Viral Medsos

Rupiah Tertekan, Jangan Takut! Tidak Akan Terjadi Seperti Krisis 1998, Berikut Penjelasannya

Apa yang dialami Indonesia saat ini (rupiah merosot) akibat dampak ekonomi global tidak akan terulang seperti krisis 1998.

Penulis: AbdiTumanggor | Editor: AbdiTumanggor
Caputre Video

Bagi Ekonom senior itu, tidak ada yang mengkhawatirkan dan tidak ada hal yang baru. 

Ekonom senior itu mengaku tidak kaget jika nilai tukar rupiah semakin merosot.

Bahkan, Kwik Kian Gie mengatakan, merosotnya mata uang rupiah itu sudah terjadi sejak lama.

"Menurut pendapat saya tidak hal-hal istimewa yang terjadi. Jadi yang terjadi adalah percepatan atau tidak oleh karena sejak republik ini berdiri, rupiah itu tidak pernah tidak merosot," ungkap Kwik Kian Gie.

Menurut Kwik Kian Gie, rupiah akan terus merosot dalam waktu yang tidak bisa ditentukan.

"Jauh sebelumnya ini, saya sudah mengatakan bahwa akan terjadi Rp 15 ribu. Sekarang saya katakan akan terus merosot kalau, kalaunya itu terlampau panjang tidak saya sebut," ujar Kwik Kian Gie.

Lebih lanjut, Kwik Kian Gie membandingkan mata uang rupiah terhadap sejumlah negara di Asia Tenggara, seperti Singapura, Thailand hingga Filipina.

"Indonesia dari Rp 362 menjadi Rp 15 ibu atau depresiasi 4,044 persen," kata Kwik Kian Gie.

Menanggapi pemaparan itu, pembawa acara Rosiana Silalahi mengatakan apakah Kwik Kian Gie sedang berusaha menakut-nakuti.

"Justu saya mengemukakan ini untuk menjawab pertanyaan selanjutnya apakah terjadi krisis seperti 1998, menurut saya tidak," jawab Kwik Kian Gie.

Bintang tamu lainnya, Said Didu mencoba memberikan kondisi gambaran pada tahun 1998.

Menurut Said Didu, saat itu Indonesia adalah negara terakhir di Asean yang mengalami krisis moneter pada tahun 1998.

"Ibarat badai datang dari utara sana. Semua negara-negara Asia Tenggara kena duluan. Kita terakhir," ujar Said Didu.

Saat itu (1998) kata Said Didu, dalam negeri sangat berat. Pangan susah, akhirnya terjadi gejolak sosial sangat tinggi.

"Nah, pada tahun 2008 badainya tidak terlalu tinggi. Jadi, kondisinya agak berbeda. Kondisinya pada tahun 2008 kondisi fiskal  kita dan ekonomi kita pondasinya bagus," kata Said Didu.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved