Kedutaan Besar Amerika Serikat Keluarkan Peringatan Keamanan di Wilayah Indonesia pada 22 Mei 2019

Kedutaan Besar Amerika Serikat mengeluarkan peringatan keamanan pada Jumat (17/5/2019) terkait pengumuman akhir pemilu 22 Mei

Editor: AbdiTumanggor
Kolase @usembassyjkt
Kedutaan Besar Amerika Serikat di Jakarta 

TRIBUN-MEDAN.COM - Kedutaan Besar Amerika Serikat mengeluarkan peringatan keamanan pada Jumat (17/5/2019).

Peringatan keamanan tersebut terkait pengumuman akhir hasil resmi pemilu serentak pada 22 Mei 2019 oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU).

Peringatan keamanan ini dikeluarkan untuk seluruh wilayah Indonesia.

AKHIRNYA Terkuak Motif Suami Bunuh Istri, Diseret ke Kamar Mandi, Korban Anggota DPRD Ketapang

Oknum TNI Prada Deri Pramana Terduga Pemutilasi Vera - Tertangkap Basah tapi Kabur dari Dodiklatpur

Ani Hasibuan Sang Dokter yang Bongkar Penyebab Kematian KPPS Disangkakan 6 Pasal oleh Polisi

TERKUAK Sang Istri Dalang Pembunuhan Suami, Sewa Jasa Pembunuh Bayaran Rp 10 Juta

Jalani Hubungan Settingan dengan Vicky Prasetyo, Anggia Chan Ungkap Harus Bayar Ratusan Juta

Lelaki 23 Tahun di Blitar Sengaja Live Facebook saat Berhubungan Intim dengan Gadis 17 Tahun

DIREKTUR Charta Politika Sasar BPN Prabowo-Sandi soal Klaim Menang, Ada Data Bombastis untuk Bukti?

MUTILASI Perempuan 34 Tahun dengan Gunting, Pelaku Ngaku Tega Melakukan karena Diminta Korban

INILAH Pengakuan Terduga Perekam Video Ancam Penggal Kepala Jokowi, Tak Tahu Ucapan HS

Dalam situsnya id.usembassy.gov, Kedutaan Besar Amerika di Jakarta mengatakan;

 “Pejabat-pejabat kepolisian Indonesia telah menyatakan secara terbuka peningkatan risiko terorisme terkait finalisasi hasil pemilu.”

“Media juga telah melaporkan penangkapan sejumlah orang dengan tuduhan terorisme.”

Peringatan keamanan ini juga disampaikan melalui akun twitter resminya @usembassyjkt.

MISTERI Pembunuhan IRT Widyawati Terkuak dari Ponsel yang Dijual Seharga Rp 750 Ribu

KPU Menantang Prabowo-Sandiaga Buktikan Tudingan Kecurangan Pilpres 2019

WIRANTO Bahas Tudingan Kecurangan Pemilu- Habib Rizieq Itu Siapa? Seenaknya Menuduh

KAPOLRI Tito Karnavian Merespons Pernyataan Ustaz Abdul Somad soal Penangkapan Tebang Pilih

Viral Aksi Para Dokter Berfoto dengan Spanduk Bertagar #SaveDokterAniHasibuan, IDI Aceh Buka Suara

TERKUAK Pelaku Pembunuhan Tari di Apartemen, Terekam CCTV hingga Chat WA Korban ke Pacar

Viral Detik-detik Pria Ngamuk lantaran Disumbang Rp 1.000, Pelaku Bernama Jafar Akhirnya Minta Maaf

Udar 5 Fakta Mutilasi Vera Oktaria - Bertetangga dengan Pelaku Mutilasi hingga Pesan Terakhir

Kedubes Amerika itu juga memperingatkan terus berlangsungnya demonstrasi di beberapa lokasi publik di pusat kota Jakarta, termasuk di beberapa kota lain, seperti Surabaya dan Medan.

Kedutaan Besar Amerika di Jakarta juga mengingatkan warga Amerika untuk menghindari lokasi-lokasi di mana terjadi demonstrasi dan pawai politik dan berhati-hati jika berada di sekitar lokasi tersebut.

