Mayat dalam Koper
FAKTA TERBARU Guru Budi Dimutilasi - Cinta Bertepuk Sebelah Tangan hingga Alasan Penggal Kepala
FAKTA TERBARU Guru Budi Dimutilasi - Cinta Bertepuk Sebelah Tangan hingga Alasan Penggal Kepala
FAKTA TERBARU Guru Budi Dimutilasi - Cinta Bertepuk Sebelah Tangan hingga Alasan Penggal Kepala
Beberapa unggahan statusnya, misalnya pada 27 Oktober 2019 menulis, "Pengecut itu selalu memanfaatkan temannya untuk membantu. One by one itu baru gentlemen. Dasar kau pengecut.....:
TRIBUN-MEDAN.com - Mayat dalam koper sungguh menyita perhatian publik yang sangat besar.
Bagaimana mungkin Budi Hartanto, seorang berprofesi guru honorer bisa dibunuh dengan cara yang sungguh keji.
FAKTA TERBARU Guru Budi Dimutilasi - Cinta Bertepuk Sebelah Tangan hingga Alasan Penggal Kepala
Via Vallen Risau saat Seorang Pria Datangi Kediamannya dan Ngotot Ajak Menikah, Ngamuk saat Ditolak
Pria Ini Ciptakan Lagu untuk Mantan Kekasih, Liriknya Kocak dan Jadi Viral, Lihat Videonya di Sini
Viral Video Seorang Model Berusia 3 Tahun Ditendang Sang Ibu karena Menolak Lakukan Pemotretan
Viral Detik-detik Ahok Marah-marah tatkala Mencoblos di Jepang, Terungkap Fakta di Baliknya
Detik-detik Istri Menangkap Basah Suaminya sedang Berindehoy dengan Tetangga, Hunjamkan Gunting
Viral Seorang Ibu Aniaya Anaknya yang Tak Mau Makan, Pukul dan Bekap Sang Bocah dengan Bantal
Liburan di Kapal Pesiar, Gadis 17 Tahun Diperkosa, Mirisnya Pelaku Malah Dibebaskan
Polisi menelisik pembunuhan sadis ini dan akhirnya menangkap pelaku.
Fakta-fakta terbaru pun perlahan tapi pasti terkuak.
Yang mengagetkan adalah adanya motif asmara di balik pembunuhan kejam ini. Cinta di antara para lelaki hingga berujung perenggutan nyawa.
Berikut fakta-fakta yang dirangkum dari kejadian nan tragis ini.
Viral Lagu Genre Rap Battle Prabowo vs Jokowi, Sanggup Menggeser Idol Korea BLACKPINK dan BTS
Viral Borong 5 Tiket Bioskop hanya untuk Seorang Diri, Trauma Sejoli Pacaran Ribut, Begini Kisahnya
Vanessa Angel Dibooking untuk Mimik-mimik Cantik, Jaksa Blak-blakan Alasan Tak Hadirkan Menteri
Orang Terkaya ke-74 di Dunia Tarik Uang Tunai 10 Juta Dolar AS hanya untuk Dipandangi di Rumah
TERUNGKAP dari CCTV, Detik-detik Baby Sitter Menindih Bayi 11 Bulan hingga Tewas
Udar 7 Fakta Audrey Dikeroyok 12 Siswi SMA, Trending Dunia #JusticeForAudrey, Hotman Paris Disebut
Wanita Ini Rasakan Sakit Tak Tertahankan di Mata, Ternyata Ada 4 Lebah Hidup di Dalamnya
Wanita Ini Bikin Heboh saat Datang ke Pernikahan Mantannya dengan Mengenakan Gaun Pengantin
1. Cinta Bertepuk Sebelah Tangan
Salah seorang tersangka, Aris Sugiarto berulangkali mencurahkan isi hatinya melalui unggahan akun facebook-nya.
