Gubernur Edy Tolak Berikan Salinan DIPA 2018 untuk Kepala Daerah yang Absen: Sudah Pindah Provinsi?

Kadang-kadang Wali Kota dan Bupati itu lebih sombong dari Gubernur, heran juga saya ini. Ok kuat-kuatan kita Bupati Wali Kota, mana yang lebih sombong

Penulis: Satia |
Tribun Medan/Satia
Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi, saat acara penyerahan DIPA tahun 2019.(Satia) 

"Jadi siapapun yang berkerja di sini untuk membangun Sumut, dan untuk rakyat Sumut," katanya.

Edy Rahmayadi pun berharap, ke depanya Sumut akan menjadi salah satu provinsi terbaik di bawah kepemimpinannya. Ia juga berang lantaran minimnya kehadiran Wali Kota dan Bupati.

"Saya berharap, saya tidak terlalu pandai berbicara, tapi saya kepingin ini jelas. Saya tidak akan berikan ini (DIPA) nanti, kepada Wali Kota atau Bupati yang diwakilkan (atau tidak hadir), saya sudah katakan. Oh sombong sekali Gubernur itu, tinggal sombong yang saya punya, lain tak punya saya ini," katanya.

Mantan pangkostrad ini serius menatap wajah baru Sumut pada anggaran yang sudah selesai dibahas dan akan direalisaikan pada tahun depan.

"Saya serius ini untuk rakyat Sumut, siapa yang membawa hal-hal. Saat ini imamnya Sumut adalah Edy Rahmayadi. Jangan macam-macam, saya saja tidak macam-macam, masak yang lain ikut macam-macam, mari kita sama-sama tegakkan ini,"ucapnya.

Pendeta Panjaitan Minta Andikpas Lanjutkan Pendidikan dan Kejar Cita-cita yang Tertunda

Belanja ke Pasar Sentral Sekjen PDIP dan Djarot Beli Oleh-oleh Kesukaan Presiden Jokowi 

Lalu harapan juga ia sampaikan kepada wartawan sebagai pelapor kepadanya, bila ada Bupati dan Wali Kota menyelewengkan dana untuk memperkaya diri, maka secepatnya melaporkan kepadanya.

"Meminta kepada wartawan ini melakukan kontrol, lantaran alokasi anggaran sudah dipersiapakan, karena dirinya minta untuk kepada bupati dan wali kota tidak melakukan tindakan korupsi.
Jangan nanti terus sumbang sedikit tak mau ngontrol itu lagi. inilah salah pula wartawannya nanti, saya mau harus jelas ini. Kontrol itu beritahu kalau mencuri beritahu mencuri," ucapnya.

Kepada seluruh penegak hukum, baik itu Polri/TNI hingga Kejaksaan Tinggi untuk mendukung pemerintah Sumatera Utara dalam menjalankan tugas dengan benar agar tidak terjadinya korupsi.

3000 Pesepeda Ikuti I Ride 4 Peace, Satlantas Polrestabes Imbau Pengendara Lewat Jalur Alternatif

Bintang Juventus Cristiano Ronaldo Haramkan Dua Klub Ini Kalahkan Si Nyonya Tua

Bila Tidak Mau Terkena Infeksi Paru-paru Jangan Pernah Lakukan Hal yang Dianggap Sepele Ini

"Meminta kepada seluruh pihak penegak hukum untuk selalu mendukung penuh pemerintahan, dan sesuai dengan cita-cita kita, setuju bapak-bapak. Mungkin ini yang paling penting yang paling penting yang saya sampaikan, yang lain, udah pandai bapak lebih pandai dari saya. Saya baru 94 hari menjadi Gubernur bapak-bapak sekalian sudah ada dua periode menjadi bupati dan wali kota, saya yakin lebih jago bapak-bapak dari pada saya," katanya.

"Mudah-mudahan kejagoanya itu tidak lupa, biasanya kalau sudah semakin pintar dia semakin pintar pula lupanya itu, terima kasih," tambahnya.

Pria yang pada saat acara itu mengenakan kemeja putih, memanggil satu persatu Wali Kota dan Bupati yang sudah datang untuk diserahkan DIPA-nya. Sekitar 15 kabupaten/kota tidak diberikan berkasnya, adapun yang hadir namun diwakilkan oleh Wakil Bupati atau Wakil Wali Kota tidak diperkenankan untuk naik ke podium untuk mengambil berkas DIPA.

Shohei Matsunaga Resmi Tinggalkan PSMS Medan, Berharap Persaudaraan Tetap Terjalin

Maria Simorangkir akan  Hadirkan Penampilan Terbaik di Konser Revolusioner

Petugas Kembali Temukan Jenazah Korban Longsor Desa Halado, Identitasnya Belum Diketahui

"Terima kasih yang tidak hadir kali ini adalah, kabupaten Langkat, Sibolga, Tapteng ini tidak pernah hadir ya, atau sudah pindah provinsi ini. Kabupaten Toba Samosir ada? Oh datang Abang,"
Kabupaten Dairi, kabupaten Nias Utara, Nias Selatan, ah saya tidak mau diwakili, wakil pun tidak boleh, saya mau langsung. Nias barat, oh bapak pun tidak boleh. Kabupaten labuhan batu, Mandailing Natal, mewakilkannya pun tidak. Kota Pematangsiantar ini sudah pindah provinsi kali ini. Kabupaten Tapanuli utara, oh engga Lae saya tidak mau itu. Atau takut sama gubernur kalau datang kemari langsung dipanggil kajati kali gitu," ujarnya.

Kalau menjadi pemimpin, Edy menyampaikan, tidak perlu takut. Seorang pemimpin itu harus power and strong.

(Cr19/Tribun-Medan.com)

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved