Setelah Membunuh dan Memutilasi Budi Hartanto, Aris Sugianto Alami Kejadian Aneh & Warungnya Tutup
"Kalau dia melawan bisa ditembak mati, tapi kami tak lakukan itu, meski kejahatan yang mereka lakukan begitu sadis," lanjutnya.
Kasubdit III Jatanras Ditreskrimum Polda Jatim AKBP Leonard Sinambela mengakui anggotanya terpaksa menembak kaki kedua pelaku.
Tembakan itu terpaksa diberikan petugas, lantaran keduanya sempat mau melarikan diri usai diringkus.
"Mereka mau melarikan diri," katanya pada awkmedia, Minggu (14/4/2019).
Apa yang dilakukan petugas terhadap kedua pelaku mutilasi guru honorer Budi Hartanto diakui Leo tidaklah seberapa.
Secara prosedur, ungkap Leo, saat pelaku kejahatan yang telah diringkus aparat melakukan upaya perlawanan dan berpotensi melukai petugas, petugas berhak melepaskan tembakan.
Oleh karena itu, saat pembunuh Budi Hartanto ditangkap dan berusaha kabur, polisi berhak menembak.
"Kalau dia melawan bisa ditembak mati, tapi kami tak lakukan itu, meski kejahatan yang mereka lakukan begitu sadis," lanjutnya.

Kejahatan yang dilakukan keduanya terbilang sadis.
Leo menganalogikan, seandainya ada grafik ranking tingkat kejahatan paling kejam.
Perbuatan membunuh dan memutilasi yang dilakukan keduanya, dipastikan Leo, bakal menduduki peringkat tertinggi.
"Mutilasi itu kejahatan paling tinggi lho kalau misalnya dibikin grade," tandasnya.
Artikel ini telah tayang di Tribunjatim.com dengan judul Tetangga Ungkap Pembunuh Guru Budi Hartanto Menjerit Histeris di Tengah Malam, Pasca Penemuan Mayat
Penulis: Didik Mashudi