Beberapa unggahan statusnya, misalnya pada 27 Oktober 2019 menulis, "Pengecut itu selalu memanfaatkan temannya untuk membantu. One by one itu baru gentlemen. Dasar kau pengecut.....:
Status lainnya yang sempat diunggah seperti tulisan "Loro...atiku loro. Seng ta tresno ora rumomgso".
Aris tidak menyebutkan siapa yang dimaksud dalam unggahan tersebut.
Keluarga Audrey Menampik Hasil Visum yang Diumumkan Polisi, Miliki dan Beberkan Bukti Terbaru
Viral 3 Gadis Batalkan Pesanan karena Driver Ojol Kurang Ganteng, Klarifikasinya Bikin Makin Geram
Detik-detik Bocah 4 Tahun Tembak Kakaknya hingga Tewas, Orangtua Letakkan Pistol Sembarangan
Menyibak Tabir Mutilasi Guru Budi, Ajis dan Aris Bergantian Memotong Leher, Kepala dan Tubuh Dipisah
Detik-detik Zulham Tewas Ditabrak Maling Motor di Pintu II USU, Inilah Curahan Hati Pilu Sang Adik
Oknum TNI Serda HE yang Pesan 2 Siswi SMP untuk Indehoy Diburu Kodam XVI Pattimura, Ini Kronologinya
Video Pengakuan Pelaku Mutilasi Guru Honorer, Dua Senjata yang Dipakai hingga Tempat Kepala Dibuang
Sang Istri Miliki Bukti Video Adegan Ranjang Kadis Perhubungan dan Kadis Sosial, Ini Kronologinya
Namun sebelumnya polisi mengungkapkan hubungan asmara korban dengan dua pelaku.
Seperti telah diberitakan sebelumnya, guru honorer korban pembunuhan sadis di Blitar memiliki orientasi seks yang berbeda, termasuk juga dua orang pelaku pembunuhnya.
Pihak kepolisian juga mengatakan jika motif asmara menjadi landasan adanya pembunuhan yang menewaskan seorang guru honorer di Kediri.
"Sudah kami duga sejak awal pelaku adalah sangat mengenal korban. Keduanya diduga memiliki hubungan spesial dengan korban.
"Karena itu kami membaca ada hubungan asmara antara pelaku dan korban," kata Kabid Humas Polda Jatim, Kombes Pol Frans Barung Mangera, Jumat (12/4/2019).
Sayangnya, Barung enggan membeber kisah asmara tersebut.
Keduanya, lanjut Barung, merupakan teman dekat dalam sebuah komunitas.
"Bahkan (korban dan 2 pelaku) pernah memiliki hubungan spesifik dengan orientasi pada komunitas tertentu," terang Barung.
Namun ia membocorkan jika korban sering berganti pasangan.
Diduga korban dan kedua pelaku, AP dan AJ, juga ikut satu komunitas tertentu.
AP dan AJ, ungkap Barung, memiliki kecenderungan perilaku yang 'melambai'.
"Kedua pelaku ini diidentifikasi memiliki kecenderungan perilaku yang agak melambai," katanya.
Sesuai penuturan ibunya, Aris akhir-akhir ini sering kumpul-kumpul bareng dengan rekan komunitasnya dengan acara bakar -bakar ayam di rumahnya di Desa Mangunan, Kecamatan Udanawu, Kabupaten Blitar.
2. Temuan Sabu-sabu
Ajis Prakoso, tersangka lain dari kasus pembunuhan Budi Hartanto (28), ternyata pengguna narkoba jenis sabu-sabu.
Hal ini terungkap saat Jatanras Ditreskrimum Polda Jatim menemukan alat hisap sabu saat menggeledah rumahnya di Kediri.
"Saat kami geledah ditemukan alat menggunakan sabu," kata Kasubdit III Jatanras Ditreskrimum Polda Jatim AKBP Leonard Sinambela pada awak media, Minggu (14/4/2019).
Temuan itu, diakui Leonard mengagetkan petugas.
Pasalnya, fokus penggeledahan di kediaman pelaku yang dilakukan personilnya bukan untuk itu.
