Jiko dan Keluarga Diseruduk Kereta Api hingga Terseret 400 Meter, Begini Kekesalan Orang Tuanya
"Seharusnya untuk jalan sebesar itu apalagi sudah ramai penduduk, itu harusnya ada palang perlintasan kereta api," ucapnya.
Namun kedua anggota keluarga Jiko yakni Julio dan Arif (adek Yerika) masih berada di ruang IGD RS Bina Kasih.
Pantauan Tribun Medan di ruang perawatan Jiko, tampak pihak keluarga memadati lokasi untuk melihat keadaan korban.
Saat ditemui, Jiko tidak ada mengingat apapun pasca kecelakaan yang dialaminya.
"Aku tidak ingat apa-apa setelah tabrakan itu. Saat aku sadar sudah berada di sini (rumah sakit). Bagian mata kiri ini buram, berbayang-bayang. Kepala ini sakit seperti ditusuk-tusuk," ungkap Jiko.
Sementara di tempat tidur sebelah Jiko dirawat, terdapat sang istri, namun dalam keadaan di tutup dengan kain.
Jeritan Yerika terdengar hingga ke luar ruangan Cemara 6.
'anak ku Julio. Anak ku Julio' ucapan Yerika, istri Jiko dari dalam ruangan.
Sementara di IGD tepatnya di lantai dasar RS Bina Kasih, beberapa keluarga terlihat menunggu perkembangan Arif dan Julio.
Sebelumnya, saat Tribun Medan di lokasi kejadian, salah seorang warga yang bernama Sinaga mengatakan, Jalan Stasiun dari dahulu tidak ada palang pintu.
"Dari dulu perlintasan kereta api di sini tidak memiliki palang," ujar Sinaga, warga Jalan Stasiun, Kecamatan Sunggal, Kabupaten Deliserdang, Minggu (7/4/2019).
Pria berkulit sawo matang ini kembali menjadi saksi tabrakan yang kerap terjadi diperlintasan di kawasan tempat tinggalnya.
Pada Minggu (7/4/2019) ia kembali menyaksikan satu unit mobil Toyota Avanza menjadi korban tabrakan oleh Kereta Api.
Satu unit mobil Toyota Avanza dengan nomor polisi BK 1534 QH ditabrak kereta api jurusan Medan-Binjai.
Peristiwa nahas tersebut terjadi di Jalan Stasiun, Desa Lalang, Kecamatan Sunggal Kabupaten Deliserdang, Minggu (7/4/2019) sekitar pukul 10.30 WIB.
Pada peristiwa nahas tersebut dikabarkan empat penumpang mobil Avanza kritis.