Polisi Ungkap Peran 4 Satpam Unimed yang Menghajar Joni dan Stefan Hingga Tewas, 7 Orang Lagi Buron
Ke empat tersangka, pelaku penganiayaan hingga berujung kematian ini berprofesi sebagai Sekuriti Universitas Negeri Medan (Unimed).
Penulis: M.Andimaz Kahfi |
Pasca kejadian pengeroyokan terhadap kedua terduga pencuri ini, petugas Reskrim Polsek Percutseituan yang mendapat informasi, langsung menuju ke lokasi.
Kemudian keduanya pun dibawa ke RS Haji, namun nahas, akibat luka parah di sekujur tubuhnya kedua pelaku dikabarkan meninggal dunia.
Karena sudah meninggal jasad keduanya pun dievakuasi polisi ke RS Bhayangkara Medan untuk kepentingan otopsi.
Kapolsek Percutseituan Kompol Faidil Zikri membenarkan adanya kedua pelaku pencuri dua unit helm usai dianiaya massa dan akhirnya meninggal di RS Haji.
Kedua Korban Datang Untuk Berenang
Ketika disambangi ke rumah duka di Jalan Perjuangan Kecamatan Medan Perjuangan, keluarga Stefan Sihombing (21) tampak bersedih atas peristiwa keji tersebut.
Ayah Steven, Poltak Sihombing (62), meneteskan air mata dan tubuhnya bergetar mengingat peristiwa yang merenggut nyawa anaknya tersebut.
Ia bercerita bahwa batinnya bergejolak dan kesal atas tindakan arogansi massa yang menuding anaknya sebagai pelaku pencurian.
Pria berambut putih ini masih terpukul atas peristiwa yang merenggut nyawa anaknya. Beberapa kali dia pun menggerakan tongkatnya karena rasa kalutnya.
"Kecewa aku, kecewa. Kalau bisa kembali, Allah," ucapnya seraya menyeka air matanya di rumah duka, Kamis (21/2/2019).

Ia pun mencoba tegar dengan menghisap sebatang rokok, namun air matanya kembali menetes saat dia mencoba menceritakan tentang anaknya.
"Anak ku bukan maling, saat itu ia pergi sama tamannya. Kayak bukan manusia mereka buat anakku itu sama temannya," ujar lirih.
Ia mengutarakan bahwa anaknya pergi ke Kampus Unimed bukan untuk mencuri, melainkan untuk berenang dan bertemu temannya.
"Mereka kan mau berenang dan ketemuan sama kawan wanitanya," ucapnya. Diketahui bahwa Kampus Unimed memiliki kolam renang yang terbuka untuk umum
Pria yang mengaku mantan polisi ini bercerita bahwa kejadian yang menimpa anaknya tersebut berawal dari ketika keduanya hendak keluar dari Unimed tidak membawa STNK sepeda motornya.