Pemindahan Ibu Kota Negara

Ibu Kota Baru Jadi Sorotan, Wali Kota Makassar Bilang Jeneponto Layak, Ini 3 Pulau Bocoran Jokowi

Ibu Kota Baru Jadi Sorotan, Wali Kota Makassar Bilang Jeneponto Layak, Ini 3 Pulau Bocoran Jokowi

Editor: Salomo Tarigan
KOMPAS.com/Fabian Januarius Kuwado
Ibu Kota Baru Jadi Sorotan, Wali Kota Makassar Bilang Jeneponto Layak, Ini 3 Pulau Bocoran Jokowi 

Inilah reaksi DPR atas rencana pemerintahan Jokowi memindahkan Ibu Kota ke luar Jawa.

Ketua Komisi II DPR Zainudin Amali mendukung rencana pemerintah untuk memindahkan Ibu Kota.

Baca: BERITA TERKINI Pemecatan PNS Koruptor (pasca-putusan MK) Terakhir 30 April 2019, Stop Gaji Koruptor

Baca: Gegara Video Viral Ungkap Skenario Rusuh 22 Mei, Youtuber Pria Berkacamata Ditangkap, Saimun Lesu

Dia meminta pemerintah untuk belajar dari negara lain yang memisahkan pusat bisnis dan pemerintahan di lokasi berbeda.

"Tetangga kita yang paling dekat saja, Malaysia pemerintahannya di Putrajaya kemudian bisnisnya di Kuala Lumpur. Brazil juga begitu, Australia juga begitu pusat bisnisnya di Sydney kemudian pemerintahannya di tempat lain," ujar Amali ketika dihubungi, Selasa (30/4/2019).

Baca: TERAKHIR 30 April 2019, Batas Akhir Pemecatan PNS Koruptor, Data BKN: Pemrov Sumut 33 Berstatus PNS

 Menurut Amali, idealnya memang harus seperti itu. DKI Jakarta tidak bisa dijadikan pusat bisnis sekaligus pusat pemerintahan. Apalagi kondisi Jakarta yang padat dan macet sudah tidak memadai sebagai Ibu Kota.

"Kita harus belajar dari negara-negara lain yang akhirnya memisahkan antara pusat pemerintahan dan pusat bisnisnya," kata Amali.

Baca juga: Pakar Tata Negara: Mengubah Konstitusi Terkait Pemindahan Ibu Kota Gampang, asalkan..

 Saat ini hal terpenting tinggal keberanian pemerintah untuk memulai rencana itu. Amali berharap hal ini tidak terus menerus menjadi wacana yang terus muncul dan tenggelam.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo memutuskan untuk memindahkan Ibu Kota ke luar pulau Jawa. Hal itu diputuskan Jokowi dalam rapat terbatas terkait pemindahan Ibu Kota di Kantor Presiden, Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin.

Presiden Joko Widodo Presiden Joko Widodo menggelar rapat terbatas rencana pemindahan ibu kota negara di Kantor Presiden Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Senin (29/4/19). Menurut Jokowi,gagasan untuk pemindahan ibukota ini sudah lama sekali muncul. Sejak era Presiden Soekarno sampai di setiap era presiden pasti muncul masalah itu, tapi wacana itu timbul tenggelam karena tidak pernah diputuskan dan tidak dijalankan secara terrencana dan matang. Memindahkan ibu kota negara membutuhkan persiapan yang matang. Sisi pilihan lokasi yang tepat termasuk memperhatikan aspek geopolitik, geostrategic, kesiapan infrastruktur pendukung, dan pembiayaan, Jokowi pun menyatakan keyakinannya,"Saya meyakini Insya Allah, kalau dari awal kita persiapkan dengan baik." Berikut video pernyataan Jokowi dalam rapat terbatas tersebut. #ibukotapindah #presidenjokowidodo#jokowi(Kompas TV)

Kabar Terbaru Pemindahan Ibu Kota ke Luar Jawa, Reaksi BPN Prabowo-Sandi

Rencana pemindahan Ibu Kota ke luar Jawa yang diembuskan Presiden Jokowi jadi sorotan.

//

Direktur Relawan Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, Ferry Mursyidan Baldan, menilai ada beberapa hal yang perlu diperhatikan perihal pemindahan Ibu Kota dari DKI Jakarta.

Baca: Gegara Video Viral Ungkap Skrenario Rusuh 22 Mei, Youtuber Pria Berkacamata Ditangkap, Saimun Lesu

Baca: Ferdinand Hutahaean Bantah Nyindir, Tanggapi Siap Presiden Ucapan Anggota TKN Adian Napitupulu

Mantan Menteri Agraria dan Tata Ruang (ATR) tersebut menuturkan bahwa urgensi hingga tujuan dari pemindahan tersebut menjadi poin penting.

"Tadi saya katakan dasar pikir untuk pemindahan itu, termasuk kategori tadi urgensinya dan apa yang dicapai dari pemindahan itu," kata Ferry saat ditemui di Media Center Prabowo-Sandiaga, Jakarta Selatan, Senin (29/4/2019).

Baca: Kabar Terbaru Setya Novanto di Restoran Padang, Reaksi KPK dan Jawaban Dirjen Pemasyarakatan

Sumber: Tribunnews
Halaman 3 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved