UPDATE Pembunuhan Mutilasi Karoman, Kapolres Bentuk 3 Tim, Apresiasi Warga Ikut Cari Potongan Tubuh

UPDATE Pembunuhan Mutilasi Karoman, Kapolres Bentuk 3 Tim, Apresiasi Warga Ikut Cari Potongan Tubuh

Editor: Salomo Tarigan
KOMPAS.com/AMRIZA NURSATRIA
UPDATE Pembunuhan Mutilasi Karoman, Kapolres Bentuk 3 Tim, Apresiasi Warga Ikut Cari Potongan Tubuh. Foto: Kapolres Ogan Ilir AKBP Gazali Ahmad mendatangi rumah korban 

Namun hingga larut malam, Karoman tak kunjung pulang.

Keesokan harinya sekitar pukul 08.00, putra sulung Karoman, Agus, menemukan bambu untuk mengemudikan perahu milik ayahnya.

Namun sang ayah beserta perahu tidak ada di lokasi bambu ditemukan.

Pada pukul 10.00, Karoman ditemukan tewas dengan kondisi tanpa kepala dan kedua tangan, terbenam di lumpur rawa desa setempat.

Pecahlah tangisan Mardiah dan kelima anaknya.

Ia tidak menyangka suami tercinta meninggal dunia dengan cara tragis.

Baca: TERBARU Pengemudi Mobil Fortuner Plat Polri Ugal-ugalan, IPW Tuding Oknum Slog Polri Harus Dipidana

"Salah apa suami saya? Dia cuma petani, orang biasa, tidak pernah cari gara-gara. Kenapa dibunuh dengan cara seperti itu?" ucap Karomah.

"Sekarang saya harus berusaha cari uang dan membesarkan kelima anak saya. Saya ikhlas," kata dia.

Sementara itu,l

Rusdi, sepupu Karoman (40) yang diduga menjadi korban mutilasi di Ogan Ilir Sumatera Selatan (Sumsel), mendatangi rumah sakit Bhayangkara kota Palembang, Jumat (7/6/2019).

Meskipun belum ada hasil DNA yang menyatakan bahwa jenazah tersebut merupakan Karoman, namun Rusdi dan seluruh keluarganya sudah yakin bahwa itu adalah anggota keluarga mereka.

Seperti diketahui jenazah ditemukan tanpa kepala dan lengan.

"Gimana ya, kami ini tidak ngerti soal urusan seperti ini (mengurus jenazah di rumah sakit), tapi kami sangat yakin kalau itu Karoman. Sudah, itu saja yang kami tahu," ujar Rusdi.

Saat tiba di rumah sakit Bhayangkara, Rusdi yang datang seorang diri tanpa ditemani anggota keluarganya yang lain tampak terlihat kebingungan.

Dia juga mengaku tidak tahu kalau harus membawa istri dan anak kandung korban untuk diambil sampel DNA mereka.

Baca: Kronologi Suami Tikam Istri hingga Tewas, Barang Bukti Pisau Dapur, Begini Penjelasan Kapolsek

Baca: TERBARU Warung Makan Lamongan Harga Selangit, Pengakuan Pemilik Warung Bu Anny dan Akui 3 Kesalahan

"Saya tahunya, datang kesini ambil jenazahnya dan mau kami makamkan, itu saja,"katanya.

Adapun yang membuat pihak keluarga yakin bahwa jenazah itu merupakan Karoman karena mereka melihat dari celana yang dikenakan korban.

Serta terdapat ciri-ciri fisik berupa tanda lahir warna hitam di dekat mata kaki sebelah kiri jenazah.

"Selain itu kami yakinnya karena dia (Karoman) hilang. Dari situ kami yakin kalau yang dimutilasi itu dia,"ujarnya.

Saat ditanya lebih dalam, Rusdi mengaku bahwa sepupunya itu sosok yang lugu namun juga pekerja keras.

Menggantungkan hidupnya sehari-hari dari menjadi seorang nelayan, Karoman berusaha mencukupi kebutuhan istri dan lima orang anaknya dari hasil mencari ikan di sungai.

"Bayangkan saja, malam lebaran masih nyari ikan di sungai. Maaf ngomong alasannya apa, kalau tidak karena mereka butuh biaya. Dia (Karoman) itu ke pasar saja tidak pernah. Jadi yang jual hasil tangkapannya, ya anak dan istri dia. Kerja malam cari ikan, siang pulang untuk tidur, malamnya pergi lagi. Setiap hari seperti itu," ungkapnya.

Rusdi sendiri mengaku sangat prihatin akan kejadian nahas yang dialami sepupunya tersebut.  

"Dari dia (Karoman) kecil, saya tahu benar. Bagaimana perjuangannya untuk hidup, cari uang. Bahkan saat sudah punya istri dan anak seperti sekarang. Kalau saya boleh ngomong, malang nasib anak itu, kasihan saya," ujarnya dengan mata berkaca-kaca.

Terkait kondisi istri dan anak Karoman, dikatakan Rusdi, bahwa mereka sudah dalam keadaan yang lebih baik.

"Istrinya sudah lumayan tenang sekarang, dia sudah bisa menerima kenyataan saat ini,"ucapnya

Masih kata Rusdi, apabila jenazah termutilasi tersebut benar merupakan Karoman, maka rencananya pihak keluarga akan segera membawanya ke Dusun Pinang Kabupaten Ogan Ilir untuk dimakamkan.

Karoman meninggal secara mengenaskan.    

Ia meninggalkan 5 orang anak yang masih kecil, yakni Agus Triadi (15 tahun), Ahmad Komar (11 tahun), Fitrianti (9 tahun), Nurul Usna (5 tahun) dan Miftahul Jannah (2 tahun).

"Suami saya kepala rumah tangga, kami selalu berusaha cari duit Rp 50 ribu sehari untuk menghidupi kelima anak kami," ucap Mardiah, istri almarhum saat diwawancarai Tribun kemarin.

Baca: Gadis Kecil Diculik, 2 Tangan Dipatahkan dan Dibunuh, Gara-gara Keluarganya Berhutang Rp 1 Juta

Baca: Kronologi Suami Tikam Istri hingga Tewas, Barang Bukti Pisau Dapur, Begini Penjelasan Kapolsek

UPDATE Pembunuhan Mutilasi Karoman, Kapolres Bentuk 3 Tim, Apresiasi Warga Ikut Cari Potongan Tubuh

Artikel ini telah tayang di Tribunsumsel.com dengan judul Jeritan Pilu Istri Karoman Korban Mutilasi Ogan Ilir: Salah Apa Suami Saya? Dia Cuma Petani,  KOmpas "Korban Mutilasi Ogan Ilir Tinggalkan 5 anak, Istri Korban Minta Pelaku Dihukum Mati."  dan cari potongan tubuh

Halaman 4 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved