Diduga Ada Penggelembungan Suara Panwas Percut Minta Penghitungan Ulang di 7 TPS Desa Cinta Damai

Selain adanya kotak suara yang belum ditemukan faktor lain yang membuat mengapa rekapitulasi berjalan lama adalah karena adanya penghitungan ulang

Penulis: Indra Gunawan |
TRIBUN MEDAN/Indra Gunawan Sipahutar
Diduga Ada Penggelembungan Suara Panwas Percut Minta Penghitungan Ulang di 7 TPS Desa Cinta Damai. Penghitungan ulang surat suara untuk Desa Cinta Damai dilakukan di GOR Lubukpakam Kamis, (16/5/2019). 

Kabupaten Deliserdang menjadi salah satu Kabupaten di Sumatera Utara yang belum direkap oleh KPU Provinsi karena belum selesainya Rekapitulasi untuk Kecamatan Percut Seituan.

Berdasarkan data yang dihimpun jumlah TPS di Kecamatan Percut Seituan mencapai 1250.

Proses rekapitulasi untuk Kecamatan Percut Seituan sudah dari dua hari sebelumnya dilakukan di GOR Lubukpakam. Pemindahan rekapitulasi dari Kecamatan Percut Seituan dilakukan untuk mempercepat proses rekapitulasi.

 

Cara Yusril Ihza Mahendra Tanggapi Prabowo Tolak Hasil Pemilu, Prediksi Hendropriyono Kondisi 22 Mei

Charina Effany Masih Suka Kaget karena Waktu Puasa di Jepang Lebih daripada Medan

Driver Grab Jadi Anggota Dewan, Erwin Siahaan Ingin Antar Kelender Kampanyenya ke Warga Medan. .

Rekapitulasi hasil penghitungan suara dan penetapan hasil Pemilu tahun 2019 tingkat Kabupaten Deliserdang ditargetkan oleh KPU Deliserdang besok Kamis, (15/5/2019).

Hal ini lantaran Rekapitulasi untuk Kecamatan Percut Seituan masih terus berlangsung di GOR Lubukpakam hingga Rabu, (15/5/2019) sore.

Deliserdang menjadi salah satu Kabupaten di Sumatera Utara yang belum menyelesaikan rekapitulasi di tingkat Provinsi hingga saat ini.

 

Arief Poyuono Ajak Pendukung Prabowo Tak Bayar Pajak, Dedi Mulyadi Balas Dengan Komentar Menohok

DOKTER ANI HASIBUAN DIPANGGIL POLISI? Fahri Hamzah Singgung Nama Jokowi di Media Sosial

Bupati Deliserdang Laksanakan Safari Ramadhan 1440 H di Pagar Merbau.

Komisioner KPU Sumut, Benget Silitonga sempat meninjau jalannya rekapitulasi di GOR Lubukpakam. Ia menyebut kedatangannya untuk memastikan bagaimana perkembangan dan situasi rekapitulasi.

Ia berharap agar rekapitulasi ini dapat terus berjalan dengan baik.

"Kita baru dapat waktu perpanjangan sampai tanggal 18 untuk rekapitulasi tingkat Provinsi, Kabupaten dan Kecamatan. Makanya hari ini kita datang memonitor perkembangan-perkembangan. Ya harapan kita malam ini bisa siap untuk tingkat Kecamatan dan besok bisa dilakukan rekap tingkat Kabupaten. Di Sumut tinggal Deliserdang dan Nias Selatan saja yang belum, "kata Benget.

 

Walhi Merasa Berjuang Sendirian di Jalur Litigasi Terkait Izin PLTA Batangtoru

Tanggapi Manuver Prabowo Tolak Rekap KPU dan MK, Hendropriyono Bicara soal Kudeta!

Benget berpendapat banyak hal yang membuat mengapa rekapitulasi dibeberapa daerah berjalan lama seperti di Kabupaten Deliserdang ini.

Selain jumlah TPS yang begitu banyak dan adanya persoalan-persoalan dan ketidaksepakatan dari saksi-saksi membuat rekapitulasi berjalan lama lantaran ya adanya pembukaan kota suara.

Ia tidak sependapat kalau masalah ini besar kaitannya karena selama ini Bimbingan Teknis yang sudah dilakukan kepada jajarannya tidak berjalan efektif atau masih kurang.

 

HMI Sumatera Utara Minta Tak Gunakan Lagi Istilah People Power, Ajak Masyarakat Berpikir Positif

KABAR TERKINI THR dan Gaji ke-13 PNS Molor, Akhirnya Menkeu Sri Mulyani Tegaskan Tanggal Pencairan

"Ini jangan hanya dilihat terlambat saja. Ini bagian dari transparasi kami bahwa di proses rekap itu ada saksi yang keberatan, ada komplain dan terakhirnya buka kotak. Itu sesuatu yang harus kami lakukan supaya menunjukkan akuntabilitas kami. Kami bisa saja mau cepat tapi enggak kami pilih,"ujar Benget.

Komisioner KPU Sumut, Benget Silitonga (kanan) ketika meninjau rekapitulasi di GOR Lubukpakam Rabu, (15/5/2019).
Komisioner KPU Sumut, Benget Silitonga (kanan) ketika meninjau rekapitulasi di GOR Lubukpakam Rabu, (15/5/2019). (TRIBUN MEDAN/INDRA GUNAWAN SIPAHUTAR)
 

Apa yang telah dilakukan merupakan cara KPU menunjukkan kepada semua pihak tidak ada yang ditutupi.

"Ya setelah dibuka kotak baru akhirnya ketemu. Kita sepakat juga dengan hal ini. Saya rasa banyak variabel lain mengapa bisa seperti ini kondisinya (banyak kotak yang dibuka), bukan karena Bimtek (yang pernah dilakukan tidak dicerna dengan baik oleh penyelenggara) juga. Ya bisa jadi ya petugas kita kurang profesional, bisa juga di tingkat TPS salah menyalin tapi saya rasa bukan penyelenggara saja yang bisa salah. Soalnya partai-partai juga salinannya berbeda-beda," kata Benget.

(dra/tribun-medan.com)

Sumber: Tribun Medan
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved