News Video
Anak-anak di Samosir Belajar Gunakan Lampu Teplok, Bupati: Ada 816 Keluarga Belum Dialiri Listrik
Asap lampu mengganggu kenyamanan, bahkan mata terasa pedih saat berlama-lama di rumah warga
Penulis: Arjuna Bakkara | Editor: Hendrik Naipospos
TRIBUN-MEDAN.COM, SAMOSIR - Ratusan keluarga di Kabupaten Samosir ternyata belum menikmati akses listrik.
Satu di antaranya Dusun III Huta Namora, Kabupaten Samosir.
Tribun Medan lantas berkunjung ke dusun tersebut pada Kamis (9/8/2018) malam.
Di sana anak-anak belajar menggunakan lampu teplok yang minim cahaya.
Asap lampu mengganggu kenyamanan, bahkan mata terasa perih saat berlama-lama di rumah warga.
Warga bernama Jaihud Simbolon bahkan merasa belum merdeka, meski HUT RI ke-73 tinggal beberapa hari.
"Perasaan kami belum merdeka, soalnya lampu belum ada di sini. Permintaan kami kepada pemerintah, supaya diperhatikanlah kampung kami ini," harap Jaihud.
Menurutnya, jarak gardu induk listrik dari desanya tidak terlalu jauh. Bahkan, jarak desa ke Kantor Bupati Samosir hanya sekitar 2- 3 km.
Tonton videonya;
Ayo subscribe channel YouTube Tribun MedanTV
Baca: Tanyakan Status Tanah Ulayat di Toba-Samosir, Pejabat Pemrov Sumut Sebut Belum Ada Jawaban
Baca: Kapal Wisata Pemkab Samosir Bermotif Gorga Batak yang Menelan Biaya Rp 2,3 Miliar Dikabarkan Rusak
Baca: Setelah Diperiksa, Polda Sumut Tetapkan Kadishub Samosir Wajib Lapor Seminggu Sekali
Warga telah berulang kali mengajukan persoalan ini ke pemerintah daerah melalui rapat-rapat desa.
Warga lainnya, Br Sembiring menyampaikan hal serupa. Minimnya penerangan merupakan kendala utama bagi mereka.
Aktifitas mereka untuk mencari tambahan uang keperluan rumah tangga seperti mangaletek (memisahkan kemiri dari cangkangnya) dan juga mengayam tikar tak bisa dilakukan bila hari sudah gelap.
Biaya untuk bahan bakar lampu minyak juga sulit didapat dari pasar.
Karenanya, mereka terpaksa membeli minyak solar untuk kebutuhan penerangan.