Namun, fokus pada pencarian beberapa barang atau benda-benda lain yang berkaitan dengan kasus pembunuhan yang disertai mutilasi pada Budi Hartanto.
"Barang bukti korban juga sebagian ditemukan," katanya.
Setelahnya, Ajis dimintai keterangan lebih lanjut terkait temuan tersebut.
Ternyata dugaan Leo benar, artinya Ajis merupakan pengguna barang haram tersebut.
"Dugaan kami benar, dia ngaku saat kami tanya," lanjutnya.
Sejauh ini yang diketahui sebagai pengguna sabu hanya Ajis.
Pelaku pembunuhan dan mutilasi lainnya yang bernama Aris Sugianto, tambah Leo, ternyata tidak terbukti menggunakan sabu.
Kendati demikian, Ajis tidak akan diproses hukum menggunakan pemberatan pasal penyalahgunaan narkoba.
Melainkan tetap akan dikenai pasal pembunuhan.
"Nanti akan dilihat pasti akan berlapis pasalnya, tapi bukan berlapis dengan pasal penggunaan narkoba, itu terlalu kecil hukumannya," tandasnya.
3. Alasan Memutilasi Sepele
Belakangan terungkap alasan kedua pelaku melakukan mutilasi pada kepala Budi Hartanto.
Rupanya alasan kedua pelaku memotong kepala korban bukan untuk mengelabui polisi.
Alasan mereka cukup sepele, hanya karena koper yang digunakan untuk membuang jasad korban tidak cukup.
Kabid Humas Polda Jatim, Kombes Frans Barung Mangera mengatakan, penyidik menduga ada dua penyebab pelaku memutilasi mayat guru honorer Budi Hartanto yang ditemukan di dalam koper di Blitar.
Kemungkinan pertama adalah untuk menghilangkan jejak, tapi ternyata bukan itu alasannya.
Kombes Pol Frans Barung Mangera menyebutkan, "Karena itu, pelaku harus memotong leher korbannya agar bisa dimasukkanya ke dalam koper," ujarnya.
4. Tersangka Sempat Menjerit-jerit di Tengah Malam
Warga di sekitar warung nasi goreng yang dikelola Aris Sugianto, salah satu tersangka pelaku mutilasi Budi Hartanto (28) sempat curiga saat mendengar suara jeritan pelaku pada tengah malam.
Aris diketahui membuka bisnis warung nasi goreng dan masakan Malaysia di Desa Sambi, Kecamatan Ringinrejo, Kabupaten Kediri.
Sujilah (65) tetangga sebelah timur warung nasi goreng mengungkapkan, dirinya mengetahui pelaku sempat menjerit -jerit ketakutan pada malam hari.
"Pelaku sempat menjerit-jerit seperti orang ketakutan.
Padahal di warungnya juga ada temannya.
Dia bilang wedi aku, wedi aku (aku takut- aku takut)," ungkap Sujilah menirukan teriakan pelaku kepada SURYA.co.id, Sabtu (13/4/2019).
Mengetahui ada suara ribut-ribut di warung depan rumahnya, Sujilah sempat mengintip melihat kejadian diluar dari balik kelambu rumahnya.
Sejumlah tetangga lainnya juga ada yang mengintip.
Pelaku juga terlihat sempat berlari dari warungnya ke jalan dengan ekspresi seperti orang yang ketakutan.
Padahal di warungnya juga ada sejumlah temannya.
Keesokan harinya Sujilah sempat menanyakan kejadian yang membuatnya menjerit-jerit ketakutan.
Pertanyaan itu dijawab oleh pelaku yang mengaku pundaknya seperti kejatuhan kayu.
"Saat mencuci piring saya tanya, ada apa tadi malam jerit-jerit ketakutan ?
Dia menjawab kaget karena pundaknya seperti kejatuhan kayu yang berat," ungkapnya.
