Seruan Hotman Paris pada Panglima TNI terkait Insiden Oknum TNI AU dengan Pengusaha Rental PS

"Bapak Panglima, negara hukum sudah dikumandangkan sejak lama, kenapa masih bisa kejadian begini?" kata Hotman

Facebook
Kolase foto penyerbuan rental PlayStation 

"Seluruh Indonesia minta bantu ke Hotman Paris untuk menyuarakan keprihatinan ini. Bapak Panglima, negara hukum sudah dikumandangkan sejak lama, kenapa masih bisa kejadian begini?" 

TRIBUN-MEDAN.COM - Pengacara kondang berdarah Batak Hotman Paris Hutapea mengomentari dugaan pengeroyokan yang dilakukan oknum TNI AU terhadap pengusaha rental dan servis playstation di Jalan Brigjend Hamid pada Minggu (23/9/2018) lalu.

Dari rekaman yang diunggah akun instagram @Hotmanparisofficial, ia meminta kasus pengeroyokan tersebut segera diusut.

"Kepada Bapak Panglima, kami warga Indonesia yang lagi berlibur di Swedia mendapat banyak laporan dan pengaduan tentang adanya dugaan puluhan oknum TNI yang merusak toko warga Indonesia di Medan," kata Hotman.

"Seluruh Indonesia minta bantu ke Hotman Paris untuk menyuarakan keprihatinan ini. Bapak Panglima, negara hukum sudah dikumandangkan sejak lama, kenapa masih bisa kejadian begini?" sambungnya lagi.

Baca: Viral, Aksi 4 Polisi Lalu Lintas yang Mendahulukan Ambulans ketimbang Rombongan Presiden Jokowi

Baca: TGB Posting Pernyataan Resmi Sikap Politiknya Jelang Pilpres 2019, Alasan Mendukung Jokowi-Maruf

Baca: Viral, Wanita Mengaku Tertular HIV saat Melakukan Facial, Kisahnya jadi Pembelajaran

Baca: Kronologi Pria Ngaku Polisi Paksa Sejoli SMA Bersetubuh, Ini Motif Tersangka

Baca: Lama Tak Terlihat, Penampilan Mat Solar saat Hadiri Wisuda Putranya Jadi Sorotan

Baca: Tutut Soeharto Bongkar Kisah Tol Cawang-Tanjung Priok: Mempertaruhkan Kepala Saya

Baca: Ulik Fakta Gadis 19 Tahun yang Akhirnya Meninggal setelah Diperkosa Teman Pria saat Mendaki Gunung

Hotman Paris Hutapea
Hotman Paris Hutapea (Tribun Medan)

Tonton pernyataan Hotman Paris;

Ayo subscribe channel YouTube Tribun MedanTV 

Sebuah rental PlayStation di Jalan Brigjend Hamid, Kota Medan, porak-poranda setelah diserbu sekolompok berseragam loreng-loreng.

Aksi penyerbuan ini terekam dalam video yang diunggah warganet pemilik akun @Soenardi Lim Beng Sun, Selasa (25/9/2018) dini hari.

Dalam unggahan tersebut, Sonardi menuliskan bahwa telah terjadi kerusuhan setelah sekolompok Anggota TNI 

AU datang menyerbu PlayStation tersebut.

Baca: Gubernur Edy Rahmayadi Tak Mau Ulama Datangi Kantor Gubernur, Dia Sendiri yang Mendatangi

Baca: Mas Pur Pemeran Sinetron Tukang Ojek Pengkolan Adakan Lamaran, Potret Cantik Istrinya Banjir Pujian

Baca: Elizabeth Bathory, Wanita yang Disebut Terkejam Sepanjang Sejarah dan Telah Membunuh 650 Orang

Baca: Aktor Tampan yang Mengaku di Balik Viralnya Sosok Lucinta Luna, Minta Maaf dan Janji Bertaubat

Baca: Cukup Gunakan Kapur Barus, Rambut Beruban Bisa dengan Mudah Diatasi, Begini Cara Membuat Ramuannya

Baca: Curi Perhatian di Audisi Indonesian Idol Junior, Lihat Potret Cantik dan Lucunya Luna Allegra

Baca: Napak Tilas Kisah Via Vallen, Sebelum Jadi Miliarder Pernah Ngamen dan Ditangkap Satpol PP

"Kerusuhan terjadi di jalan bridjen jend.Hamid..

Sekelompok anggota TNI AU yang diduga datang untuk menyerang salah satu toko sebanyak 30an orang.

Diduga korban adalah etnis **** dan korban yang bahkan orang tua juga dipukuli..

Korban yang tertera masih hanya sebagian karena sisanya ditahan di kantor TNI AU.

Mereka berkata bahwa jika mereka mengshare video ini maka mereka akan dicari dan dibunuh.

Mohon bantu share agar menjadi viral..

Video pertama situasi toko lantai 1 setelah hancur. Video ke 2 situasi toko lantai 2 setelah hancur. 