Mereka yang belum mendaftar di Smart Traveller Enrollment Program (STEP) untuk mendapat informasi keamanan, diserukan untuk segera mendaftar.

Juga mengikuti informasi terkini yang disampaikan di jaringan sosial media Kedutaan Besar Amerika di Jakarta dan kantor konsulat di Surabaya. Sejumlah nomor kontak juga disampaikan dalam peringatan keamanan ini.

Pengungkapan Kepolisian

Sebelumnya, Mabes Polri telah mengungkap jaringan teroris pada Jumat (17/5/2019).

Pihak kepolisian menayangkan sebuah rekaman video yang memperlihatkan seorang terduga teroris mengaku bakal beraksi pada tanggal 22 Mei 2019.

Dari video tersebut, terduga teroris bakal beraksi dengan memanfaatkan momentum pengumuman penetapan pemenang Pemilu 2019.

Karopenmas Divisi Humas Polri Brigjen Pol Dedi Prasetyo, Kadiv Humas Polri Irjen Pol Mohammad Iqbal, dan Kabag Penum Divisi Humas Polri Kombes Pol Asep Adi Saputra
Karopenmas Divisi Humas Polri Brigjen Pol Dedi Prasetyo, Kadiv Humas Polri Irjen Pol Mohammad Iqbal, dan Kabag Penum Divisi Humas Polri Kombes Pol Asep Adi Saputra (Vincentius Jyestha/Tribunnews.com)

Kepala Divisi Humas Polri Irjen M Iqbal mengatakan, kelompok ini diduga jaringan Jamaah Ansharut Daulah (JAD).

Dalam video tersebut, seorang terduga teroris yang mengaku berinisial DY alias Jundi alias Bondan mengungkapkan akan menyerang kerumunan massa saat 22 Mei tersebut.

DY alias Jundi juga mengaku telah merangkai bom untuk melancarkan aksinya tersebut.

"Nama saya DY alias Jundi alias Bondan, saya memimpin beberapa ikhwan untuk melakukan amaliyah pada 22 Mei dengan menggunakan bom yang sudah saya rangkai dan menggunakan remote control," ungkap DY seperti dikutip dari video yang ditayangkan saat konferensi pers, Jumat (17/5/2019).

DY alias Jundi menilai momentum tersebut tepat untuk melakukan serangan.

Alasannya, proses demokrasi dikatakan tidak sesuai dengan keyakinannya.

"Yang mana pada tanggal tersebut sudah kita ketahui bahwa di situ akan ada kerumunan massa yang merupakan event yang bagus untuk saya untuk melakukan amaliyah, karena di situ memang merupakan pesta demokrasi yang menurut keyakinan saya adalah sirik akbar yang membatalkan ke-Islaman. Yang termasuk barokah melepas diri saya dari kesyirikan tesebut," tutur dia.

Sebelumnya, Densus 88 telah menangkap Jundi alias Diam di Jepara, Jawa Tengah, pada Selasa (14/5/2019).

Menurut Iqbal, Densus 88 sudah melakukan beberapa antisipasi agar teroris tak menjalankan aksinya, misalnya dengan penangkapan atau preventive strike.

Namun, Polri tidak menganggap remeh kelompok tersebut.

Oleh karena itu, Polri terus bekerja untuk mengantisipasi dan menjaga keamanan.

"Densus 88 tentu sudah memiliki strategi untuk itu semua sehingga alhamdulillah beberapa hari lalu kita dapat melakukan upaya paksa kepolisian, yaitu penangkapan terhadap kelompok ini," katanya

"Kita tidak ingin ini terjadi, kita tidak ingin ini terjadi, sekali lagi, di kerumunan massa," tutur dia.

Selama Mei 2019, Polri mengungkapkan telah menangkap 29 terduga teroris dalam jaringan JAD.

Secara keseluruhan, Densus 88 telah mengamankan 68 terduga teroris selama 2019.

Sudah 68 Terduga Teroris Diamankan

Dalam kurun waktu Januari hingga Mei 2019, Mabes Polri berhasil mengamankan 68 terduga teroris.

"Dalam kurun waktu Januari sampai dengan hari ini yaitu bulan Mei 2019, kamu melakukan upaya paksa kepolisian penangkapan terhadap 68 tersangka," ujar Kadiv Humas Polri Irjen Pol Mohammad Iqbal, di Mabes Polri, Jl Trunojoyo, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Jumat (17/5/2019).

