BREAKING NEWS: Putri Muhajir Yakin Mayat yang Ditemukan Mengambang di Perairan Batubara Itu Ibunya

Mayat pria dan wanita ditemukan mengapung di perairan laut Pulau Pandan Kabupaten Batu Bara, Sumatera Utara

Penulis: M.Andimaz Kahfi |
Penemuan jasad pria dan wanita, di perairan laut Pulau Pandan Kabupaten Batu Bara, Sumatera Utara, Selasa (16/10/2018) sekitar pukul 10.00 WIB kemarin. 

Sebab, tidak ditemukan adanya tanda pengenal pada tubuh korban.

Baca: Kedua Tangan Mayat Terikat Tali, Polisi Belum Bisa Simpulkan sebagai Korban Pembunuhan

Ketika ditemukan, jenazah Muhajir masih mengenakan baju kaos putih dengan motif warna biru di bagian lengan.

Di kaus yang dikenakan Muhajir, terdapat tulisan " Desse".

Meski masih mengenakan kaus, celana Muhajir sudah tidak adalagi.

Ia hanya mengenakan celana dalam berwarna hitam.

Saat tubuhnya dievakuasi dari dalam sungai, terlihat tubuh Muhajir sudah memutih karena terlalu lama di dalam air.

Kedua tangan dan kakinya masih terikat tali nilon warna kuning.

Diperkirakan, korban sudah tewas tiga hari sebelumnya, sebagaimana keterangan anak korban yang mengatakan ayahnya hilang sejak tiga hari lalu.

Kapolsek Talun Kenas, AKP Hotman Samosir yang turun ke lokasi kejadian tampak mencermati jenazah korban.

Ia terlihat meminta sejumlah personel memintai keterangan saksi-saksi.

Namun, ketika dikonfirmasi, perwira berpangkat tiga balok emas di pundak ini mengaku masih melakukan penyelidikan.

Katanya, sementara waktu jenazah korban dibawa ke RS Bhayangkara Tingkat II Medan untuk dilakukan autopsi.

Rumah Korban Kosong

Kepala Desa Bangun Sari Baru, Juniardi mengatakan rumah Muhajir di Dusun III, Gang Rasmi, Lorong Rambutan sudah tiga hari dalam keadaan kosong.

Warga sekitar juga sempat mencari korban, karena saat handphonenya (HP) dihubungi, tidak ada yang mengangkat.

Warga mulai curiga lantaran beberapa hari ini tidak melihat anak Muhajir yang paling kecil pergi sekolah.

"Biasanya anaknya (Muhajir) ini kalau pergi sekolah naik becak dan menunggu di simpang.

Tapi hari Selasa (9/10) kemarin, anaknya tidak kelihatan.

Sehingga, tukang becak dan teman anaknya itu pergi ke rumah mengecek," kata Juniardi. Saat dicek, pagar rumah Muhajir tertutup, tapi pintu rumah terbuka.

"Anaknya korban ini ada tiga. Yang paling besar (Desi) tinggal gak jauh dari rumah orangtuanya," kata Juniardi.

Namun, anaknya yang paling besar juga tak tahu kemana ayah dan ibunya.

Anaknya baru tahu ayahnya meninggal setelah jasad ayahnya ditemukan di sungai Blumai. (dra).

(cr9/dra/tribun-medan.com)

Sumber: Tribun Medan
Halaman 4/4
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved