Ayo Gabung Komunitas Full of Doodle Art (FODA), Hasilkan Fulus dari Hobi Menggambar
Tapi sudah jadi pemasukan juga. Soalnya di Instagram banyak juga yang pesan dibikinkan doodle untuk kado ulang tahun, anniversary, wisuda, dll
Penulis: Septrina Ayu Simanjorang |
Laporan Wartawan Tribun Medan/Septrina Ayu Simanjorang
TRIBUN-MEDAN.com,MEDAN-Jika kamu memiliki bakat dan ingin mengembangkannya, bergabung bersama komunitas bisa menjadi salah satu caranya.
Kalau kamu hobi dengan gambar atau doodle, komunitas ini bisa jadi jawabannya. Adalah Full of Doodle Art (FODA) Medan.
Berdiri sejak tahun 4 Januari 2018, hingga saat ini komunitas ini terus menampung anak-anak muda yang memiliki ketertarikan dengan doodle Art.
Salah satunya, Nafa Fadhilah yang saat ini menjabat sebagai ketua FODA Medan. Jatuh hati pada doodle art sejak SMA kelas 1, perempuan yang akrab disapa Nafa ini terus menggeluti doodle art.
"Bahkan sekarang enggak sebatas hobi aja. Tapi sudah jadi pemasukan juga. Soalnya di Instagram banyak juga yang pesan dibikinkan doodle untuk kado ulang tahun, anniversary, wisuda, dll," kata Nafa, Senin (3/12/2018).
Pidato Prabowo di Reuni 212, Hingga Seorang Peserta Meninggal, Keluarga: Meninggal di Jalan Allah
FOTO-FOTO Pramugari Air Asia yang Cantik Berdarah Batak Diana Tobing Diserbu Netizen
3 Fakta Kronologi 16 Mahasiswa Korban Longsor di Berastagi-Karo, 7 Tewas dan 9 Luka-luka
Untuk doodle penuh seukuran A4, Nafa membandrol dengan harga Rp 85 ribu. Selain itu ia juga mengajar anak-anak yang tertarik les menggambar.
"Sekarang sih ada dua orang anak private yang kuajari. Ketemunya waktu event FODA di Budaya Land. Ibunya anak itu lihat hasil gambaranku. Jadi dia menawarkan anak-anaknya untuk kuajari," tambahnya.
Selain membuat doodle, Nafa juga tertarik membuat vektor wajah. Semua hasil karya Nafa sudah diberikan bingkai. Pemesannya juga bukan hanya dari Kota Medan, tetapi banyak juga yang dari Pulau Jawa.
Jawaban Luhut Pandjaitan saat Diminta Komentari Foto Capres Prabowo, Hingga Penonton Tertawa
Ucapan Duka Cita dan Foto Kenangan Sartika Teresia di Media Sosial, 7 Korban Tewas Tertimbun Longsor
Nafa menyadari, bergabung dengan komunitas banyak membuat skill menggambarnya berkembang. Selain itu, ia juga sering latihan dan banyak menonton video dan foto dari doodle artist yang sudah lebih terkenal baik dari dalam dan luar negeri.
Untuk benar-benar ada di titik sekarang, Nafa mengaku butuh waktu yang tidaklah singkat. Dia banyak membaca buku tentang doole art juga untuk memperkaya imajinasinya dalam membuat banyak model dan bentuk doodle art.
"Karena yang paling sulit itu kalau idenya udah stuck, blank aja gitu itu bisa lama mengerjakannya. Tapi kalau lagi lancar, paling lama dua jam," kata mahasiswi Fakultas Hukum UMSU ini
Dara cantik ini juga mengaku masih menyimpan hasil-hasil karyanya yang lama. Tujuannya agar dia tetap bisa membandingkan karyanya dari hari ke hari.
Gerakan Nasional Anti Narkotika Minta Polisi Razia Lokasi Hiburan Malam Jelang Natal dan Tahun Baru
Legenda Real Madrid dan Brazil, Roberto Carlos Kirim Lamaran Kerja jadi Pelatih Bali United
"Aku lihat-lihat lagi hasil karyaku biasanya, apanya yang kurang, makin bagus atau enggak, gimana perkembanggannya," kata Nafa.
Meski menerima banyak orderan, mengajar les menggambar, dan kuliah, Nafa mengaku tetap menikmati semua aktivitasnya. Menurutnya selama dia mencintai apa yang dikerjakannya, hal itu tidak akan menjadi beban.
"Yang penting menemukan apa yang sudah kalian suka, kalau kalian suka dan sudah cinta sama seni enggak akan pernah bosan. Dan jangan fokus sama uangnya, karena uang itu hanya bonus aja," katanya.
Menurut Nafa untuk bisa mendoodle dengan baik, perlu belajar dan sering latihan. Ia juga mengingatkan untuk fokus pada satu persatu teknik doodle kalau sedang belajar.
Calon Anggota DPRD Medan Heriyanti Minta Masyarakat Gunakan Hak Suara pad Pemilu 2019
Brigjen Mardiaz Senang Reuni Akbar Alumni 212 Berjalan Lancar, Ucapkan Terimakasih ke Personel
"Teknik dalam doodle kan sangat beragam, misalnya doodle floral, doodle karakter, doodle pattren, doodle animasi, dan sebagainya. Kalian pilih saja satu persatu untuk belajar jangan sekali semua tapi ga ada yang benar-benar kalian kuasai," katanya.
Ia juga mengajak milenial untuk berani bermimpi. Karena menurutnya mimpi-mimpi kecil itu yang nantinya akan menjadikan milenial hebat.
(cr18/tribun-medan.com)