REMAJA Putri Jadi Budak Syahwat Oknum Ketua RT, Bibi Korban Ternyata Terlibat, selalu Antar Jemput

Viral Detik-detik Para Pengguna Komuter Berjatuhan Saking Ramainya, Eskalator Pembatas Terus Jalan

Viral Polisi Temukan Dompet Berisi RP 5 Juta, saat hendak Diberi Hadiah justru Menolak dengan Halus

Viral di Facebook, Temuan Mayat tanpa Busana di Bawah Underpass, Keluarga Beber Ada Keganjilan

Sebar Video Hoaks Peope Power di Medan, Janri Pakpahan Dibekuk Aparat Ditreskrimsus Polda Sumut

PSK 28 Tahun Dibunuh lalu Dimutilasi Kakek 64 Tahun, Ternyata Ini Penyebab di Balik Kekejian Itu

TERNYATA Inilah Wanita Mantan Raffi Ahmad yang Paling Tidak Disukai Nagita Slavina

Ini Dia 5 Poin Kecurangan Pemilu yang Disebutkan BPN Prabowo-Sandi akan Dilaporkan ke Bawaslu

Kadiv Humas Polri (tengah) Irjon Pol Mohammad Iqbal memimpin konferensi pers penangkapan terduga teroris di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Jumat (17/5/2019).
Kadiv Humas Polri (tengah) Irjon Pol Mohammad Iqbal memimpin konferensi pers penangkapan terduga teroris di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Jumat (17/5/2019). (Tribunnews.com/ Vincentius Jyestha)

Pada bulan Januari, kepolisian melalui Densus 88 Antiteror berhasil menangkap empat terduga teroris.

Berlanjut ke Februari, Iqbal mengatakan hanya ada satu terduga teroris yang berhasil diamankan oleh kepolisian.

Angka itu mengalami peningkatan saat menuju bulan Maret, April hingga Mei 2019.

Mantan Wakapolda Jawa Timur itu menyebut ada 20 terduga teroris yang ditangkap sepanjang bulan Maret.

Di bulan April, 14 terduga teroris kembali diamankan.

Namun, tangkapan terbanyak terjadi di bulan Mei 2019 dengan jumlah 29 terduga teroris.

"Bulan Maret 20 tersangka, April 14 tersangka dan bulan ini (Mei) yang paling banyak yaitu 29 tersangka," ucapnya.

Jenderal bintang dua tersebut juga memaparkan bahwa dari 68 terduga teroris itu, 8 diantaranya meninggal dunia.

Para terduga teroris itu meninggal dunia ada yang dikarenakan meledakkan diri ataupun mendapat tindakan tegas terukur dari petugas kepolisian.

"Satu tersangka meledakkan diri di Sibolga yang daya ledaknya luar biasa, yang waktu menjadi trending topic," kata Iqbal.

"Dan tujuh tersangka lainnya dalam kurun waktu bulan Januari sampai Mei meninggal dunia karena mengancam nyawa petugas. Dilakukan pelumpuhan walaupun akibatnya mematikan," tukasnya.(*)

Baca: Ada Ancaman Teroris Akan Beraksi saat Aksi Massa 22 Mei 2019, Ini Imbauan Polri pada Masyarakat

Baca: Wawancara Khusus Tribun dengan Mahasiswi USU yang Mengaku sebagai Korban Pelecehan Dosennya

Baca: Inilah Tarif Terbaru Penerbangan dari Jakarta ke Setiap Rute Dalam Negeri, Mulai Berlaku Hari Ini

Baca: Viral Foto Prabowo dan Rekannya di Luar Negeri, Titiek Soeharto Sebut Prabowo Masih di Indonesia

Sebagian artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Melalui Video, Pernyataan Terduga Teroris Ancam Ledakkan Bom Pakai Remote Control saat 22 Mei, http://www.tribunnews.com/nasional/2019/05/17/melalui-video-pernyataan-terduga-teroris-ancam-ledakkan-bom-pakai-remote-control-saat-22-mei?page=all.

Editor: Imanuel Nicolas Manafe

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved