumahmu? Cukup Gunakan 5 Bahan Alami Ini
Baca: Dadang Mulya Kaget Bukan Main Foto Diri dengan Anaknya Ada di Bungkus Rokok, Begini Kisahnya
Baca: Perempuan yang Dikenal Ramah Itu Sudah Jadi Mayat di Semak-semak, Polisi Amankan Terduga Pelaku
Baca: Polisi Tolong Pengendara Berbonceng Tiga, Ternyata Ada Mayat yang Dibonceng, Ini Kisah Lengkapnya
Baca: Udar 7 Fakta Menyasar Nurbaini, Asisten Si Pengacara Tajir Hotman Paris Hutapea
Nah, sebagai fenomena alam, banyak mitos yang disangkutpautkan dengan terjadinya gerhana bulan.
Berikut 6 mitos saat terjadi gerhana bulan dari seluruh dunia.
1. Kebaikan akan berlipat ganda (Tibet)

Umat Budha di Tibet percaya segala kebaikan yang dilakukan saat gerhana bulan terjadi akan berlipat ganda.
Begitu juga jika melakukan keburukan.
Mitos yang berkaitan dengan karma ini berlaku pada tindakan buruk yang dilakukan.
Baca: Daftar Nominasi Pemain Terbaik FIFA 2018, Neymar Tak Masuk hingga Kiprah Prestisius Mbappe
Baca: Lihat Kamar Penjara Setya Novanto dan Koruptor Lainnya di Lapas saat Disambangi Najwa Shihab
Baca: Masih Ingat dengan Baim Cilik? Kini Sudah Remaja, Lihat Foto-foto Terbarunya
Baca: Nikita Mirzani Blak-blakan Menyasar Suaminya Dipo Latief: Katanya Kaya, Uang Saya Gak Dibalikin
Baca: Menteri Susi Tak Sengaja Bersua Nelayan di Tengah Laut, Langsung Borong Udang Seharga Rp 1 Juta
Baca: Gatot Nurmantyo Mengaku Lakoni 3 Jimat dari Jenderal Sudirman
2. Waktu berdamai (Togo)

Orang Batammaliba di Togo dan Benin memiliki mitos seputar gerhana bulan.
Mitos di sana berkata "Matahari dan Bulan sedang bertengkar kala gerhana, sehingga orang-orang meminta kedua benda langit itu untuk berhenti."
Sampai hari ini, mitos tersebut tetap berlaku.
Gerhana bulan adalah waktu yang tepat untuk berkumpu bersama dan berdamai atas permusuhan yang pernah terjadi.
Baca: MotoGP Ceko Diperkirakan Memanas seusai Poin Valentino Rossi Dijadikan Lelucon oleh Marquez
Baca: Seusai Dituding Menculik Anak, Perempuan 25 Tahun Digebuki hingga Tewas
Baca: Ini Dia 5 Aplikasi Canggih di Android yang Tak Kamu Temukan di Playstore, Fungsinya Keren
Baca: Hewan Paling Mematikan di Australia Bukanlah Ular atau Hiu, Bertentakel dengan Panjang 3 Meter
Baca: Daftar Nominasi Pemain Terbaik FIFA 2018, Neymar Tak Masuk hingga Kiprah Prestisius Mbappe
Baca: Fatin Shidqia Lubis Diusir Iis Dahlia saat Audisi, Video Parodinya Beredar di Jagat Maya
3. Adanya perubahan (Amerika)
Banyak suku pribumi Amerika mengatakan gerhana bulan adalah tanda akan adanya perubahan yang terjadi di Bumi, menurut Farmer's Almanac.
Hal ini berdasarkan pada kepercayaan mereka.
Sebab, bulan dipercaya sebagai pihak yang mengendalikan dan mengatur planet kita.
4. Dimakan naga (China)
Kata 'gerhana' dalam bahasa Tiongkok adalah shi, yang juga berarti 'makan'.
Orang Tiongkok percaya bahwa menghilangnya bulan disebabkan karena ada naga yang memakannya.
Sehingga orang Tiongkok akan menembakkan meriam ke arah bulan untuk menakuti naga.
Kisah ini paling banyak didengar oleh masyarakat dunia, bahkan menjadi cerita rakyat dan buku dongeng.
5. Pertanda datangnya penyakit (Eskimo)
Zaman dahulu, orang Eskimo menganggap hiangnya bulan sebagai tanda bahwa bulan sedang mengidap penyakit serius.
Jadi, sipapun yang terkena sinar bulan 'berpenyakit' akan mengalami nasib sama.
Untuk mengatasi kekhawatiran ini, orang Eskimo akan menutupi apapun termasuk tubuh mereka sendiri dari sinar gerhana Bulan.
6. Bulan diracuni (Jepang)
Orang Jepang memiliki takhayul bahwa bulan yang berwarna kemerahan saat gerhana sedang terkena racun.
Orang Jepang khawatir, racun yang ada di bulan itu akan jatuh ke bumi saat gerhana terjadi.
Sehingga orang-orang akan menutupi sumur agar airnya tak tercampur racun dari bulan. (*)
Artikel ini telah tayang di Tribuntravel.com dengan judul Fenomena Blood Moon Terjadi 28 Juli Mendatang, Simak 6 Mitos Gerhana Bulan dari Seluruh Dunia