Kejadian pelaku yang menjerit-jerit ini berlangsung sekitar tiga hari pascapenemuan mayat Budi Hartanto, guru honorer dalam koper di bawah Jembatan Karanggondang, Kecamatan Udanawu, Kabupaten Blitar.
Sejak kejadian itu, warung nasi goreng yang dikelola Aris kemudian tutup.
Usaha warung nasi goreng di Desa Sambi baru sekitar 10 hari.
Sehingga warga belum banyak yang mengetahui identitasnya.
Termasuk Sujilah yang rumahnya bersebelahan malahan mengaku belum kenal namanya.
5. Sempat Berkilah
Melalui video pengakuan pelaku yang viral di media sosial (medsos), tersangka AP alias AS sempat berkilah bahwa bukan dirinya yang melakukan pembunuhan.
"Itu bukan saya yang ngelakuin," kata pelaku dengan gaya melambai.
Hal tersebut tampak membuat seorang anggota polisi tertawa mendengar ucapan dan gaya berbicara pelaku.
"Terus kamu bagian apa sekarang," tanya perekam video.
"Masalahnya begini, saya bagian yang memegangi," ungkap pelaku.
Saat menjelaskan hal itu, punggung pelaku tampak mendapatkan pukulan ringan dari polisi.
Mendengar pelaku terus berkilah, anggota kepolisian tampak menaikkan nada bicaranya.
"Sekarang yang mutilasi orang berapa," tegas polisi.
"Satu orang," ucap pelaku sambil melihat ke arah anggota kepolisian itu.
"Yang megangi satu orang saja, aku aja," kata pelaku menambahkan.
Namun hal tersebut dibantah oleh anggota polisi yang melakukan interogasi.
"Enggak mungkin le, enggak mungkin kuat," jelas petugas.
"Bener Pak, demi Allah, yang mutilasi satu orang Pak," ucap pelaku.
"Yang ada di sana berapa orang," tanya polisi.
"Satu orang aja, aku sama temanku," jelas pelaku lagi.
Dalam rekaman video itu, tampak pula pelaku ditanya soal siapa yang membuang kepala korban.
"Yang buang kepalanya ya kita dua orang Pak," tambahnya.
Saat menjelaskan hal tersebut, tampak ada satu anggota polisi yang baru saja mendatangi pelaku.
Tak ikut bertanya, polisi itu tampak tertawa mendengar ucapan pelaku.
Sementara itu, beberapa anggota polisi lain tampak mengeluarkan senyum tipis mendengar ucapan dari pelaku.
Di tengah penjelasan pelaku, anggota polisi tersebut tampak mulai emosi lantaran penjelaskan pelaku selalu berubah-ubah.
"Enggak usah gitu, tadi katanya tiga sekarang ada berapa," kata polisi tersebut.
Melihat pengakuan pelaku yang selalu berbeda, anggota polisi tersebut tampak langsung menghentikan interogasinya.
Diberitakan sebelumnya, pelaku berinsial AP ditangkap di Jakarta dan AJ ditangkap di Kediri pada Kamis (11/4/2019).
Hal tersebut disampaikan di akun Facebook Humas Polda Jatim pada Jumat (12/4/2019).
Kabidhumas Polda Jatim Kombes Frans Barung Mangera mengatakan potongan kepala korban telah ditemukan.
Penemuan tersebut menyusul ditangkapnya kedua orang pelaku di dua lokasi yang berbeda.
"Pelaku juga telah berhasil ditangkap di Jawa Timur dan di Jakarta berjumlah 2 orang. Dan kasus ini masih terus dalam proses penyidikan," ujarnya.
(didik mashudi/samsul hadi/luhur pambudi/kompas.com)
#FAKTA TERBARU Guru Budi Dimutilasi - Cinta Bertepuk Sebelah Tangan hingga Alasan Penggal Kepala
Artikel ini telah tayang di surya.co.id dengan judul 5 FAKTA TERBARU Pembunuhan Guru Honorer - Cinta Ditolak, Temuan Sabu-sabu & Alasan Sepele Mutilasi