Video ke 3 situasi toko lantai 3 setelah hancur.

Video ke 4 Anggota TNI AU yang mencuri bukti rekaman cctv korban.

Foto ke 5 bukti foto.

Video ke 6 korban dibawa ke markas tni AU dan disekap sampai sekarang.

Video ke 7 korban yang mengalami kekerasan fisik oleh 4 opnum TNI AU

Foto ke 8 foto korban yang diambil secara diam diam di markas tni AU.

Foto ke 9, bukti foto. 

Video ke10, adalah pengancam sekaligus dalang dibalik keributan tsb.

Serta memprovokasi masyarakat untuk membakar toko korban (muka di zoom)".

Baca: Daftar CPNS 2018, Simak Langkah-langkah Pendaftaran, Cara Buat Akun hingga Upload Foto

Baca: Ulik 10 Fakta Dukun Palsu Mencabuli Mahasiswi, Mengaku Indigo hingga Sebut Ada Roh Jahat

Baca: Seruan Hotman Paris pada Panglima TNI terkait Insiden Oknum TNI AU dengan Pengusaha Rental PS

Baca: 5 Penjara yang Paling Mewah dan Nyaman di Dunia, Ada yang Bisa Tinggal Bersama Keluarga

Baca: Ternyata Ini Pekerjaan yang Dilakoni oleh Pria yang Dikabarkan Menjadi Selingkuhan Mantan Istri Sule

Baca: Istri Pilih Pria Lain, Sule Justru Legawa Beri Mobil dan Rumah hingga Tanah, Ini Penyebabnya

Baca: Rumah Roro Fitria Kemalingan hingga Alami Kerugian Rp 3 Miliar, Begini Kata Tetangganya

Danlanud Soewondo Kolonel Pnb Dirk Poltjen Lengkey (Tengah)
Danlanud Soewondo Kolonel Pnb Dirk Poltjen Lengkey (Tengah) (Tribun Medan)

Video ini pun menjadi perbincangan para warganet.

Ada yang mengecam tindakan penyerangan tersebut dan ada yang menyalahkan pihak pemilik rental PlayStation tersebut.

Menanggapi kabar anggota TNI AU yang dikeroyok di rental playstation di Jalan Brigjend Hamid pada Minggu (23/9/2018) lalu, Danlanud Soewondo Kolonel Pnb Dirk Poltje Lengkey memberikan pernyataan resmi.

Berdasarkan penuturannya, kejadian berawal saat anak anggotanya atas nama Pelda Muhammad Chalik (45) yang bertugas Dinas Logistik (Dislog) memperbaiki playstation.

Biaya perbaikan playstation dikenakan Rp 100 ribu.

Playstation belum diperbaiki, Chalik datang ke tempat itu untuk mengambil playstation anaknya.

Hal ini lantas membuat Pelda Muhammad Chalik cekcok dengan kasir dan dicegat satpam.

"Waktu itu terjadi cekcok adu mulut dan berantam. Saat berantam itu lah pemilik tempat usaha atas nama Joni refleks mengambil stick baseball berbahan besi dan mengeroyok Chalik," kata Lengkey di Lanud Soewondo, Selasa (25/9/2018).

Akibat kejadian ini, Chalik mengalami luka-luka di wajah dan pinggang.

Ia terpaksa dibawa ke RS Malahayati untuk mendapat perawatan medis.

"Jadi sebenarnya ini permasalahan cuma tidak pas karena pembayaran. Dia tidak terima karena playstation anaknya tidak diapa-apain tapi kenapa bayar," ujar Lengkey.

Lebih lanjut, Lengkey menuturkan langkah ke depan sudah dilakukan, seperti kemarin malam pengusaha playstation sudah meminta maaf.

"Kalau masalah ini diangkat pasti jadi saling dendam dan saling menuntut. Lebih baik karena ini tahun politik tidak usah diperpanjang permasalahan ini. Kebetulan keluarga dari Chalik sudah mau menerima," sebutnya.

Terkait adanya dugaan pemukulan yang dilakukan anggota TNI AU, Lengkey menegaskan personel TNI AU tidak ada melakukan aksi balas dendam.

Rekan Muhammad Chalik hanya mau menjemput anggota yang dipukul, untuk mengamankan dan meminta penjelasan.

"Pemilik playstation dan satpam tidak tahu yang dipukul anggota TNI AU.

Tapi yang jelas perdamaian sudah dilakukan dan saya saksikan," terang Lengkey

"Harapannya, untuk anggota agar menghindari masalah apalagi dengan masyarakat sipil. Kemarin saya ambil apel khusus, kalau ada masalah silahkan lapor kesaya. Sebagai yang dituakan di sini apa kebijakan dan tindakan. Maka kita harus menyelesaikan masalah itu bersama," tutup Lengkey. 

(*/Tribun-medan.com/Hendrik Naipospos)

Sumber: Tribun Medan
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved