Viral Medsos
INILAH Pernyataan Prabowo Subianto yang Dianggap Berbahaya dan Abuse of Power
Pernyataan Prabowo soal chief of law enforcement officer Disebut Berbahaya dan abuse of power
Pernyataan capres Prabowo Subianto soal chief of law enforcement officer tersebut mendapat kritikan dari TKN Jokowi-Ma'ruf Amin.
Pernyataan Prabowo dianggap upaya intervensi pimpinan negara terhadap persoalan hukum. Hal itu berbahaya.
"Untuk menjadi pemimpin, diperlukan tata pemerintahan yang baik. Pernyataan bahwa presiden sebagai chief of law enforcement officer juga sangat berbahaya karena itu mencerminkan sebuah keinginan intervensi dalam persoalan hukum itu sendiri," kata Sekretaris TKN, Hasto Kristiyanto usai debat pilpres pada Kamis (17/1/2019).
Menurut Hasto, dalam sistem presidensial, posisi presiden bukan sebagai kepala dalam penegak hukum. Karena dikhawatirkan terjadi penyalahgunaan kekuasaan.
"Padahal politik dalam sistem presidensial kita presiden menentukan kebijakan politik-hukum bukan sebagai chief of law enforcement officer, karena di situ juga memungkinkan terjadinya abuse of power," jelasnya kepada awak media.
Diluruskan tim Prabowo-Sandiaga Uno
Sementara, Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandiaga Uno menyebut maksud pernyataan Prabowo adalah memastikan kinerja penegakan hukum sesuai dengan jalurnya.
"Chief of law enforcement officer artinya memastikan proses, kerja hukum, itu di relnya. Kalau kemudian dengan proses dan kerja hukum di luar dari relnya, maka chief of law enforcement harus memastikan dia kembali ke relnya," ujar Koordinator Jubir BPN Prabowo-Sandiaga, Dahnil Anzar Simanjuntak dari siaran Metro TV news.
Dahnil mencontohkan penanganan kasus teror terhadap penyidik senior KPK Novel Baswedan.
Menurutnya, kepala negara seharusnya berkomitmen memastikan penegak hukum bekerja optimal mengusut tuntas kasus tersebut.
"Misal dalam kasus Novel, itu nggak tuntas-tuntas. Sudah keluar dari relnya, bahkan Komnas HAM menyebutkan proseduralnya salah. Kan rekomendasinya yang tak ada, maladministrasi, dan sebagainya. Nah, ini sudah keluar dari rel. Untuk mengembalikan ke relnya, butuh komitmen dari kepala negara," ujar Dahnil.
Sebagian Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Jawab Prabowo, Jokowi Singgung Kasus Ratna Sarumpaet
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/medan/foto/bank/originals/prabowo-dalam-debat-kandidat.jpg)