Caleg Gagal Suruh Bongkar dan Pindahkan Makam Keluarganya yang Pasang Baliho Caleg Lain
Empat makam berusia puluhan tahun dibongkar pada Minggu (9/6/2019), hanya karena keluarga berbeda pilihan politik pada Pileg 2019 lalu.
TRIBUN MEDAN.com - Cerita miris tentang calon anggota legislatif (caleg) gagal pada Pemilu 2019 menghebohkan media sosial.
Kali ini terjadi di Pangkarode, Kelurahan Pattene, Kecamatan Polongbangkeng Selatan, Kabupaten Takalar, Sulawesi Selatan.
Empat makam berusia puluhan tahun dibongkar pada Minggu (9/6/2019), hanya karena keluarga berbeda pilihan politik pada Pileg 2019 lalu.
Keluarga korban pun hanya bisa pasrah lantaran lahan pemakaman disebut milik caleg Partai Gerindra Burhanuddin Talli, yang gagal terpilih pada Pileg 2019.
Baca: Akhirnya Panglima TNI Angkat Bicara soal Purnawirawan TNI Terseret Hukum, Kapolri Akui tak Nyaman
Baca: Trah SBY di Demokrat Berlanjut, Tokoh Partai Inginkan AHY Jadi Ketua Umum
Baca: Heboh Utang Lion Air Disebut Rp 614 Triliun, Manajemen Beri Penjelasan
Makam yang dibongkar adalah makam Mallarangang Daeng Ngopa, Sugi Daeng Ngiji, Labaso Daeng Tunru, serta Nurhayati Daeng Lebong.
"Pemiliknya marah karena kami punya keluarga pilih partai lain," kata Muhammad Rusli, keluarga korban, Selasa (11/6/2019).
Pihak kepolisian turun tangan untuk menyelidiki kabar ini.
"Hasil pemeriksaan sementara bahwa lahan tersebut adalah lahan kosong dan hingga saat ini belum ada pengklaim pajaknya, dan besok kami akan lakukan pemeriksaan terhadap pengklaim dari lahan tersebut," kata Bripka Nawir, Kepala Unit Tanah, Harta dan Benda (Tahban) Polres Takalar, Rabu (12/6/2019).
Baca: Sultan Jogja Buka-bukaan Belum Izinkan Jalan Tol di Wilayahnya: Risiko Konfliknya Terlalu Besar
Baca: FIX - Gaji Ke-13 ASN, TNI/Polri, dan Pensiun Cair Tanggal 1 Juli
Baca: Putin Tandatangani Dekrit Kucurkan Uang Rp 132 Miliar, Muliakan Nama Khabib Bangun Sekolah
Informasi yang dihimpun Kompas.com bahwa lahan seluas 10 are merupakan lahan pemakaman umum warga setempat.
Namun, diklaim oleh caleg Burhanuddin Talli. Burhanuddin diketahui gagal meraup suara sesuai dengan penetapan KPUD Takalar.
"Memang katanya lahan tersebut adalah miliknya dan dijadikan pemakaman umum warga di sini, tetapi istrinya datang ke rumah suruh bongkar itu kuburan, katanya karena kami tidak pilih suaminya," kata Abdul Rauf Daeng Ngampa, salah satu keluarga korban.
Baca: KAWASAN TELUK Memanas, Kapal Tanker Dihantam Torpedo setelah Memuat Minyak Mentah di Abu Dhabi
Baca: XIAOMI TERBARU - Spesifikasi Lengkap Mi 9T, Update Desain Identik Redmi K20, Bandingkan Redmi Note 7
Baca: Ini Respons Polda Sumut Soal Adanya Isu Tangkap Lepas yang Dilakukan Polsek Percutseituan
Pengakuan Istri Caleg
Sementara itu, Mariama Daeng Ngiji, istri dari caleg Partai Gerindra Burhanuddin Talli, mengaku hanya memerintahkan pemindahan satu makam dalam kasus pembongkaran makam karena beda pilihan politik.
Sebelumnya, warga menyebut ada empat makam yang harus dibongkar karena kasus ini.
Mariama mengaku, makam yang diminta untuk dipindahkan yakni makam Nurhayati Daeng Lebong, yang merupakan istri Abdul Rauf Daeng Ngampa.
Baca: Pejabat Pemprov Sumut Tak Tega Lihat Ribuan Honorer Dibuang, Ada yang Sudah Bekerja Puluhan Tahun
Baca: Bahar bin Smith Dituntut 6 Tahun Penjara dan Denda Rp 50 Juta
Baca: Belum Ada Nama Ronaldo di Undangan Sergio Ramos, Kedua Pemain Ini Masih Berseteru?
"Itu lahan kan milik saya dan dijadikan pemakaman keluarga, dan saya cuma perintahkan pindahkan satu makam saja, bukan empat," kata Mariama.
Mariama ditemui di kediamannya di Jalur Trans Sulawesi, Jalan Poros Pattalassang, Kabupaten Takalar, Sulawesi Selatan, Kamis (13/6/2019).
Tiga makam lainnya, yakni makam Mallarangang Daeng Ngopa dan Labaso Daeng Tunru serta Sugi Daeng Ngiji, tidak diperintahkan untuk dipindahkan dengan alasan masih kerabat dekat.
Dia menyebut, motifnya memerintahkan pemindahan makam bukan karena beda pilihan politik, tetapi karena masalah pemasangan baliho caleg lain di depan rumah Abdul Rauf Daeng Ngampa.
Baca: Wanita Ini Tuding Anggota DPRD Medan Tanam Benih di Rahimnya, Jangga Siregar: Tidak Benar Itu.
Baca: Polisi Tahan Anggota DPRD Serdangbedagai karena Diduga Melakukan Penipuan, Ini Identitasnya
Baca: Ketua DPC PDI Perjuangan Kecewa Polisi Tak Minta Ijin Gubernur Sebelum Tahan Togar,Ini Kata Kapolres
Pihaknya mengaku selama ini kerap membantu Abdul Rauf Daeng Ngampa, namun belakangan muncul baliho caleg lain.
"Saya dengan Rauf Opa (Abdul Rauf Daeng Ngampa) sebenarnya masih kerabat dan sejak awal dia yang ajak suami saya untuk maju caleg.
Tapi, belakangan dia malah pasang baliho caleg lain di depan rumahnya, padahal selama ini apa pun yang dia minta kami tolong dia," kata Mariama.(*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Ini Pengakuan Istri Caleg soal Kasus Bongkar Makam karena Beda Pilihan Politik"
Baca: Sudah Bisa Diurus di Kecamatan, Ini Pentingnya Kartu Identitas Anak (KIA) untuk Masa Depan Anak
Baca: Lima Unit Rumah Semi Permanen Ludes Dilalap Si Jago Merah, Damkar Kerahkan Tiga Pemadam
Baca: Hati-hati, Ini Sosok Onyon dan Pasangannya, Diduga Pakai Ilmu Gendam Tipu Korbannya Rp 100 Juta