Viral Awan Menyerupai Gelombang Tsunami di Langit Makassar, Begini Penjelasan BMKG

Awan berbentuk gelombang tsunami itu sempat diabadikan sejumlah warga kota Makasar dan diunggah ke media sosial.

Kompas.com/Istimewa
Awan seperti gelombang tsunami terekam di langit Kota Makassar, Selasa (1/1/2019) sore. (Kompas.com/Istimewa) 

Bahkan, warga yang sempat merekam video awan gelombang tsunami tersebut di dalam area Bandara Internasional Sultan Hasanuddin Makassar dan diunggahkan ke media sosial.

TRIBUN-MEDAN.com - Di awal tahun 2019, warga Kota Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel), dikejutkan dengan munculnya awan berbentuk gelombang tsunami.

Awan berbentuk gelombang tsunami itu sempat diabadikan sejumlah warga kota Makasar dan diunggah ke media sosial.

Awan berbentuk gelombang tsunami itu muncul pada Selasa (1/1/2019) sore.

Baca: Liburan ke Jepang, Keluarga Sandra Dewi sekaligus Rayakan Ulang Tahun Pertama Raphael Moeis

Baca: Indro Warkop Bagikan Kabar Bahagia, Putra Almarhum Dono Warkop Lamar Sang Kekasih

Baca: Wanita Harus Tahu, Menyusui Ternyata Bisa Membantu Mengurangi Lingkar Pinggang

Baca: 5 Fakta di Balik Pembunuhan Sepupu Berumur 5 Tahun, Ada Sakit Hati pada Ayah Korban soal Modal Nikah

Baca: Viral, Pria Pukul Mahasiswi yang sedang Salat di Masjid, Terkuak lewat Rekaman CCTV, Ini Faktanya

Baca: Kabar Pernikahannya Sempat Ditutupi, Kini Aura Kasih Bagikan Foto Mesra Liburan di Bali dengan Eryck

Baca: Pilih Satu Rumah yang Paling Aman dari 4 Rumah Angker Berikut, Jawabannya Tunjukkan Kepribadianmu

Bahkan, warga yang sempat merekam video awan gelombang tsunami tersebut di dalam area Bandara Internasional Sultan Hasanuddin Makassar dan diunggahkan ke media sosial.

Menurut staf Prakirawan BMKG Wilayah IV Makassar, Nur Asia Utami yang dikonfirmasi, Rabu (2/1/2019) pagi mengungkapkan, peristiwa munculnya awan gelombang tsunami dikenal sebagal cell awan kumulonimbus yang cukup besar.

Baca: Google Asistant Bakal Rilis Fitur yang Bisa Prediksi Penerbangan yang Alami Delay di Tahun 2019

Baca: Tahukah Kamu? Ternyata Ini Alasan Kenapa Seprai Di Kamar Hotel Selalu Berwarna Putih

Baca: Ragam Zodiak yang Akan Dapatkan Keberuntungan dan Kejutan Manis di Tahun 2019, Apakah Kamu Termasuk?

Baca: Maudy Ayunda Laksanakan Ibadah Umrah, Lihat Foto-foto Cantiknya Kenakan Hijab di Tanah Suci

Baca: 5 Dampak Buruk Bila Terlalu Banyak Mengonsumsi Oatmeal, Bisa Tingkatkan Risiko Diabetes

Baca: Fakta dan Kronologi Istri Muda Coba Membunuh Suami, Malah Istri Tua yang Ketiban Sial

Baca: 3 Penggawa PSMS Medan yang Diincar Persib Bandung, Sang Gelandang Akui Sudah Ada Komunikasi

Berbahaya

Biasanya, awan kumulonimbus tersebut disertai hujan deras, petir dan angin kencang.

“Peristiwa tersebut dikenal sebagai cell awan kumulonimbus yang cukup besar, biasanya menimbulkan hujan deras disertai kilat/petir dan angin kencang.

Untuk periode luruhnya awan tersebut tergantung besarnya bisa 1-2 jam,” katanya.

Nur Asia Utami menuturkan, jika awan kumulonimbus ini berpotensi terjadi di beberapa wilayah di Sulawesi Selatan, khususnya, pada pesisir barat dan selatan.

Baca: Sule Posting Foto Pegang Tangan Perempuan Cantik, Inilah Deretan Foto-foto Naomi nan Rupawan

Baca: Maia Estianty dan Irwan Mussry Kompak Bagikan Best Nine 2018 di Instagram, Dapat Banyak Pujian

Baca: Potret Keseruan Sarwendah Dan Ruben Onsu Kunjungi Warner Bross World di Abu Dhabi

Baca: Menilik Potret Rupawannya Eryck Amaral, Pria yang Dikabarkan Menikahi Aura Kasih

Baca: 4 Shio yang Kurang Beruntung di Tahun Babi Tanah, Yuk Cek Apakah Shio Milikmu Termasuk

Baca: Nagita Slavina Pamer Hasil Pemotretan Akhir Tahun, Penampilan Cantiknya Panen Pujian

Baca: Yuk Cek Ramalan Zodiakmu Hari Ini, Aries Dapat Banyak Peluang, Scorpio Semakin Kaya

“Awan kumulonimbus bisa terjadi di beberapa daerah di Sulawesi Selatan. Bahkan, di Kota Makassar awan ini bisa tumbuh kembali,” tuturnya.

Nur Asia Utami menambahkan, jika awan kumulonimbus ini sangat berbahaya. Bahkan, membahayakan bagi lalulintas penerbangan. 

(Kompas.com/Hendra Cipto)

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved